HARUN YAHYA
Daftar Isi
Pendahuluan
Bab 1 Episode Pembentukan Atom
• Penciptaan Alam Semesta
• Big Bang dan Perluasan Alam Semesta
• Big Bang dengan Bukti
• Allah Menciptakan Alam Semesta dari Ketiadaan
• Tanda-Tanda Al Quran
• Penciptaan Materi dari Momen ke Momen
• Gaya-Gaya Fundamental di Alam Semesta
• Kekuatan Raksasa di Dalam Inti: Gaya Nuklir
Kuat
• Sabuk Pengaman Atom: Gaya Nuklir Lemah
• Gaya yang Menjaga Elektron tetap pada Orbitnya
Gaya Elektromagnetik
• Gaya yang Menjaga Alam Semesta Tetap Utuh Gaya
Gravitasi
Bab 2 Struktur Atom
• Kekuatan yang Terkandung dalam Inti
• Ruang di Dalam Atom
• Di Dalam Inti: Proton dan Netron
• Sumber Keanekaragaman di Alam Semesta
• Garis Batas Keberadaan Fisik: Quark
• Aspek Lain dari Atom: Elektron
• Partikel-Partikel Terakselerasi
• Orbit Elektron
• Gelombang atau Partikel?
• Gerbang Dunia Penuh Warna dibuka oleh Elektron
Bab 3 Langkah Kedua Menuju Materi: Molekul
• Ikatan-ikatan Kimia
• Ikatan Ion
• Ikatan Kovalen
• Ikatan Logam
• Langkah Berikutnya: Senyawa
• Bahan Penyusun Kehidupan: "Karbon"
• Apa yang Terjadi Seandainya Atom-Atom yang
Berdekatan Tiba-Tiba Bereaksi?
• Ikatan Antara Molekul: Ikatan Lemah
• Molekul Ajaib: Air
• Sifat-Sifat Ajaib Air
• Sifat Air yang Menarik
• Langit-Langit Pelindung: Ozon
• Molekul yang Kita Rasakan dan Cium
• Bagaimana Kita Memandang Materi?
Bab 4 Atom-Atom yang Menjadi Hidup
Bab 5 Kekuatan Atom
• Kekuatan Tersembunyi di Dalam Inti
• Fisi
• Fusi
• Efek Bom Atom: Hiroshima dan Nagasaki
• Pada Momen Ledakan
• Seperseribu Detik Setelah Ledakan
• Dua Detik
Setelah Ledakan
• Enam Detik Setelah Ledakan
• Tiga Belas Detik Setelah Ledakan
• Tiga Puluh Detik Setelah Ledakan
• Dua Menit Setelah Ledakan
• Radiasi yang Dipancarkan Atom
Kesimpulan
KEPADA
PEMBACA
Buku ini
berisi fakta-fakta yang meruntuhkan teori evolusi. Semua ini untuk menangkal
kekeliruan pandang akibat teori ini, yang telah begitu lama menjadi landasan
bagi semua filsafat anti-Tuhan. Darwinisme menolak fakta penciptaan, dan lebih
jauh lagi, penciptaan Allah, dan selama 140 tahun terakhir filsafat ini telah
membuat banyak orang meninggalkan kepercayaannya atau jatuh ke dalam keraguan.
Oleh karena itu, sangat penting kiranya menunjukkan bahwa teori ini merupakan
suatu kekeliruan dan penipuan, dan menyebarkannya kepada semua orang.
Seperti
dalam buku-buku lain karangan penulis, penjelasan yang disampaikan dilengkapi
dengan ayat-ayat Al Quran dan para pembaca diajak untuk mempelajari dan hidup
dengan ayat-ayat tersebut. Semua subjek yang berhubungan dengan ayat-ayat Allah
dijelaskan tanpa meninggalkan ruang apa pun bagi keraguan atau pertanyaan dalam
pikiran pembaca.
Penuturan
yang tulus, terus-terang dan lancar akan memungkinkan setiap pembaca dari
berbagai usia dan kelompok sosial memahami buku-buku ini dengan cepat dan
mudah. Bahkan mereka yang keras menentang ketuhanan akan tersentuh dengan
fakta-fakta yang diungkapkan dalam buku-buku ini dan tidak dapat membantah
kebenaran isinya.
Buku ini
dan semua karya-karya lain dari penulis dapat dibaca secara perorangan atau
dikaji bersama dalam suatu diskusi. Membaca buku-buku ini dalam kelompok
pembaca akan sangat bermanfaat, karena para pembaca dapat mengutarakan
perenungan dan pengalaman mereka kepada yang lainnya.
Akhirnya,
buku-buku yang ditulis semata untuk mencari keridhaan Allah ini dapat menjadi
sarana yang amat efektif untuk memahami maupun menyampaikan Islam kepada orang
lain.
TENTANG
PENGARANG
Pengarang,
yang menulis dengan nama pena HARUN YAHYA, lahir di Ankara pada tahun 1956.
Setelah menyelesaikan sekolah dasar dan menengahnya di Ankara, ia kemudian
mempelajari seni di Universitas Mimar Sinan, Istambul dan filsafat di
Universitas Istam-bul. Semenjak 1980-an, pengarang telah menerbitkan banyak
buku bertema politik, keimanan, dan ilmiah. Harun Yahya terkenal sebagai
penulis yang menulis karya-karya penting yang menyingkap kekeliruan para evolusionis,
ketidak-sahihan klaim-klaim mereka dan hubungan gelap antara Darwinisme dengan
ideologi berdarah seperti fasisme dan komunisme.
Nama
penanya berasal dari dua nama Nabi: “Harun” dan “Yahya” untuk memuliakan dua
orang nabi yang berjuang melawan kekufuran. Stempel Nabi pada cover buku-buku
penulis bermakna simbolis yang berhubungan dengan isi bukunya. Stempel ini
mewakili Al Quran, kitabullah terakhir, dan Nabi kita, penutup segala nabi. Di
bawah tuntunan Al Quran dan Sunah, pengarang menegaskan tujuan utamanya untuk
menggugurkan setiap ajaran fundamental dari idelogi ateis dan memberikan “kata
akhir”, sehingga membisukan sepenuhnya keberatan yang diajukan melawan agama.
Semua karya
pengarang ini berpusat pada satu tujuan: menyampaikan pesan-pesan Al Quran
kepada masyarakat, dan dengan demikian mendorong mereka untuk memikirkan
isu-isu yang berhubungan dengan keimanan, seperti keberadaan Tuhan,
keesaan-Nya, dan hari akhirat, dan untuk menunjukkan dasar-dasar lemah dan
karya-karya sesat dari sistem-sistem tak bertuhan.
Karya-karya
Harun Yahya dibaca di banyak negara, dari India hingga Amerika, dari Inggris
hingga Indonesia. Buku-bukunya tersedia dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman,
Italia, Spanyol, Portugis, Urdu, Arab, Albania, Rusia, Serbia-Kroasia (Bosnia),
Polandia, Melayu, Turki Uygur, dan Indonesia, dan dinikmati oleh pembaca di
seluruh dunia.
Pendahuluan
Mengapa?”
Setelah
jawabannya ditemukan, pertanyaan ini ada-lah kunci menuju gerbang yang
mengantarkan sese-orang ke dunia baru yang sama sekali berbeda. Pada saat yang
sama, per-tanyaan ini merupakan garis tipis pemisah antara orang yang tahu dan
mereka yang tidak tahu.
Di dunia
tempat kita hidup, manusia terus-menerus mencari jawaban akan pertanyaan
seperti, “apa?”, “bagaimana?” dan “dengan cara apa?”, dan hanya dapat membuat
kemajuan kecil dalam menjawabnya. Tidak mungkin seseorang menemukan kebenaran
kecuali dia bertanya kepada dirinya, “mengapa?” mengenai keteraturan dan
keseimbangan luar biasa di mana dia merupakan bagian di dalamnya.
Dalam buku
ini, kita akan membahas subjek 'atom', pembangun dasar setiap benda hidup dan
benda mati. Setelah melihat apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi dalam
hubungannya dengan atom, kita akan mencari jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”.
Jawaban per-tanyaan ini akan membawa kita pada kebenaran yang kita cari. Kita
akan menemukan jawaban itu dalam Al Quran, petunjuk ilahiah yang berisikan
penjelasan untuk segala sesuatu.
Sejak paro
pertama abad ke-19, beratus-ratus ilmuwan bekerja siang dan malam untuk
mengungkap rahasia atom. Studi-studi ini, yang men-dedah bentuk, gerakan,
struktur dan sifat-sifat atom lainnya, telah meng-hancurkan prinsip fisika
klasik bahwa materi adalah suatu entitas tanpa awal dan tanpa akhir, dan
meletakkan pondasi untuk fisika modern. Penelitian-penelitian itu juga
memunculkan pelbagai pertanyaan baru.
Banyak ahli
fisika, yang mencari jawaban untuk semua pertanyaan itu, akhirnya sepakat bahwa
terdapat suatu keteraturan sempurna, keseimbangan tepat dan desain terencana
dalam atom, seperti semua hal lainnya di alam semesta ini.
Kebenaran
ini diungkapkan dalam Al Quran yang diturunkan Allah empat belas abad yang
lalu. Seperti yang telah dijelaskan dalam Kitab Suci bahwa seluruh jagat raya
berjalan dengan keteraturan yang sempurna karena bumi, langit, dan semua yang
berada di antaranya diciptakan Allah, yang memiliki kekuasaan dan ilmu yang tak
terbatas.
Tentu saja
tidak aneh bahwa semua yang diciptakan Allah memiliki kesempurnaan luar biasa
dan berjalan dengan ketertiban tanpa cacat. Yang mengejutkan justru
ketidakpekaan manusia yang tiada akhir ter-hadap begitu banyak keajaiban yang
dia temui, lihat, dengar, dan tahu — termasuk tubuhnya sendiri — dan
ketidakpeduliannya pada alasan “me-ngapa” detail yang luar biasa ini
ditunjukkan kepadanya.
Walaupun
yang dibahas adalah subjek ilmiah, tujuan buku “Kesem-purnaan Penciptaan Atom”
ini berbeda dengan tujuan buku-buku ilmiah pada umumnya. Buku ini membahas atom
khusus sebagai bahan pem-bangun benda-benda, baik hidup maupun mati, dengan pertanyaan
“apa?“, “bagaimana?”, “dengan cara apa?”, yang pada akhirnya mem-buka pintu
jawaban untuk pertanyaan “mengapa?”. Setelah pintu ini terlewati, keunggulan
ilmu pengetahuan Allah, dan ciptaan-Nya akan terungkap agar semua makhluk dapat
melihatnya:
“Allah,
tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus
(makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Siapakah yang da-pat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa
izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mere-ka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya.” ( QS. Al Baqarah, 2: 255) !
Bab 1
EPISODE PEMBENTUKAN ATOM
Alam
semesta, dengan dimensi yang luasnya tak terjangkau pemahaman manusia,
berfungsi pada keseimbangan yang sensitif tanpa pernah gagal. Alam semesta juga
berfungsi dengan keteraturan terencana, dan sudah demikian sejak awal
pembentukannya. Bagaimana alam raya yang luas ini terwujud, akan menuju ke
mana, dan bagaimana hukum-hukum alam bekerja memper-tahankan keteraturan dan
keseimbangan di dalamnya, selalu menjadi perhatian manusia sejak dulu sampai
sekarang. Para ilmuwan telah melakukan penelitian tak terhitung banyaknya
mengenai subjek ini dan menghasilkan pelbagai teori dan pendapat. Bagi para
ilmuwan yang mengukur rancangan dan keteraturan alam semesta dengan
menggu-nakan akal dan kesadaran mereka, tidaklah susah sama sekali untuk
menjelaskan kesempurnaan ini. Ini karena Allah, Zat Mahakuasa, Penguasa seluruh
jagat raya, yang menciptakan rancangan sempurna ini. Dan ini sangatlah jelas
bagi semua orang yang mau berpikir dan bernalar. Allah menyebutkan kebenaran
nyata ini dalam ayat Al Quran:
“Sesungguhnya
dalam penciptaaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran, 3: 190) !
Akan
tetapi, para ilmuwan yang tidak mengindahkan bukti penciptaan itu mengalami
kesulitan besar dalam menjawab pertanyaan yang tak ada habisnya ini. Mereka
tidak ragu menggunakan segala cara seperti menghasut, membuat teori-teori palsu
tanpa dasar ilmiah apa pun. Bila tersudut, mereka bahkan menipu untuk mempertahankan
teori-teori yang bertentangan sepenuhnya dengan kenyataan. Namun seluruh
perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi hingga awal abad ke-21, membawa kita
pada sebuah fakta tunggal; alam semesta diciptakan dari ketiadaan oleh Allah
yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui.
Penciptaan Alam Semesta
Selama
berabad-abad, orang mencari jawaban untuk pertanyaan “bagaimana asal-usul alam
semesta”. Beribu-ribu model alam semesta telah diajukan dan beribu-ribu teori
telah dihasilkan di sepanjang sejarah. Namun tinjauan terhadap semua teori ini
mengungkapkan bahwa pada intinya mereka hanya terbagi dalam dua model berbeda.
Yang pertama adalah konsep alam semesta tak terbatas tanpa permulaan, yang
tidak lagi memiliki dasar ilmiah apa pun. Yang kedua adalah bahwa alam semesta
diciptakan dari ketiadaan, yang sekarang ini dikenal dalam masyarakat ilmiah
sebagai “model standar”.
Model
pertama, yang telah terbukti tak dapat bertahan, menyatakan bahwa alam semesta
telah ada sejak waktu yang tak terbatas dan akan terus bertahan dalam
keadaannya yang sekarang ini. Gagasan alam semesta tak terbatas ini telah
berkembang sejak zaman Yunani kuno, dan telah menyebar ke dunia barat sebagai
hasil filosofi materialistis dan telah dibangkitkan kembali dengan Renaisans.
Inti Renaisans adalah pengkajian kembali hasil kerja para pemikir Yunani kuno.
Jadi, filosofi materialis dan konsep alam semesta tak terbatas yang dididukung
oleh filosofi ini dicomot dari rak sejarah yang berdebu oleh kepentingan
ideologis dan filosofis, dan disampaikan pada manusia sebagai fakta-fakta
ilmiah.
Penganut
materialisme seperti Karl Marx dan Friedrich Engels dengan penuh semangat
merangkul gagasan itu, yang jelas menyediakan dasar-dasar kuat untuk ideologi
materialistis mereka. Dengan demikian keduanya memainkan peran penting dalam
memperkenalkan model ini pada abad ke-20.
Menurut
model “alam semesta tak terbatas”— yang sangat populer di paro pertama abad
ke-20 — alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir. Alam semesta tidak
pernah diciptakan dari tidak ada menjadi ada, tidak pula akan hancur. Menurut
teori ini, yang juga menjadi dasar untuk filosofi materialis, alam semesta
memiliki struktur yang statis. Namun, temuan-temuan ilmiah belakangan menyatakan
bahwa teori ini sama sekali salah dan tidak ilmiah. Alam semesta tidak akan ada
tanpa awal; alam semesta ini bermula dan telah diciptakan dari ketiadaan.
Gagasan
bahwa alam semesta ini tak terbatas, yaitu tidak berawal, selalu menjadi titik
awal ateisme dan ideologi yang mengingkari Allah. Ini karena dalam pandangan
mereka, bila alam semesta ini tak berawal, berarti tidak ada yang menciptakan.
Namun ilmu pengetahuan segera mengungkapkan bukti pasti bahwa argumen-argumen
materialis ini tidak berlaku, dan alam semesta diawali dengan sebuah ledakan
dahsyat yang disebut Big Bang. Muncul dari sesuatu yang tidak ada hanya berarti
satu hal: “Penciptaan”. Allah, Yang Mahakuasa, menciptakan seluruh alam
semesta.
Ahli
astronomi Inggris ternama, Sir Fred Hoyle, adalah salah seorang ilmuwan yang
penasaran dengan fakta ini. Dengan teori “steady-state”-nya, Hoyle menerima
bahwa alam semesta mengalami perluasan, tetapi tetap berkeras bahwa alam
semesta tidak terbatas dalam skalanya dan tanpa awal maupun akhir. Menurut model
ini, ketika alam semesta meluas, materi muncul secara spontan dan dalam
kuantitas sebesar yang dibutuhan. Teori ini, yang berlandaskan pada
premis-premis yang sangat tidak praktis atau sulit, dan yang diajukan dengan
kepen-tingan tunggal untuk mendukung gagasan “alam semesta tak terbatas tanpa
awal atau akhir”, bertolak belakang dengan teori Big Bang. Padahal teori Big
Bang secara ilmiah telah terbukti dengan sejumlah besar pengamatan. Hoyle dan
yang lainnya terus mengingkarinya, namun se-mua perkembangan ilmu alam
menyatakan sebalik-nya.
Big Bang dan Perluasan Alam Semesta
Pada abad
ke-20, terjadi lompatan besar di bidang astronomi. Pertama, pada tahun 1922,
seorang ahli fisika Rusia, Alexandre Friedmann, menemukan bahwa alam semesta
tidak memiliki struktur yang statis. Berpijak pada Teori Relativitas Einstein,
Friedmann menghitung bahwa sebuah impuls kecil saja dapat mengakibatkan alam
semesta meluas atau mengerut. Georges Lemaître, salah seorang ahli astro-nomi
terkenal Belgia, adalah yang pertama kali menyadari pentingnya hitungan ini.
Hitungan ini membawanya pada kesimpulan bahwa alam semesta memiliki awal dan
terus-menerus meluas sejak permulaan. Ada hal penting lainnya yang diangkat
Lemaître: menurutnya, seharusnya ada kelebihan radiasi yang tertinggal dari Big
Bang dan ini dapat dilacak. Lemaître yakin bahwa penjelasannya benar walaupun
pada awalnya tidak mendapat banyak dukungan dari kalangan ilmuwan. Sementara
itu, bukti lebih lanjut bahwa alam semesta meluas mulai bermunculan. Pada waktu
itu, Edwin Hubble, seorang ahli astronomi dari Amerika, yang mengamati
bintang-bintang dengan teleskop raksasanya, menemu-kan bahwa bintang-bintang
memancarkan cahaya geser merah (red shift) tergantung jarak mereka. Dengan
temuan ini, yang diperolehnya di Observatorium Mount Wilson, California, Hubble
menantang seluruh ilmuwan yang mengajukan dan membela teori “keadaan-tetap”
(steady-state), dan mengguncangkan pondasi model alam semesta yang dianut saat
itu.
Temuan-temuan
Hubble bergantung pada aturan fisika bahwa spektrum cahaya yang bergerak menuju
titik pengamatan cenderung mendekati ungu, sementara spektrum cahaya yang
bergerak meninggal-kan titik pengamatan cenderung mendekati merah. Ini
menunjukkan bahwa benda-benda angkasa yang diamati dari Observatorium Mount
Wilson California bergerak menjauhi bumi. Pengamatan selanjutnya mengungkap-kan
bahwa bintang dan galaksi tidak hanya bergerak menjauhi kita tetapi juga saling
menjauhi satu sama lain. Pergerakan benda-benda angkasa ini sekali lagi
membuktikan bahwa alam semesta meluas. Dalam buku Stephen Hawking's Universe,
David Filkin menyatakan gagasan menarik tentang perkembangan ini:
Dalam dua
tahun, Lemaître mendengar berita yang selama ini berharap pun dia tak berani.
Hubble telah mengamati bahwa cahaya dari galaksi adalah geser merah, dan
menurut efek Doppler, ini berarti bahwa alam semesta meluas. Kini, ini hanya
soal waktu. Einstein tertarik pada kerja Hubble dan memutuskan untuk
mengun-junginya di Observatorium Mount Wilson. Pada saat yang sama, Lemaître
memberikan kuliah di Institut Teknologi California, dan berhasil menyudutkan
sekaligus Hubble dan Einstein. Dia mengajukan teori “atom primitif”-nya dengan
hati-hati, selangkah demi selangkah, meyakinkan bahwa seluruh alam semesta
telah diciptakan “pada hari yang tidak memiliki hari kemarin”. Dengan sangat
saksama, dia menjelaskan seluruh perhitungan matematikanya. Ketika selesai, dia
tidak dapat memercayai telinganya sendiri. Einstein berdiri dan menyatakan
bahwa apa yang baru saja didengarnya adalah “interpretasi yang paling indah dan
paling memuaskan yang pernah kudengar” dan selanjutnya mengakui bahwa
menciptakan “konstanta kosmologis” adalah “kesalahan terbesar” dalam hidupnya.1
Fakta yang
telah mengejutkan Einstein, yang dianggap sebagai salah satu ilmuwan terpenting
dalam sejarah, adalah bahwa alam semesta mempunyai permulaan.
Pengamatan
lebih jauh pada perluasan alam semesta telah membuka jalan bagi
pendapat-pendapat baru. Sejak saat itu, para ilmuwan sampai pada model alam
semesta yang semakin kecil apabila seseorang kembali ke masa lampau, dan pada
akhirnya mengerut dan konvergen pada satu titik, seperti yang dikemukakan
Lemaître. Kesimpulan yang dapat diturunkan dari model ini adalah bahwa pada
suatu masa, semua benda alam semesta memadat dalam sebuah titik-massa tunggal
yang memiliki “volume nol” karena gaya gravitasinya yang sangat besar. Alam
semesta kita menjadi ada sebagai hasil dari ledakan titik-massa yang memiliki
“volume nol” ini. Ledakan ini disebut “Big Bang”.
Big Bang
menunjukkan hal lain. Mengatakan bahwa sesuatu memi-liki volume nol itu berarti
sama dengan mengatakan bahwa sesuatu itu “tidak ada”. Seluruh alam semesta ini
diciptakan dari sesuatu yang “tidak ada” ini. Selanjutnya, alam semesta ini memiliki
awal, bertolak belakang dengan pandangan materialisme, yang beranggapan bahwa
“alam semesta adalah kekal”.
Big Bang dengan Bukti
Begitu
ditetapkan kenyataan bahwa alam se-mesta mulai terbentuk setelah sebuah ledakan
be-sar, para ahli astrofisika mencapai kemajuan pesat dalam
penelitian-penelitian mereka. Menurut George Gamow, apabila alam semesta
terbentuk dalam ledakan besar dan tiba-tiba, pastilah terting-gal sejumlah
radiasi dari ledakan tersebut yang menyebar rata di seluruh alam semesta.
Pada
tahun-tahun setelah hipotesis ini disam-paikan, temuan-temuan ilmiah
susul-menyusul terjadi, dan semuanya membuktikan kebenaran Big Bang. Pada tahun
1965, dua orang peneliti ber-nama Arno Penzias dan Robert Wilson menemu-kan
suatu bentuk radiasi yang hingga saat itu tak teramati, yang disebut sebagai
“radiasi latar bela-kang kosmis”. Radiasi ini tidak seperti benda-benda alam
semesta lainnya karena keseragam-annya yang luar biasa. Radiasi ini tidak
terlokali-sasi, juga tidak memiliki sumber yang jelas; justru tersebar merata
di mana-mana. Segera disadari bahwa radiasi ini adalah peninggalan Big Bang,
yang masih memancar sejak ledakan besar itu terjadi. Gamow telah meneliti
frekuensi radiasi tersebut, dan menemu-kan bahwa besarnya mendekati nilai yang
telah diramalkan oleh para ilmuwan. Penzias dan Wilson dianugerahi Penghargaan
Nobel atas temuan mereka itu.
George
Smoot dan tim NASA-nya hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk mencocokkan
tingkatan-tingkatan radiasi yang dilaporkan oleh Penzias dan Wilson, berkat
satelit ruang angkasa COBE. Sensor-sensor yang sensitif pada satelit berhasil
memberikan keme-nangan baru bagi teori Big Bang. Sensor-sensor itu membenarkan
keber-adaan suatu bentuk yang rapat dan panas sisa dari Big Bang. COBE memotret
sisa-sisa nyata dari Big Bang, dan kelompok ilmuwan dipaksa mengakuinya.
Bukti
lainnya berhubungan dengan jumlah relatif Hidrogen dan Helium di alam semesta.
Perhitungan menunjukkan bahwa proporsi gas hidrogen-helium di alam semesta
cocok dengan hitungan teoretis dari apa yang seharusnya tersisa setelah Big
Bang.
Penemuan
bukti penting ini menyebabkan teori Big Bang diterima sepenuhnya oleh dunia
ilmiah. Dalam sebuah artikel di Scientific American yang terbit bulan Oktober
1994 disampaikan bahwa “model Big Bang adalah satu-satunya model yang diakui
pada abad ke-20”.
Satu
persatu, pengakuan mulai berdatangan dari nama-nama yang mempertahankan konsep
“alam semesta tak terbatas” selama bertahun-tahun. Dennis Sciama, yang
mempertahankan teori “steady-state” bersama Fred Hoyle, menggambarkan situasi
mereka setelah pembuk-tian Big Bang. Dia berkata bahwa mulanya dia mendukung
Hoyle tetapi, setelah bukti mulai menumpuk, dia harus mengakui bahwa permainan
ini telah selesai dan teori steady-state harus dibuang.2
Allah Menciptakan Alam Semesta dari Ketiadaan
Dengan
banyaknya bukti yang ditemukan sains, pendapat yang ber-hubungan dengan “alam
semesta tak terbatas” disingkirkan ke tumpukan sampah sejarah gagasan ilmiah.
Namun, pertanyaan-pertanyaan yang lebih penting bermunculan: Apa yang ada
sebelum sebelum Big Bang? Kekuatan apa kiranya yang dapat menyebabkan ledakan
raksasa yang menghasilkan alam semesta yang sebelumnya tidak ada?
Ada satu
jawaban yang dapat diberikan untuk pertanyaan apa yang ada sebelum Big Bang:
Allah, Yang Mahakuasa, yang menciptakan bumi dan langit dalam keteraturan
sempurna. Banyak ilmuwan, terlepas dari mereka beriman atau tidak, terpaksa
mengakui kebenaran ini. Walaupun mereka mungkin menolak untuk mengakui
kenyataan ini dalam media ilmiah, pengakuan mereka secara tersirat membongkar
rahasia mereka. Anthony Flews, seorang filosof ateis terkenal, berkata:
Jelas
sekali, pengakuan itu baik bagi jiwa. Oleh karena itu, saya akan mulai dengan
mengakui bahwa penganut ateis Stratonis harus merasa malu dengan konsensus
kosmologis dewasa ini. Karena tampaknya para ahli kosmologi menyediakan bukti
ilmiah untuk apa yang dianggap St. Thomas tidak terbukti secara filosofis;
yaitu, bahwa alam semesta mempunyai permulaan. Selama alam semesta dapat dengan
mudah dianggap tidak hanya tanpa akhir, namun juga tanpa permulaan, akan tetap
mudah untuk mendesak bahwa keberadaannya yang tiba-tiba, dan apa pun yang
ditemukan menjadi ciri-cirinya yang paling mendasar, harus diterima sebagai
penjelasan akhir. Meskipun saya mempercayai bahwa teori itu (alam semesta tanpa
batas) masih benar, tentu saja tidak mudah atau nyaman untuk mempertahankan
posisi ini di hadapan kisah Ledakan Besar. 3
Sebagian
ilmuwan seperti H. P. Lipson, fisikawan Inggris yang materialis, mengakui bahwa
mereka terpaksa menerima teori Big Bang:
Jika benda hidup bukan disebabkan oleh
interaksi atom-atom, gaya-gaya alam, dan radiasi, bagaimana dia muncul? … Namun
saya rasa, kita harus … mengakui bahwa satu-satunya penjelasan yang paling
masuk akal adalah penciptaan. Saya tahu ini aib bagi para fisikawan, termasuk
saya, tapi kita tidak boleh menolak apa yang tidak kita sukai bila bukti-bukti
eksperimental mendukungnya.4
Kesimpulannya,
sains menunjuk pada suatu realita tunggal apakah para ilmuwan materialis
menyukainya atau tidak. Benda dan waktu diciptakan oleh Pencipta, Yang
Mahakuasa, dan yang menciptakan langit, bumi dan segala sesuatu yang berada di
antaranya: Mahakuasa Allah.
“Allah-lah
yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwa-sanya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS.
Ath-Thalaaq, 65: 12) !
Tanda-Tanda Al Quran
Selain
menjelaskan alam semesta, model Big Bang mempunyai implikasi penting lain.
Seperti yang ditunjukkan dalam kutipan dari Anthony Flew di atas, ilmu alam
telah membuktikan pandangan yang selama ini hanya didukung oleh sumber-sumber
agama.
Kebenaran
yang dipertahankan oleh sumber-sumber agama adalah realitas penciptaan dari
ketiadaan. Ini telah dinyatakan dalam kitab-kitab suci yang telah berfungsi
sebagai penunjuk jalan bagi manusia selama ribuan tahun. Dalam semua kitab suci
seperti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan Al Quran, dinyatakan bahwa alam
semesta dan segala isinya diciptakan dari ketiadaan oleh Allah.
Dalam
satu-satunya kitab Allah yang keutuhannya bertahan, Al Quran, terdapat
pernyataan tentang penciptaan alam semesta dari ketiadaan, di samping bagaimana
kemunculannya, yang sesuai dengan ilmu pengetahuan abad ke-20, meskipun
diungkapkan 14 abad yang lalu.
Pertama,
penciptaan alam semesta dari ketiadaan diungkapkan dalam Al Quran sebagai
berikut:
“Dia
Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak pa-dahal Dia tidak
mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala
sesuatu.” (QS. Al An’aam, 6: 101) !
Aspek
penting lain yang diungkapkan dalam Al Quran empat belas abad sebelum penemuan
modern Big Bang dan temuan yang berkaitan dengannya adalah bahwa ketika
diciptakan, alam semesta menempati volume yang sangat kecil:
“Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduannya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air kami ja-dikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiyaa’, 22: 30) !
Terjemahan
ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat penting dalam bahasa
aslinya, bahasa Arab. Kata ratk diterjemahkan “suatu yang padu” yang berarti
“bercampur, bersatu” dalam kamus bahasa Arab. Kata itu digunakan untuk merujuk
dua zat berbeda yang menjadi satu. Frase “Kami pisahkan” diterjemahkan dari
kata kerja bahasa Arab, fatk yang mengandung makna bahwa sesuatu terjadi dengan
memisahkan atau menghancurkan struktur ratk. Tumbuhnya biji dari tanah adalah
salah satu tindakan yang menggunakan kata kerja ini.
Mari kita
tinjau lagi ayat tersebut dengan pengetahuan ini di benak kita. Dalam ayat itu,
langit dan bumi pada mulanya berstatus ratk. Mereka dipisahkan (fatk) dengan
satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli kosmologi berbicara
tentang “telur kosmik” yang mengandung semua materi di alam semesta sebelum Big
Bang. Dengan kata lain, semua langit dan bumi terkandung dalam telur ini dalam
kondisi ratk. Telur kosmik ini meledak dengan dahsyat menyebabkan materinya
menjadi fatk dan dalam proses itu terciptalah struktur keseluruhan alam
semesta.
Kebenaran
lain yang terungkap dalam Al Quran adalah pengem-bangan jagat raya yang
ditemukan pada akhir tahun 1920-an. Penemuan Hubble tentang geser merah dalam
spektrum cahaya bintang diungkap-kan dalam Al Quran sebagai berikut:
“Dan
langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesung-guhnya Kami
benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz-Dzaariyat, 51: 47) !
Singkatnya,
temuan-temuan ilmu alam modern mengarah pada kebenaran yang dinyatakan dalam Al
Quran dan tidak mendukung dogma materialis. Materialis boleh saja menyatakan
bahwa semua itu “kebetulan” namun fakta yang jelas adalah bahwa alam semesta
terjadi sebagai hasil penciptaan Allah dan satu-satunya pengetahuan yang benar
tentang asal mula alam semesta ditemukan dalam sabda Allah yang diturunkan
kepada kita.
Penciptaan Materi dari Momen ke Momen
Seperti
yang telah ditunjukkan teori Big Bang sekali lagi, Allah men-ciptakan alam
semesta dari tidak ada. Ledakan besar ini melibatkan banyak gradasi dan detail
halus, mendorong manusia untuk berpikir, dan semua materi ini tidak bisa
dijelaskan sebagai suatu kebetulan saja.
suhu pada
setiap momen ledakan, jumlah partikel atom, gaya-gaya yang bekerja, dan
intensitasnya, harus memiliki nilai yang sangat tepat. Bahkan jika satu nilai
saja tidak tepat, alam semesta yang kita tinggali sekarang ini tak akan pernah
terbentuk. Akhir seperti itu tak akan terelakkan jika satu saja dari nilai yang
disebutkan di atas bergeser sedikit yang meskipun secara matematis hanya
dinyatakan dengan nilai mendekati “0”.
Pendek
kata, alam semesta dan bahan penyusunnya, yaitu atom, yang sebelumnya tidak ada
menjadi ada segera setelah Big Bang berkat keseimbangan yang telah diciptakan
oleh Allah ini. Para ilmuwan melakukan banyak penelitian untuk memahami
kronologis kejadian-kejadian yang berlangsung selama proses ini dan pengaturan
hukum-hukum fisika yang bekerja pada setiap fase. Fakta-fakta yang sekarang
diakui para ilmuwan yang telah bergelut di bidang ini adalah sebagai berikut:
l Momen
“0”: “Momen” ini adalah momen ketika materi dan waktu belum ada, dan ketika
ledakan berlangsung, yang dalam fisika disebut sebagai t (waktu) = 0. Ini
berarti bahwa tak ada apa-apa pada saat t = 0 ini. Untuk mendapatkan gambaran
kejadian sebelum “momen” — ketika penciptaan dimulai — ini, kita harus tahu
hukum-hukum fisika yang ada saat itu, karena hukum-hukum fisika yang berlaku
sekarang tidak mencakup momen awal ledakan.
Kejadian-kejadian
yang mungkin didefinisikan oleh para ahli fisika dimulai pada 10-43 detik, yang
merupakan unit waktu terkecil. Ini adalah frame waktu yang sulit diterima daya
pikir manusia. Apa yang terjadi dalam periode waktu sangat kecil, yang bahkan
tidak bisa kita pahami ini? Para ahli fisika sampai kini masih belum mampu
mengembangkan teori yang menjelaskan dengan detail lengkap kejadian-kejadian
pada momen itu.5
Ini karena
para ilmuwan tidak memiliki data yang dibutuhkan untuk membuat perhitungan.
Aturan matematika dan fisika mene-mui kebuntuan pada batasan tersebut. Jadi,
kejadian sebelum ledakan dan pada momen pertama ledakan, yang setiap de-tailnya
bersandar pada keseimbangan rumit, mengandung realita di luar batasan pikiran
manusia dan ilmu fisika.
Penciptaan
ini, yang dimulai sebelum adanya waktu, mengarahkan momen demi momen pada
pemben-tukan materi alam semesta dan hukum-hukum fisika. Sekarang mari kita cermati
peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan ketepatan luar biasa dalam waktu yang
sangat singkat selama ledakan ini.
Sebagaimana
disebutkan di atas, dalam ilmu fisika, segala sesuatu dapat dihitung dari 10-43
detik dan seterusnya, dan energi serta waktu dapat didefinisikan hanya setelah
waktu ini. Pada saat terjadinya penciptaan, suhu men-capai 1032
(100.000.000.000.000.000.000. 000.000.000.000) Kelvin. Sebagai pemban-dingnya,
derajat suhu matahari dinyatakan dalam satuan juta (108) dan derajat suhu beberapa
bintang lainnya yang jauh lebih besar dari matahari dinyatakan dalam satuan
milyar (1011). Bahwa suhu tertinggi yang dapat diukur saat ini terbatas dalam
milyaran derajat, mengungkapkan betapa tinggi suhu pada 10-43 detik.
l Bila kita
meninjau selangkah ke de-pan dari periode 10-43 detik ini, kita sampai pada
titik ketika waktu berada pada 10-37 detik. Selang waktu antara dua periode ini
tidak seperti satu atau dua detik saja. Kita berbicara mengenai selang waktu
sesingkat satu per quadrilliun-kali-quadrilliun detik, suhu masih luar biasa
tinggi, yaitu 1029 (100.000.000.000.000.000.000.000.000.000) K. Tak satu atom
pun tercipta pada fase ini.6
l Satu
langkah lagi, kita sampai pada 10-2 detik. Periode waktu ini mengindikasikan
seperseratus detik. Saat ini, suhu seratus milyar derajat. Pada titik ini,
“alam semesta awal” mulai terbentuk. Partikel-partikel seperti proton dan
netron yang membentuk inti atom belum lagi muncul. Hanya ada elektron dan
anti-partikelnya, positron (anti-elektron), karena temperatur dan kecepatan
alam semesta pada titik ini hanya memungkinkan pembentukan partikel-partikel
ini. Kurang dari sedetik setelah ledakan terjadi, terbentuklah
elektron-elektron dan positron-positron.
Mulai dari
momen ini dan seterusnya, waktu pembentukan setiap partikel sub-atom sangatlah
penting. Setiap partikel harus muncul pada momen yang tepat sehingga
hukum-hukum fisika yang sekarang dapat terbentuk. Pemilihan partikel apa yang
terbentuk terlebih dahulu sangat penting. Bahkan sedikit saja penyimpangan dalam
urutan atau waktu, akan menggagalkan pembentukan alam semesta menjadi sekarang
ini.
Mari kita
berhenti sejenak dan berpikir.
Teori Big
Bang memberikan bukti keberadaan Allah dengan menun-jukkan bahwa semua materi
yang membentuk alam semesta berasal dari ketidakadaan. Bahkan teori ini
menunjukkan bahwa bahan penyusun — yaitu atom-atom — juga menjadi ada dalam
waktu kurang dari satu detik setelah Big Bang.
Keseimbangan
dan keteraturan yang luar biasa dalam partikel-partikel ini layak dijelaskan.
Alam semesta mendapatkan kondisinya yang sekarang ini berkat keseimbangan ini,
yang akan digambarkan lebih terrinci pada halaman-halaman berikutnya.
Keseimbangan ini pula yang membuat kita hidup damai. Pendeknya, pengaturan yang
sempurna dan hukum-hukum yang konsisten, “hukum-hukum fisika”, telah terbentuk
dari ledakan yang biasanya menghasilkan kekacauan dan ketidak-teraturan. Ini
membuktikan bahwa setiap momen yang menyertai penciptaan alam semesta, termasuk
Big Bang, telah dirancang dengan sempurna. Sekarang, mari kita melihat
perkembangan selanjutnya.
l Langkah
berikutnya adalah momen ketika waktu telah berselang 10-1 detik. Pada saat ini,
suhu adalah 30 milyar derajat. Belum lagi satu detik terlewati dari t=0 ke
tahap ini. Saat ini, netron, proton dan partikel atom lainnya mulai muncul.
Netron dan proton — struktur yang akan kita analisis pada bab berikutnya —
diciptakan dari yang tidak ada dalam periode waktu yang bahkan lebih pendek
dari satu detik.
l Mari kita
perhatikan detik pertama setelah ledakan. Kerapatan masif/kepadatan (massive
density) pada waktu itu memberikan angka sangat besar. Menurut perhitungan,
nilai kepadatan massa pada tahap ini adalah 3,8 milyar kilogram per liter.
Mudah saja menyatakan angka ini dalam milyaran kilogram secara aritmetik dan
menunjukkannya di atas kertas. Tapi sangatlah tidak mungkin membayangkannya
dengan tepat. Untuk memberikan contoh sederhana agar besarnya angka ini dapat
dibayangkan, kita dapat mengatakan “jika gunung Everest di Himalaya memiliki
kepadatan seperti ini, ia akan menelan bumi kita seketika dengan gaya gravitasi
yang dimilikinya.”7
l
Karakteristik paling istimewa dari momen-momen berikutnya adalah, pada saat
itu, suhu telah mencapai tingkat lebih rendah. Pada tahap ini alam semesta
telah berusia kira-kira 14 detik, memiliki suhu 3 milyar derajat dan terus
meluas dengan kecepatan luar biasa.
Ini adalah
stadium di mana inti atom yang stabil, seperti inti Hidro-gen dan Helium, mulai
terbentuk. Satu proton dan satu netron untuk pertama kalinya telah menemukan
kondisi yang kondusif untuk keber-samaan mereka. Dua partikel ini yang
mempunyai massa kecil sekali — antara ada dan tidak ada — namun karena gaya
gravitasi, mulai menahan kecepatan perluasan yang sangat hebat. Tampak jelas,
sebuah proses yang dramatis sadar dan terkendali sedang berlangsung di sini.
Sebuah ledakan padat memberikan jalan ke suatu keseimbangan yang hebat dan
aturan yang tepat. Proton dan netron telah mulai berkumpul untuk membentuk
atom, balok penyusun zat. Jelas tidaklah mungkin bagi par-tikel-partikel ini
untuk memiliki kekuatan dan kesadaran untuk mem-bangun keseimbangan yang
dibutuhkan untuk pembentukan zat.
l Dalam periode setelah pembentukan ini, suhu
alam semesta telah turun 1 milyar derajat. Suhu ini enam puluh kali lebih besar
daripada suhu inti matahari kita. Hanya tiga menit dan dua detik berselang dari
momen pertama ke momen ini. Saat ini, partikel sub-atomik seperti foton,
proton, anti-proton, netron, dan anti-netron berjumlah banyak sekali. Kuantitas
semua partikel yang ada dalam fase ini dan interaksi mereka terhadap satu sama
lain sangat kritis. Begitu banyaknya sehingga penyimpangan sedikit saja
kuantitas partikel mana pun akan merusak tingkat energi yang telah mereka atur
dan mencegah perubahan energi menjadi materi.
Ambil
elektron dan positron sebagai contoh: bila elek-tron dan positron bergabung,
energi akan dihasilkan. Untuk itu, jumlah kedua partikel itu sangat penting.
Katakanlah bahwa 10 unit elektron bertemu dengan 8 unit positron. Dalam kasus
ini, 8 dari 10 unit elektron tadi berinteraksi dengan 8 unit positron dan
menghasilkan energi. Dan sebagai hasilnya, dua unit elektron dilepaskan. Karena
elektron adalah salah satu partikel yang membentuk atom, bahan penyusun alam
semesta, maka elektron harus tersedia sejumlah yang dibutuhkan dalam fase ini
agar alam semesta terbentuk. Dari contoh di atas, bila jumlah positron lebih
banyak daripada elektron, maka alih-alih elektron, positron-lah yang akan
tersisa sebagai hasil dari energi yang dilepaskan dan alam semesta tidak akan
pernah terbentuk. Bila jumlah positron dan elektron sama, maka hanya energi
saja yang akan dihasilkan dan tidak ada yang tersisa untuk membentuk alam
semesta. Namun, kele-bihan jumlah elektron telah diatur sedemikian rupa
sehingga sesuai de-ngan jumlah proton di alam semesta pada selang waktu
berikutnya setelah momen ini. Dalam atom yang akan terbentuk nanti, jumlah
elektron dan proton akan sama.
Jumlah
partikel yang muncul setelah Big Bang telah ditentukan dengan perhitungan
sangat teliti, yang akhirnya menuju pada pembentukan alam semesta. Profesor
Steven Weinberg mengomentari betapa kritisnya inter-aksi antara
partikel-partikel ini:
Bila alam
semesta dalam beberapa menit pertama benar-benar terdiri dari jumlah partikel
dan anti partikel yang sama, semuanya akan hancur ketika suhu turun di bawah
1.000 juta derajat, dan tidak akan ada yang tersisa kecuali radiasi. Ada bukti
sangat kuat yang menentang kemungkinan ini — kita ada di sini! Pasti ada
kelebihan jumlah elektron dari positron, proton dari anti-proton, dan netron
dari anti-netron, agar ada yang tersisa setelah penghancuran partikel dan
anti-partikel untuk menyediakan materi bagi alam semesta ini.8
l Sudah 34 menit dan 40 detik berlalu sejak
ledakan. Alam semesta sekarang berusia setengah jam. Suhu telah turun dari yang
semula milyaran derajat menjadi 300 juta derajat. Elektron dan positron terus
memproduksi energi dengan saling bertabrakan. Saat itu, kuantitas
partikel-partikel yang diperlukan telah berimbang sehingga memung-kinkan
pembentukan alam semesta.
Ketika
kecepatan ledakan menurun, partikel-partikel ini, yang hampir tanpa massa,
mulai saling berinteraksi. Atom hidrogen pertama terbentuk oleh sebuah elektron
yang masuk ke dalam orbit proton. Pembentukan ini mengenalkan kita pada
gaya-gaya dasar yang akan sering kita temui di alam semesta.
Tidak
diragukan lagi, partikel-partikel ini — yang merupakan ran-cangan jauh di luar
jangkauan pemahaman manusia dan memiliki struktur unik serta bergantung pada
keseimbangan rumit — tidak mungkin muncul bersama secara kebetulan dan mengarah
ke tujuan yang sama. Kesempurnaan ini menuntun banyak peneliti yang mengkaji
topik ini kepada kesimpulan penting: ini adalah “penciptaan” dan ada pengawasan
tiada tara pada setiap momen penciptaan ini. Setiap partikel yang diciptakan
setelah ledakan dimaksudkan untuk terbentuk pada waktu tertentu, pada suhu
tertentu, dan pada kecepatan tertentu. Tam-paknya sistem ini, yang bekerja
hampir menyerupai jam pengatur, telah diprogram dengan sangat tepat sebelum
menjadi aktif. Ini berarti bahwa Big Bang dan alam semesta sempurna yang
berasal dari Big Bang telah dirancang sebelum lahirnya ledakan dan setelah itu
dijalankan.
Kuasa yang
mengatur, merancang, dan mengendalikan alam semesta ini tentu saja Allah, Pencipta
segala sesuatu.
Rancangan
ini dapat diamati tidak hanya dalam atom tetapi juga dalam setiap objek di alam
semesta baik besar maupun kecil. Partikel-partikel ini, yang awalnya terhempas
saling menjauh dengan kecepatan cahaya, tidak hanya menyebabkan formasi
atom-atom hidrogen tetapi juga membangkitkan semua sistem raksasa yang mengisi
alam semesta saat ini. Atom, molekul, planet, matahari dan bintang, tata surya,
galaksi, quasar, dan lain-lain terbentuk menurut rencana yang agung dan dalam
keteraturan dan keseimbangan sempurna. Partikel-partikel yang di-butuhkan untuk
membentuk sebuah atom saja tak mungkin secara tidak sengaja muncul bersama-sama
dan menciptakan keseimbangan yang indah, sehingga lebih tidak beralasan lagi
dan sangat tidak logis untuk menyatakan bahwa planet, galaksi, dan pendeknya,
keseluruhan sistem di alam semesta terbentuk begitu saja dan mengembangkan
keseim-bangannya sendiri. Kehendak yang membuat rancangan unik ini adalah
kehendak Allah, sang Pencipta seluruh alam semesta.
Atom-atom
lainnya terbentuk setelah atom hidrogen, yang merupa-kan keajaiban tersendiri.
Pada poin ini pelbagai pertanyaan muncul di benak, seperti “bagaimana atom-atom
lainnya terbentuk? Mengapa tidak semua proton dan netron membentuk atom
hidrogen saja? Bagaimana partikel-pertikel tersebut memutuskan atom apa yang
akan mereka bentuk dan seberapa banyak?” Jawaban dari pertanyaan ini kembali
membawa kita pada kesimpulan yang sama. Ada suatu kekuatan, ken-dali dan
rancangan yang hebat dalam pembentukan atom hidrogen dan atom-atom lain
berikutnya.
Kendali dan
rancangan ini melampaui kapasitas akal manusia dan menunjukkan bahwa alam
semesta jelaslah sebuah “penciptaan”. Hu-kum-hukum fisika yang berlaku setelah
Big Bang tidak berubah sama sekali selama hampir 17 miliar tahun terlalui.
Lebih jauh, hukum-hukum ini didasari oleh perhitungan yang begitu tepatnya
sehingga penyimpangan sekadar milimeter dari nilai yang sekarang dapat
mengganggu struktur dan ketertiban umum di seluruh alam semesta. Komentar
seorang ahli fisika terkenal, Prof. Stephen Hawkings, tentang hal ini sangat
menarik. Hawkings menerangkan bahwa fenomena-fenomena yang terjadi didasari
oleh perhitungan yang jauh lebih teliti daripada yang dapat kita bayangkan:
Jika satu detik setelah Big Bang, kecepatan
perluasan berkurang walaupun hanya satu bagian dari seratus ribu juta juta,
alam semesta ini dapat hancur kembali sebelum mencapai ukurannya yang
sekarang.9
Big Bang,
yang dibangun dengan perhitungan yang begitu teliti, de-ngan jelas
mengungkapkan bahwa waktu, ruang, dan materi tidak men-jadi ada dengan begitu
saja, namun diciptakan oleh Allah. Sama sekali tidak mungkin, kejadian-kejadian
yang disebut di atas berlangsung kare-na kebetulan saja yang kemudian mengarah
pada pembentukan atom, bahan penyusun alam semesta.
Tidaklah
mengejutkan, banyak ilmuwan yang meneliti permasalah-an ini telah menerima
keberadaan sebuah kekuatan tanpa batas dan kehendaknya dalam penciptaan alam
semesta. Seorang ahli astrofisika terkenal, Hugh Ross, menjelaskan bahwa sang
Pencipta alam semesta ini melampaui semua dimensi:
Bila
didefinisikan, waktu adalah dimensi di mana gejala sebab akibat berlangsung.
Tidak ada waktu, tidak ada sebab dan akibat. Bila permulaan waktu terjadi
bersamaan dengan permulaan alam semesta, seperti yang dikatakan teori
ruang-waktu, maka sebab dari alam semesta haruslah berupa suatu entitas yang
bekerja dalam dimensi waktu yang sepenuhnya berdiri sendiri dan telah ada
sebelum dimensi waktu kosmos. … Ini mengatakan kepada kita bahwa sang Pencipta
adalah transenden, bekerja diluar batas-batas dimensional alam semesta kita.
Ini mengatakan kepada kita bahwa Tuhan bukanlah alam semesta itu sendiri, Tuhan
juga bukan tercakup di dalam alam semesta. 10
Aspek
terpenting dari Big Bang adalah, bahwasanya kejadian ini memberi manusia
kesempatan untuk memahami kekuasaan Allah de-ngan lebih baik. Asal-muasal alam
semesta dengan segala isinya dari tidak ada, adalah satu dari tanda-tanda besar
kekuasaan Allah. Keseim-bangan rumit dalam energi pada momen ledakan adalah
tanda yang sangat nyata agar kita merenungkan ilmu Allah yang tak berbatas.
Gaya-Gaya Fundamental di Alam Semesta
Kita telah
menyebutkan bahwa hukum-hukum Fisika di alam semesta mulai berlaku setelah Big
Bang. Hukum-hukum ini didasari “empat gaya fundamental” yang dikenal fisika
modern dewasa ini. Gaya-gaya ini terbentuk bersamaan dengan pembentukan
partikel sub-atomik pertama pada waktu spesifik segera setelah Big Bang, untuk
membentuk seluruh aturan dan sistem alam semesta. Atom-atom yang menyusun
materi alam semesta terwujud dan tersebar merata di alam semesta berkat
interaksi gaya-gaya ini. Gaya-gaya ini adalah gaya tarik massa atau yang
dikenal sebagai gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir kuat, dan
gaya nuklir lemah. Semua gaya ini memiliki intensitas dan bidang kerja berbeda.
Gaya nuklir kuat dan gaya nuklir lemah beroperasi hanya pada skala subatomik.
Dua gaya lainnya — gaya gravitasi dan gaya elektromagnetik — mengatur kumpulan
atom, atau yang disebut “materi”. Pengaturan tanpa cacat di atas bumi
disebabkan proporsi yang sangat rumit dari gaya-gaya ini. Perbandingan
gaya-gaya ini menghasilkan suatu hal yang menarik. Semua materi yang diciptakan
dan diedarkan ke penjuru alam semesta setelah Big Bang dibentuk oleh efek
gaya-gaya yang sangat jauh berbeda ini. Berikut adalah nilai-nilai keempat gaya
fundamental dengan selisih menakjubkan, dalam satuan standar internasional:
Gaya-gaya
fundamental ini memungkinkan pembentukan alam semesta melalui penyebaran
kekuatan dengan sempurna. Proporsi antara gaya-gaya ini didasarkan pada
keseimbangan yang begitu rumit sehingga menimbulkan efek khusus itu terhadap
partikel-partikel pada proporsi ini saja.
1. Kekuatan
Raksasa di Dalam Inti: Gaya Nuklir Kuat
Sampai di
sini, kita telah menyaksikan bagaimana atom diciptakan, momen demi momen, dan
keseimbangan rumit yang berlaku dalam penciptaan ini. Kita melihat bahwa semua
yang ada di sekitar kita, termasuk diri kita sendiri disusun oleh atom-atom,
dan atom-atom ini mengandung banyak partikel. Lalu, apakah gaya yang tetap
menyatukan semua partikel yang membentuk inti atom itu? Gaya yang menjaga inti
tetap utuh, dan yang merupakan gaya paling dahsyat menurut hukum-hukum fisika,
adalah “gaya nuklir kuat”.
Gaya ini
menjaga proton dan netron dalam inti atom tetap di tempatnya. Inti atom
dibentuk dengan cara demikian. Gaya ini sangat kuat sehingga nyaris menyebabkan
proton dan netron dalam inti saling berikatan. Inilah sebabnya
partikel-partikel kecil yang memiliki gaya ini disebut juga “gluon” yang dalam
bahasa Latin berarti lem. Kekuatan ikatan tersebut disesuaikan dengan sangat
teliti. Intensitas gaya ini telah diatur secara spesifik agar proton dan netron
tetap berjarak tertentu. Bila gaya ini sedikit saja lebih kuat, maka proton dan
netron akan saling bertabrakan. Bila gaya ini sedikit saja lebih lemah, mereka
akan saling menjauh. Besarnya gaya ini tepat sesuai dengan yang dibutuhkan
untuk membentuk inti atom setelah detik-detik pertama Big Bang.
Pemboman
Hiroshima dan Nagasaki menunjukkan sedahsyat apa gaya nuklir kuat ini ketika
dilepaskan. Satu-satunya alasan mengapa bom atom sangat efektif adalah
pelepasan sejumlah kecil gaya ini yang tersembunyi di dalam inti atom. Hal ini
akan dijelaskan lebih terperinci pada bab-bab berikutnya.
2. Sabuk
Pengaman Atom: Gaya Nuklir Lemah
Salah satu
faktor penting yang menjaga keteraturan di muka bumi ini adalah keseimbangan di
dalam atom. Keseimbangan ini menjaga agar segala sesuatu tidak tiba-tiba
terurai atau memancar-kan radiasi berbahaya. “Gaya nuklir lemah” ber-tanggung
jawab atas keseimbang-an antara proton dan netron dalam inti atom. Gaya ini
memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan inti yang mengandung
sejumlah besar netron dan proton.
Sembari
keseimbangan ini dijaga, sebuah netron, bila dibutuhkan dapat berubah menjadi
proton. Karena jumlah proton dalam inti di akhir proses berubah, atom berubah
pula dan menjadi atom yang lain. Di sini hasilnya sangatlah penting. Sebuah
atom berubah menjadi atom berbeda tanpa terurai dan meneruskan eksistensi-nya.
Sabuk pengaman ini melindungi organisme hidup dari bahaya yang akan muncul jika
partikel-partikel terurai tanpa terkendali dan membahayakan manusia
3. Gaya
yang Menjaga Elektron Tetap pada Orbitnya: Gaya Elektromagnetik
Penemuan
gaya ini mengantarkan kita pada era baru dalam dunia fisika. Baru pada saat
itulah dipahami bahwa setiap partikel mengan-dung “muatan listrik” menurut
karakteristik strukturnya masing-masing dan bahwa ada gaya di antara
muatan-muatan listrik ini. Gaya ini membuat partikel-partikel yang bermuatan
listrik berlawanan saling tarik dan partikel-partikel bermuatan sama akan
saling tolak, sehingga menjamin proton dalam inti atom dan elektron yang
mengorbit di sekelilingnya tarik-menarik. Dengan cara ini, “inti” dan
“elektron”, dua elemen dasar atom, tetap di tempat mereka.
Perubahan
kekuatan sekecil apa pun pada gaya ini dapat menyebab-kan elektron-elektron
terlepas jauh dari inti atau melekat pada inti. Dalam kedua kasus ini, atom
tidak mungkin terbentuk, sehingga alam semesta pun tidak ada. Tetapi, sejak
momen pertama gaya ini terbentuk, proton-proton dalam inti menarik elektron
dengan besar gaya yang tepat dibutuhkan untuk pembentukan atom.
4. Gaya
yang Menjaga Alam Semesta Tetap Utuh: Gaya Gravitasi
Gravitasi
adalah satu-satunya gaya yang dapat kita rasakan sehari-hari, namun sedikit
sekali yang kita ketahui tentangnya. Gaya gravitasi sesungguhnya disebut “gaya
tarik massa”. Gaya ini paling lemah dibandingkan gaya lainnya, namun karena
gaya inilah, massa-massa yang sangat besar tarik-menarik. Gaya inilah yang
membuat galaksi dan bintang-bintang di alam semesta tetap berada pada orbitnya
masing-masing. Bumi dan planet-planet lain tetap di dalam orbit tertentu
mengi-tari matahari, sekali lagi karena adanya gaya gravitasi. Kita dapat
berjalan di atas bumi karena gaya ini. Bila ada pengurangan dalam nilai gaya
ini, bintang-bintang akan jatuh, bumi akan keluar dari orbitnya, dan kita akan
bertebaran ke luar angkasa. Bila nilainya lebih besar sedikit saja,
bintang-bintang akan bertabrakan, bumi akan bergerak menuju matahari, dan kita
akan melesak ke dalam kerak bumi. Walaupun tampak kecil sekali kemungkinan ini
bagi Anda, semua itu tidak akan terelakkan bila gaya ini bergeser dari nilainya
yang sekarang sekalipun hanya untuk sesaat.
Semua
ilmuwan yang sedang meneliti subjek ini mengakui bahwa ketepatan nilai
gaya-gaya fundamental ini sangat penting demi keber-adaan alam semesta.
Mengomentari
hal ini, seorang ahli biologi molekuler yang terkenal, Michael Denton
menyatakan dalam bukunya Nature's Destiny: How the Laws of Biology Reveal
Purpose in the Universe:
Jika, misalnya, gaya gravitasi satu triliun
kali lebih kuat, maka alam semesta akan jauh lebih kecil dan sejarah hidupnya
jauh lebih pendek. Sebuah bintang rata-rata akan mempunyai massa satu triliun
lebih kecil dari matahari dan masa hidup sekitar satu tahun. Di lain pihak,
jika gravitasi kurang kuat, tidak ada bintang atau galaksi yang akan pernah
terbentuk. Hubungan dan nilai-nilai lain tidak kurang kritisnya. Jika gaya
nuklir kuat sedikit lebih lemah saja, satu-satunya unsur yang akan stabil hanya
hidrogen. Tidak ada atom lain yang bisa terbentuk. Jika gaya nuklir kuat
tersebut sedikit lebih ku-at dalam kaitannya dengan elektromagnetisme, maka inti
atom yang terdiri dari dua proton menjadi yang paling stabil di alam semesta —
yang berarti tidak akan ada hidrogen, dan jika ada bintang atau galaksi yang
terbentuk, mereka akan sangat berbeda dari bentuknya sekarang. Jelas sekali,
jika se-mua gaya dan konstanta ini tidak mempunyai nilai tepat demikian, takkan
ada bintang, supernova, planet, atom, dan kehidupan.11
Seorang
ahli fisika terkemuka, Paul Davies, menyatakan kekaguman-nya terhadap penetapan
nilai-nilai hukum-hukum fisika yang berlaku di alam semesta.
Bila
seorang melanjutkan studi kosmologi, keingintahuannya bertambah. Temuan-temuan
tentang sejarah kosmos membuat kita menerima bahwa perluasan alam semesta telah
diatur dalam gerakannya dengan ketepatan yang sangat mengagumkan.12
Rancangan
agung dan keteraturan sempurna yang berlaku di seluruh alam semesta dibangun di
atas pondasi yang disediakan gaya-gaya fundamental ini. Pemilik keteraturan
ini, tanpa keraguan, adalah Allah, yang menciptakan segala sesuatu tanpa cacat.
Allah, Raja seluruh alam, menjaga bintang-bintang tetap berada di orbitnya dengan
gaya-gaya terlemah, dan menjaga keutuhan inti atom dengan gaya-gaya terkuat.
Semua gaya bekerja sesuai dengan “ukuran” yang telah Dia tentukan. Allah
menujukkan keteraturan dalam penciptaan alam semesta dan keseimbangan “yang
ditetapkan dengan serapi-rapinya” dalam salah satu ayat-Nya:
“Yang
kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan
segala sesuatu, dan Dia mene-tapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.”
(QS. Al Furqan, 25: 2) !
Picture Text
Alam
semesta terbentuk melalui sebuah ledakan besar (Big Bang). Kesempurnaan sistem
alam semesta saat ini berawal dari hamburan partikel dan gaya yang tersusun
dalam keharmonisan dan keteraturan yang luar biasa sejak tahap awal ledakan
besar ini.
Bawah:
Analisis cahaya dua bintang Alpha Centauri selama beberapa waktu menunjukkan
serangkaian perubahan pada spektrumnya. Perubahan cahaya geser merah dan biru
menunjukkan gambar dua bintang yang menyelesaikan orbit mengitari satu sama
lain sekali setiap 80 tahun.
Albert
Einstein, ketika berkunjung ke Observatorium Wilson, tempat Edwin Hubble
melakukan pengamatannya.
Menurut
efek Doppler, bila galaksi berjarak tetap dari bumi, spektrum gelombang cahaya
akan muncul pada posisi standar (atas). Bila galaksi bergerak menjauhi kita,
gelombang itu akan tampak meregang dan geser merah (tengah). Bila galaksi
bergerak menuju kita, gelombang akan tampak menciut dan geser biru (bawah)
Tanduk
Antena raksasa di Laboratorium Bell di mana Arno Penzias dan Robert Wilson
menemukan radiasi latar belakang kosmis. Penzias dan Wilson menerima penghargan
Nobel untuk temuan ini pada tahun 1978.
Peluncuran
satelit COBE mensubstansikan lebih lanjut bahwa alam semesta terbentuk dari
suatu ledakan besar.
Setelah
momen”0” ketika materi maupun waktu tidak ada, dan ketika ledakan terjadi, alam
semesta, dan bahan penyusunnya yaitu atom, diciptakan dari tidak ada dengan
proses yang menakjubkan.
Apakah
kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di
bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, dan pohon-pohonan, binatang-binatang
yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia
yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka
tidak seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia
kehendaki. (QS. Al Hajj, 22: 18) !
Dan Dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang
itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)
(QS. An Nahl, 16:12) !
Manusia
bisa berada di lingkungan tanpa gravitasi hanya selama periode tertentu dengan
menggunakan perlengkapan khusus. Makhluk hidup hanya dapat bertahan hidup dalam
sistem yang mempunyai gravitasi.
Rancangan
agung dan keteraturan sempurna di seluruh alam semesta diatur dengan gaya-gaya
fundamental ini. Pemilik keteraturan ini, tak diragukan lagi, adalah Allah,
yang menciptakan segalanya dari ketiadaan tanpa cacat. Issac Newton
(1642-1727), Bapak fisika modern dan mekanika langit, yang dikenal sebagai
“salah satu ilmuwan terbesar di dunia” mengundang perhatian terhadap kenyataan
ini:
“Sistem
matahari, planet-planet dan komet yang sangat indah ini hanya dapat berlangsung
dengan tuntunan dan kendali Zat cerdas dan berkuasa. Zat ini mengatur
segalanya, bukan sebagai sukma dunia, namun sebagai Tuhan bagi semuanya, dan
demi kekuasaan-Nya. Dia biasa disebut Tuhan, Penguasa semesta alam.”
Bab 2
STRUKTUR
ATOM
Udara, air,
gunung, binatang, tumbuhan, tubuh kita, kursi yang kita duduki, pendeknya semua
yang kita lihat, kita raba, dan kita rasa, mulai dari yang paling berat sampai
dengan yang paling ringan dibentuk dari atom. Setiap halaman buku yang Anda
pegang terdiri dari miliaran atom. Atom adalah partikel yang begitu kecil
sehingga tidak mungkin dilihat walaupun menggunakan mikroskop tercanggih.
Diameter atom hanyalah sebesar sepersejuta milimeter.
Mustahil
bagi manusia membayangkan ukuran ini. Oleh karena itu, mari kita coba
memahaminya dengan contoh:
Bayangkan
Anda memegang sebuah kunci. Tidak diragukan lagi, Anda tidak mungkin bisa
melihat atom-atom dalam kunci ini. Bila Anda tetap ingin melihatnya, maka Anda
harus memperbesar kunci ini menyerupai bumi. Setelah kunci Anda seukuran bumi,
maka setiap atom di dalamnnya seukuran buah ceri. 13
Mari kita
perhatikan contoh lain lagi agar dapat memahami kekecilan ini, dan bagaimana
semua tempat dan semua benda dipenuhi atom:
Katakanlah
kita ingin menghitung seluruh atom dalam sebutir garam, dan anggaplah bahwa kita
dapat menghiung satu miliar atom per detik. Meskipun kita sangat cekatan, akan
dibutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah atom di dalam
sebutir garam ini. 14
Lalu, ada
apakah di dalam struktur sekecil itu?
Meskipun
teramat kecil, di dalam atom terdapat sebuah sistem tanpa cacat, unik, dan
kompleks yang dalam kecanggihannya sebanding de-ngan sistem yang kita lihat di
alam semesta secara umum.
Setiap atom
terbuat dari inti dan sejumlah elektron yang bergerak mengitari orbitnya yang
berjarak sangat jauh dari inti. Di dalam inti ter-dapat partikel-partikel lain
bernama proton dan netron.
Dalam bab
ini, kita akan mengamati struktur atom yang luar biasa yang merupakan dasar
dari semua yang hidup maupun mati, dan melihat bagaimana atom-atom berkombinasi
untuk membentuk molekul dan akhirnya materi.
Kekekuatan yang Terkandung dalam Inti
Inti
terletak tepat di pusat atom dan terdiri dari sejumlah proton dan netron yang
banyaknya tergantung pada sifat-sifat atom tersebut. Jari-jari inti kira-kira
seperseribu jari-jari atom. Untuk menyatakannya dalam bentuk angka, jari-jari
atom adalah 10-8 (0,00000001) cm, dan jari-jari inti adalah 10-12
(0,000000000001) cm. Karena itu, volume inti sama dengan satu per
sepuluh-miliar volume atom.
Karena kita
tidak dapat membayangkan besarnya (atau tepatnya kecilnya) angka ini, mari kita
ambil contoh buah ceri tadi. Mari kita lihat inti di dalam atom yang telah kita
bayangkan sebesar buah ceri ketika kunci di tangan Anda sebesar bumi. Bahkan
dengan perbesaran skala seperti itu, masih mustahil bagi kita melihat inti,
yang masih sangat-sangat kecil. Bila kita benar-benar ingin melihatnya, maka
kita harus mengubah kembali skalanya. Ceri yang mewakili atom, harus diperbesar
lagi menjadi sebuah bola raksasa yang berdiameter 200 meter. Bahkan dalam skala
yang sukar dipercaya ini pun, inti dari atom tidak lebih besar dari sebutir
debu. 15
Sekecil
itulah, sehingga bila kita membandingkan diameter inti yang 10-13 cm dan
diameter atom yang 10-8 cm, kita sampai pada hasil berikut: jika kita asumsikan
bahwa atom itu sebuah bola, dan jika kita ingin memenuhi bulatan ini dengan
inti, maka kita akan membutuhkan 1015 (1.000.000.000. 000.000) inti untuk
mengisinya.16
Akan
Tetapi, ada satu hal yang lebih mengejutkan lagi: walaupun ukuran inti satu per
sepuluh-milyar ukuran atom, massa inti mencakup 99,95% massa atom. Bagaimana
bisa sesuatu yang menguasai hampir keseluruhan massa, di lain pihak, hampir
tidak ada ruang yang ditem-patinya?
Alasannya
adalah kerapatan yang meliputi massa atom tidak tersebar merata ke seluruh
atom. Hampir seluruh massa atom dikumpulkan di inti. Katakanlah, Anda memiliki
sebuah rumah berukuran 10 milyar meter persegi, dan Anda harus menarik semua
meubel di dalam rumah itu ke sebuah kamar yang berukuan satu meter persegi.
Dapatkah Anda melakukannya? Tentu saja tidak. Tetapi inti atom dapat melakukan
ini berkat gaya hebat yang berbeda dengan gaya-gaya lain di alam semesta. Gaya
ini adalah gaya nuklir kuat, satu dari empat gaya fundamental di alam semesta
yang telah kita sebutkan pada bab sebelumnya.
Kita telah
mengkaji bahwa gaya ini, gaya paling dahsyat di alam, menjaga inti atom tetap
utuh dan tidak terjadi penguraian. Semua proton dalam inti memiliki muatan
positif dan mereka tolak-menolak karena gaya elektromagnetik. Namun, karena
gaya nuklir kuat yang seratus kali lebih kuat daripada gaya repulsif proton,
gaya elektromagnetik menjadi tidak efektif, dan proton-proton tetap di
orbitnya.
Kesimpulannya,
terdapat dua gaya kuat yang saling berinteraksi di dalam atom yang terlalu
kecil untuk dapat kita lihat. Inti dapat tetap utuh berkat nilai gaya-gaya ini
tepat.
Kalau kita
membandingkan ukuran atom dan jumlah atom di alam semesta, mustahil untuk
mengabaikan bahwa ada keseimbangan dan rancangan luar biasa yang sedang
bekerja. Sangat jelas bahwa gaya-gaya fundamental di alam semesta ini telah
diciptakan secara khusus dengan pengetahuan dan kekuasaan mahaluas. Bagi mereka
yang tidak mau percaya, hanya bisa menyatakan bahwa semua ini menjadi ada karena
“kebetulan” saja. Namun, perhitungan probabilitas secara ilmiah telah
menyatakan bahwa keseimbangan di alam semesta terbentuk secara “kebetulan”
peluangnya adalah “0” Semua ini adalah bukti yang jelas dari keberadaan Allah
dan kesempurnaan ciptaan-Nya.
Pengetahuan
Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil
pelajaran. (QS. Al An'aam, 6:80) !
Ruang di dalam Atom
Seperti
disebutkan sebelumnya, bagian terbesar dari atom adalah ruang. Ini menimbulkan
pertanyaan yang sama pada setiap orang: mengapa ada ruang seluas itu? Mari kita
pikirkan. Dalam kalimat sederhana, atom terdiri dari inti, dikelilingi
elektron-elektron. Tak ada apa-apa lagi antara inti dan elektron-elektron.
Jarak mikroskopis “di mana tidak terdapat apa pun”, sesungguhnya sangat besar
dalam skala atom. Kita dapat mencontohkan skala ini sebagai berikut: Jika
sebuah kelereng berdiameter satu sentimeter mewakili elektron yang berada
paling dekat dengan inti, maka inti tersebut akan berjarak satu kilometer
jauhnya dari kelereng ini.17 Kita dapat mengutip contoh di bawah ini untuk
memperjelas perbandingan tesebut:
Ada ruang
yang luas terbentang di antara partikel-partikel dasar. Bila saya memisalkan
proton dari sebuah inti oksigen sebagai kepala “jarum pentul” yang terletak di
atas meja di depan saya, maka elektron yang bergerak mengitarinya hingga
membentuk lingkaran, akan melewati Belanda, Jerman, dan Spanyol (penulis
kutipan ini tinggal di Prancis). Karena itu, jika semua atom yang membentuk
tubuh saya berkumpul dengan begitu dekat hingga saling menyentuh, Anda tidak
akan dapat melihat saya lagi. Anda benar-benar tidak akan pernah dapat melihat
saya dengan mata telanjang. Saya akan menjadi sekecil partikel debu yang
berukuran seper sekian ribu milimeter.18
Sampai di
sini kita menyadari bahwa ada kesamaan antara ruang paling luas dan ruang yang
paling sempit yang kita ketahui di alam semesta. Saat kita mengarahkan mata
kita ke bintang, sekali lagi kita melihat kekosongan yang mirip dengan yang ada
pada atom. Ada kekosongan milyaran kilometer baik antar bintang maupun antar
galaksi. Namun, di dalam kedua kekosongan ini, sebuah keteraturan di luar batas
pemahaman manusia tampak jelas.
Di Dalam Inti: Proton dan Netron
Sampai
tahun 1932, dianggap bahwa inti terdiri dari proton dan elektron saja. Kemudian
ditemukan bahwa bukan elektron melainkan netron yang berada di dalam inti di
samping proton. (Seorang ilmuwan terkenal, Chadwick, membuktikan keberadaan
netron dalam inti pada tahun 1932 dan dia mendapatkan penghargaan Nobel untuk
penemuan-nya ini). Manusia diperkenalkan pada struktur atom yang sesungguhnya
hanya baru-baru ini.
Telah
disebutkan sebelumnya betapa kecil inti atom itu. Ukuran proton yang dapat
masuk ke dalam inti atom adalah 10-15 m.
Anda
mungkin mengira bahwa partikel sedemikian kecil itu tidak akan berarti bagi
kehidupan seseorang. Namun, partikel-partikel yang teramat kecilnya sehingga
tidak dapat dibayangkan manusia ini membentuk dasar dari segala sesuatu yang
Anda lihat di sekeliling Anda.
Sumber Keanekaragaman di Alam Semesta
Ada 109
unsur yang sudah dapat diidentifikasikan sampai saat ini. Alam semesta, bumi
kita, dan semua benda yang hidup maupun mati, di-bentuk dengan penyusunan 109
unsur tersebut dalam berbagai kombi-nasi. Sampai saat ini kita telah melihat
bahwa semua unsur terbuat dari atom-atom yang mirip satu sama lain, sementara
atom ini juga terbuat dari partikel-partikel yang sama. Jadi, jika semua atom
yang membentuk unsur terbuat dari partikel-partikel yang sama, apakah yang
membuat unsur-unsur itu saling berbeda dan menyebabkan pembentukan zat yang
sangat beraneka ragam?
Adalah jumlah
proton di dalam inti atom yang pada prinsipnya membedakan unsur satu dengan
yang lainnya. Ada satu proton dalam atom Hidrogen, unsur yang paling ringan,
dua proton di dalam atom Helium, unsur kedua paling ringan, 79 proton dalam
atom emas, 8 proton dalam atom oksigen, dan 26 proton dalam atom besi. Yang
membedakan emas dari besi, dan besi dari oksigen hanyalah perbedaan jumlah
proton dalam atom-atomnya. Udara yang kita hirup, tubuh kita, tumbuh-tumbuhan
dan hewan, planet-planet di angkasa, makhluk hidup dan benda mati, pahit dan
manis, padat dan cair, dan sebagainya… semuanya dibentuk dari proton, netron,
dan elektron.
Garis Batas Keberadaan Fisik: Quark
Sampai
dengan 20 tahun yang lalu, dipercaya bahwa partikel terkecil yang membentuk
atom adalah proton dan netron. Namun baru-baru ini, ditemukan bahwa ada
partikel yang jauh lebih kecil di dalam atom yang membentuk partikel-partikel
yang disebutkan di atas.
Penemuan
ini memicu perkembangan cabang ilmu fisika yang disebut “fisika partikel” yang
menyelidiki “sub-partikel”dalam atom dan pergerakannya. Penelitian fisika
partikel mengungkap bahwa proton dan netron yang membentuk atom sebenarnya
terbentuk oleh sub-partikel yang disebut quark.
Dimensi
quark yang membentuk proton, yang sedemikian kecil sehingga melampaui kemampuan
imajinasi manusia, jauh lebih menak-jubkan: 10-18 (0,000000000000000 001)
meter.
Quark di
dalam proton tidak akan pernah dapat dipisahkan satu sama lain karena “gaya
nuklir kuat”, yang menjaga partikel-partikel tetap berada di dalam inti, juga
bekerja di sini. Gaya ini berfungsi sebagai pita karet antara quark-quark
tersebut. Ketika jarak antar quark bertambah, bertambah juga gaya ini dan dua
quark tidak akan pernah berjarak lebih dari seper-quadrilyun meter. Pita karet
antara quark-quark ini terbentuk oleh gluon yang memiliki gaya nuklir kuat.
Quark dan gluon berinteraksi sangat kuat. Namun, ilmuwan belum berhasil
menyelidiki bagaimana interaksi ini terjadi.
Penelitian
di bidang “fisika partikel” sedang berlangsung untuk memecahkan rahasia dunia
partikel sub-atomik. Namun, sekalipun dengan segala kecerdasan, kesadaran dan
pengetahuan yang dimiliki manusia, baru-baru ini kita hanya berhasil menemukan
partikel-partikel dasar yang membentuk segala sesuatu termasuk diri kita. Lebih
jauh lagi, semakin kita mencermati partkel-partikel ini, semakin detaillah
subjek ini, dan kita sudah dibuat terhenyak oleh batas dimensi 10-18 m dari
quark. Lalu, ada apa lagi di luar batas ini?
Dewasa ini,
para ilmuwan mengemukakan berbagai hipotesis me-ngenai subjek ini, tetapi
seperti telah disebutkan di atas, batas itu adalah titik terjauh yang bisa kita
capai dalam dunia materi alam semesta. Segala sesuatu yang melampaui titik ini
hanya dapat dinyatakan sebagai energi bukan materi. Yang terpenting adalah manusia
menemukan —di lokasi yang hanya bisa ditemukannya setelah seluruh teknologi
yang ada dikerahkan — keseimbangan luar biasa dan hukum-hukum fisika yang telah
berjalan seperti jam. Lebih jauh lagi, lokasi ini adalah di dalam atom, yang
merupakan bahan penyusun semua materi di alam semesta, termasuk makhluk hidup.
Manusia
baru mulai menyadari mekanisme sempurna yang berfung-si tanpa gagal pada organ
dan sistem di dalam tubuhnya sendiri. Pene-muannya tentang mekanisme sel
pembentuk struktur ini baru terjadi beberapa dekade lalu. Penciptaan agung yang
tampak pada atom pemba-ngun sel, proton dan netron dalam atom, dan quark di
dalam partikel-par-tikel tersebut, begitu sempurna sehing-ga mengejutkan setiap
orang, terlepas dari apakah dia percaya atau tidak. Hal mendasar yang perlu
dipikirkan di sini adalah bahwa semua mekanisme sempurna ini berjalan dengan
teratur setiap detik di sepanjang hidup manu-sia, tanpa campur tangannya, dan
sama sekali di luar kendalinya. Fakta ini menjadi bukti nyata bagi setiap orang
yang menggunakan nurani dan pengetahuannya bahwa semua itu diciptakan dan
diatur oleh Allah, Pemilik kekuatan dan ilmu yang mahatinggi.
“Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS.
Ar-Rah-maan, 55: 29-30) !
Aspek Lain dari Atom: Elektron
Elektron
adalah partikel yang berotasi dan berevolusi/berputar mengelilingi inti atom
seperti halnya bumi berputar pada porosnya dan juga berputar mengelilingi
matahari. Perputaran ini, seperti rotasi planet, ternyata berjalan
terus-menerus dan sangat teratur pada jalur-jalur, yang kita sebut orbit.
Namun, perbandingan ukuran bumi dan matahari sangat berbeda dari skala atom.
Untuk membuat perbandingan antara ukuran elektron dan ukuran bumi, jika kita
memperbesar atom sebesar bumi, maka elektron hanya akan sebesar apel.19
Puluhan
elektron yang berevolusi dalam area yang begitu kecil sehingga tak terlihat
walaupun menggunakan mikroskop tercanggih menciptakan sebuah lalu lintas yang
sangat kompleks dalam atom. Yang paling menakjubkan di sini adalah bahwa
elektron-elektron ini, yang mengelilingi inti seperti sebuah tameng muatan
listrik, tidak pernah mengalami kecelakaan kecil sekalipun. Bahkan, satu
kecelakaan kecil saja di dalam atom dapat menyebabkan bencana untuk atom itu.
Tetapi kecelakaan seperti itu tidak pernah terjadi. Seluruh operasi ini
berjalan mulus. Elektron-elektron yang mengelilingi inti dengan kecepatan
sangat mengejutkan yaitu 1.000 km/detik, tidak pernah bertubrukan satu sama
lain. Sangat mengagumkan bahwa elektron-elektron ini, yang tidak berbeda satu
dengan lainnya, berputar di orbitnya sendiri-sendiri, dan ini jelas hasil dari
sebuah “penciptaan yang disengaja”. Jika mereka mempunyai massa dan kecepatan
berbeda, mungkin wajar saja kalau mereka mempunyai orbit berbeda di sekeliling
inti. Contohnya, urutan planet dalam tata surya kita mengikuti logika ini.
Planet-planet yang mempunyai massa dan kecepatan saling berbeda dengan
sendirinya mempunyai orbit berbeda dalam mengelilingi matahari. Tetapi kasus
elektron dalam atom sama sekali berbeda dari planet-planet ini. Semua elektron
sama benar namun mempunyai orbit berbeda di sekeliling inti: Bagaimana mereka
mengikuti jalur ini dengan akurat, bagaimana mereka bisa tidak saling
bertabrakan meskipun mereka berukuran sangat kecil dan bergerak dengan
kecepatan sangat tinggi? Pertanyaan ini membawa kita pada kesimpulan tunggal:
satu-satunya kebenaran yang kita lihat dalam keteraturan unik dan keseimbangan
rumit ini adalah penciptaan sempurna oleh Allah.
“Dia-lah
Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Mem-bentuk Rupa, Yang Mempunyai
Nama-Nama yang Paling Baik. Ber-tasbih kepada-Nya apa yang di langit dan di
bumi. Dan Dia-lah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Al Hasyr, 59:24) !
Elektron
adalah partikel-partikel kecil, berukuran hampir seperdua-ribu ukuran netron
dan proton. Sebuah atom mempunyai jumlah elektron dan proton yang sama dan
setiap elektron bermuatan negatif yang setara dengan muatan positif yang
dikandung tiap proton. Total muatan positif pada inti dan total muatan negatif
pada elektron saling meniadakan dan atom menjadi netral.
Muatan
listrik yang dimilikinya membuat elektron patuh pada hu-kum-hukum fisika
tetentu. Salah satu hukum fisika ini adalah “muatan listrik yang sama saling
tolak dan muatan yang berlawanan akan saling tarik”.
Pertama,
dalam kondisi normal, elektron-elektron, yang seluruhnya bermuatan negatif,
seharusnya saling tolak mengikuti hukum ini dan melepaskan diri dari inti.
Tetapi, ini tidak terjadi. Bila elektron terlepas dari inti, maka alam semesta
akan terdiri dari proton, netron dan elektron bebas yang berkeliaran dalam
ruang kosong. Kedua, inti yang bermuatan positif seharusnya menarik
elektron-elektron yang bermuatan negatif, sehingga elektron akan melekat pada
inti. Dalam kasus ini, inti akan menarik semua elektron dan atom akan melesak
hancur.
Akan
tetapi, tak satu pun hal ini terjadi. Kecepatan elektron yang luar biasa yang
disebutkan di atas (1.000 km/detik), gaya tolak-menolak yang dikeluarkan oleh
sesama elektron, dan gaya tarik-menarik antara inti dan elektron, merupakan
nilai-nilai yang begitu tepat sehingga ketiga faktor yang saling bertentangan
ini saling menyeimbangkan secara sempurna. Sebagai hasilnya, sistem luar biasa
di dalam atom ini berjalan tanpa kegagalan. Bahkan jika nilai salah satu gaya
yang bekerja pada atom lebih atau kurang daripada seharusnya, atom tidak akan
pernah ada.
Di samping
faktor-faktor itu, jika tidak ada gaya-gaya nuklir yang mengikat proton dan
netron di dalam inti, proton-proton yang bermuatan sama bahkan tidak akan bisa
saling mendekat, apalagi berikatan di dalam inti. Dengan cara yang sama,
netron-netron tidak akan bisa melekat pada inti. Sebagai hasilnya, tidak akan
ada inti dan karena itu, tidak ada atom.
Semua
perhitungan akurat ini adalah indikasi bahwa sebuah atom pun tidak bebas lepas
namun bekerja di bawah kendali sempurna Allah. Jika tidak, alam semeta yang
kita tinggali ini pasti akan berakhir sebelum dimulai. Proses ini akan berbalik
di permulaan dan alam semesta tidak akan terbentuk. Namun Allah, Pencipta
segala sesuatu, Yang Mahakuasa dan Mahabesar, menetapkan keseimbangan yang
sangat tepat di dalam atom seperti Dia menetapkan semua keseimbangan di alam
semesta, yang karenanya atom terus eksis dalam keteraturan sempurna.
Para
ilmuwan telah memberikan usaha terbaik mereka selama berta-hun-tahun untuk
mengungkap rahasia keseimbangan yang ditetapkan oleh Allah ini, dan berhasil
hanya sejauh memberi nama untuk gejala-gejala yang teramati seperti “gaya
elektromagnetik”, “gaya nuklir kuat”, “gaya nuklir lemah”, dan “gaya tarik
massa”… Tetapi, seperti yang disebutkan di bagian pendahuluan buku ini, tak
seorang pun memikirkan pertanyaan “Mengapa?” Mengapa gaya-gaya ini beroperasi
pada inten-sitas tertentu di bawah aturan-aturan tertentu? Mengapa daerah yang
diatur gaya-gaya ini, aturan-aturan yang mereka patuhi, dan intensitas
gaya-gaya ini, memiliki keharmonisan yang begitu hebat?”
Para
ilmuwan tidak berdaya dihadapkan pada semua pertanyaan ini karena yang bisa
mereka lakukan hanyalah memperkirakan keteraturan dalam peristiwa yang terjadi.
Penelitian mereka, bagaimanapun juga, membangkitkan kenyataan yang tidak dapat
dibantah. Setiap titik di alam semesta menunjukkan campur tangan Pemilik
kecerdasan dan kehendak, yang tidak membiarkan satu atom pun menganggur. Ada
kekuatan tunggal yang menjaga semua gaya ini dalam keharmonisan, dan itu adalah
Allah, Yang memegang seluruh kekuatan dan kekuasaan. Allah menjelmakan
kekuasaan-Nya di mana saja Dia berkehendak dan kapan saja Dia berkehendak.
Seluruh alam semesta, dari atom terkecil hingga galaksi tak berujung mampu
melanjutkan keberadaannya hanya karena kehendak dan penjagaan Allah.
Di dalam Al
Quran, Allah menyatakan bahwa tidak ada kekuatan kecuali Dia dan Dia
mengumumkan hukuman bagi mereka yang, karena ketidaktahuannya, menganggap bahwa
makhluk tak berdaya (hidup atau mati) yang diciptakan Allah memiliki daya dan
kekuatan yang mandiri dari-Nya, dan memberikan atribut karakteristik ketuhanan
pada mereka.
“Dan
jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kia-mat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya
dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).” (QS. Al
Baqarah, 2: 165) !
Sampai
sejauh ini, tidak ada ilmuwan yang mampu menjelaskan penyebab dan sumber
gaya-gaya di dalam atom dan tentunya di alam semesta pula, dan mengapa
gaya-gaya tertentu berperan pada saat-saat tertentu. Yang dilakukan oleh ilmu
pengetahuan hanyalah membuat pengamatan, mengukur dan mengarang “nama-nama”
untuk hasil temuan mereka.
“Penamaan”
seperti itu dianggap sebagai penemuan besar di dunia sains. Padahal yang
dilakukan ilmuwan bukanlah usaha untuk mem-bentuk keseimbangan baru di alam
semesta atau membangun sistem baru, namun hanya usaha untuk memahami dan
menguraikan rahasia keseim-bangan yang nyata di dalam kosmos. Yang biasa mereka
lakukan adalah hanya mengamati salah satu keajaiban dari yang tak terhitung
banyaknya ciptaan Allah di alam semesta dan menamainya. Para ilmuwan yang
mendeteksi sistem atau struktur agung ciptaan Allah diberi aneka penghargaan
ilmiah, dihormati dan dikagumi orang. Dalam hal ini, yang seharusnya
benar-benar dihormati, tanpa ada keraguan, adalah Allah, yang Maha Pengasih,
yang Maha Penyayang, yang menciptakan sistem itu dari tidak ada menjadi ada, melengkapinya
dengan keseimbangan sangat rumit dan terus-menerus menciptakan keajaiban luar
biasa.
“Sesungguhnya
pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di
langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasan-Nya) bagi
orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Yunus, 10: 6) !
Orbit Elektron
Puluhan
elektron, yang berpusing dan mengorbit dalam satu daerah tak teramati bahkan
oleh mikroskop paling canggih sekalipun, men-ciptakan lalulintas yang sangat
kompleks di dalam atom seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Namun
lalulintas ini begitu teratur, tak tertandingi oleh lalulintas kota yang paling
sistimatis. Elektron-elektron tidak pernah saling bertabrakan, karena setiap
elektron memiliki orbit sendiri dan orbit-orbit ini tidak identik.
Ada tujuh
kulit eletkron di seputar inti atom. Jumlah elektron yang tidak pernah berubah
dalam tujuh kulit ini ditentukan dengan rumus matematika: 2n2. Jumlah maksimum
elektron yang boleh ada di setiap kulit telah ditentukan dengan formula ini (n
menunjukkan nomor kulit elektron).
Bahwa
jumlah tak terbatas kulit elektron dari atom yang membangun alam semesta setia
pada jumlah yang sama dengan mengkuti formula 2n2, menunjukkan keteraturan.
Bahwa tidak ada kekacauan terjadi di dalam atom walaupun elektron-elektron
berpindah dengan kecepatan luar biasa, juga menunjukkan keteraturan unik. Ini
adalah keteraturan yang sama sekali tidak dapat dianggap sebagai kebetulan.
Satu-satunya penjelasan untuk keberadaan keteraturan ini adalah bahwa Allah menciptakan
segala sesuatu sebagai manisfestasi kekuatan-Nya dalam keteraturan dan
keselarasan seperti yang disebutkan Al Quran. Allah merujuk keteratur-an yang
diciptakan-Nya dalam ayat-ayat Al Quran:
“Sesungguhnya
Allah telah mengadakan ke-tentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thaalaq,
65: 3) !
“Dia
telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan
serapi-rapinya.”, (QS. Al Furqaan, 25: 2) !
“Dan
segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang gaib dan
yang tampak; Yang Mahabesar lagi Mahatinggi.” (QS. Ar-R'ad, 14: 8-9) !
“Dan
Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung yang Kami
tumbuhkan pada-nya segala sesuatu menurut ukuran. “ (QS. Al Hijr, 15: 19) !
“Matahari
dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (QS. Ar-Rahman, 55: 5) !
“Dan
Allah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadil-an)” (QS. Ar-Rahman,
55: 7) !
Seperti
yang dijelaskan ayat tersebut, Allah, Raja seluruh dunia, Dia-lah yang
menciptakan segala sesuatu dalam proporsi, ukuran, dan keter-aturan sempurna.
Proporsi dan ukuran ini meliputi seluruh jagat raya, dari partikel sub-atomik
terkecil, hingga benda-benda raksasa di ruang angkasa: tata surya, galaksi, dan
segala sesuatu di antara mereka. Keku-atan, ilmu, dan citarasa seni Allah yang
mahaluas dan tak berbatas lah yang menghasilkan semua itu. Allah memperkenalkan
sifat-sifat-Nya kepada umat manusia dalam ukuran, keteraturan, dan keseimbangan
sempurna pada makhluk dan sistem yang diciptakan-Nya. Dia menun-jukkan
kekuatannya yang tiada berakhir di depan mata kita. Ini adalah kebenaran yang
seharusnya dituju manusia dengan penelitian dan perhitungan sainsnya.
Gelombang atau Partikel?
Ketika
elektron pertama kali ditemukan, partikel ini dianggap sama dengan proton dan
netron yang ditemukan di dalam inti. Namun, pada percobaan berikutnya,
ditemukan bahwa mereka menunjukkan karak-teristik gelombang seperti partikel
cahaya, yaitu foton. Kemudian, Fisika Kuantum menyimpulkan bahwa setiap
partikel sekaligus juga merupa-kan bentuk gelombang dengan frekuensi tertentu.
Telah
diketahui bahwa cahaya menyebar dengan cara yang sama seperti gelombang pada
permukaan air ketika batu dilempar ke dalam danau. Namun, cahaya terkadang
mempunyai karakteristik partikel materi dan teramati dalam bentuk pulsa yang
sporadis dan periodik seperti tetes hujan yang jatuh dari kusen jendala .
Dikotomi yang sama ini terjadi juga pada elektron, yang menimbulkan keraguan
besar dalam dunia ilmu pengetahuan. Penjelasan Richard P. Feynman seorang
profesor Fisika teoretis yang terkenal meredakan kebingungan ini:
Sekarang
kita tahu bagaimana perilaku elektron dan cahaya. Tetapi bagaimana saya
menyebutnya? Jika saya katakan mereka berperilaku seperti partikel maka saya
memberikan kesan yang salah; begitu juga jika saya katakan mereka berperilaku
seperti gelombang. Mereka berperilaku dengan cara mereka yang unik, yang secara
teknis dapat disebut cara mekanik kuantum. Mereka menunjukkan perilaku yang
tidak pernah Anda lihat sebelumnya…. Sebuah atom tidak berperilaku seperti
beban yang tergantung pada per dan berayun-ayun. Juga tidak seperti model mini
tata surya dengan planet-planet kecil berputar mengelilingi orbitnya. Juga
tidak tampak seperti kabut atau awan yang mengelilingi inti. Atom berperilaku
tidak seperti apa pun yang pernah Anda lihat sebelumnya. Tapi setidaknya ada
penyeder-hanaan. Elektron berperilaku dalam hal ini dengan cara yang persis
sama seperti foton; keduanya aneh, namun dengan keanehan yang sama. Jadi
diperlukan imajinasi tinggi untuk mengapresiasi perilaku mereka, karena kita
akan menggambarkan sesuatu yang berbeda dari apa pun yang pernah Anda tahu. 21
Karena
ilmuwan tidak pernah mampu menjelaskan perilaku elektron, sebagai solusinya
mereka memberinya nama baru: “Gerakan Mekanika Kuantum”. Mari kita kutip lagi
ucapan Profesor Feynman yang dengan kalimat berikut ini menyatakan sifat luar
biasa elektron dan ketakjuban yang dirasakannya:
Jangan
terus-menerus berkata pada diri Anda, jika Anda masih dapat menghindarinya,
“bagaimana perilakunya bisa seperti itu?” karena Anda akan “tersesat”, masuk ke
jalan buntu yang tak seorang pun berhasil keluar. Tak seorangpun tahu bagaimana
perilakunya bisa seperti itu.22
Akan
tetapi, jalan buntu yang disebut Feynman sebenarnya tidaklah demikian. Alasan
mengapa sebagian orang tidak menemukan jalan keluar dari dilema ini adalah
karena sekalipun ada bukti nyata, mereka tidak dapat menerima bahwa sistem dan
keseimbangan luar biasa ini diadakan oleh Pencipta yang Mahaagung. Situasinya
sangatlah jelas: Allah menciptakan alam semesta, melengkapinya dengan
keseimbangan luar biasa dan dibuat menjadi ada tanpa ada contoh sebelumnya.
Jawaban dari pertanyaan ilmuwan ”bagaimana perilakunya bisa seperti itu?” yang
tidak pernah bisa dipecahkan atau dimengerti, terletak pada kenyataan bahwa
Allah adalah Pencipta segala sesuatu, dan bahwa segala sesuatu ada hanya karena
perintah-Nya “Jadilah!”
“Allah
menciptakan langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan)
sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: ‘Jadilah’. Lalu
jadilah ia.” (QS. Al Baqarah, 2: 117) !
Gerbang Dunia Penuh Warna Dibuka oleh Elektron
Pernahkan
Anda berpikir bagaimana hidup di dunia tanpa warna? Coba bayangkan bila tubuh
Anda, orang-orang di sekitar Anda, laut, langit, pohon, bunga-bunga, pendek
kata, semuanya berwarna hitam. Anda tidak mau hidup di dunia seperti itu,
bukan?
Apakah yang
membuat bumi ini berwarna-warni? Bagaimanakah warna-warna yang membuat dunia
begitu indah ini muncul?
Karakteristik
tertentu yang ada dalam materi membuat kita dapat menangkap objek berwarna.
Warna dibentuk sebagai hasil alami dari gerakan tertentu elektron-elektron di
dalam atom. Anda mungkin akan berpikir “Apa hubungan gerakan elektron dengan
warna?”. Mari kita jelaskan hubungan ini:
Elektron
berevolusi hanya di dalam kulit-kulit elektron. Kita baru saja menyebutkan
bahwa ada tujuh kulit elektron. Setiap kulit elektron memiliki tingkat energi
tertentu, yang bervariasi tergantung pada jarak kulit dengan inti. Semakin
dekat jarak kulit elektron dengan inti, semakin kecil energi yang dimiliki
elektronnya, dan semakin jauh jaraknya de-ngan inti, semakin besar energi yang
dimiliki elektronnya.
Setiap
kulit elektron memiliki “subkulit (sub-shells)”, di mana elek-tron-elektron
dari kulit tersebut bergerak terus-menerus.
Satu
elektron perlu menerima energi eksternal agar dapat berpindah dari satu kulit
ke kulit lain. Sumber energi ini disebut “foton”.
Dalam
ungkapan paling sederhana, foton adalah “partikel cahaya”. Setiap bintang di
alam semesta ini adalah sumber foton. Sumber foton yang paling penting untuk
dunia kita adalah, tentu saja, matahari. Foton disebarkan ke seluruh penjuru
angkasa dari matahari dengan kecepatan 300.000 km per detik.
Ketika
foton dari matahari ini tiba di bumi dan menabrak atom-atom objek di bumi,
elektron-elektron atom terkadang mulai berpindah. Jika elektron yang dapat
berpindah dengan bantuan energi ini melompat ke kulit energi yang lebih tinggi
dan kembali lagi ke kulit asalnya, ia akan memancarkan foton, yang membentuk
warna yang akan tertangkap mata anda. Setiap proses yang telah dirangkum dalam
beberapa kalimat di atas telah berlangsung sejak awal penciptaan tanpa
kegagalan. Setiap langkah berjalan di bawah perencanaan hebat dan mengikuti
aturan. Jika satu bagian saja dari interaksi antara elektron dan foton tidak
bekerja, alam semesta akan gelap dan tanpa warna.
Mari kita
urutkan lagi langkah kerja yang harus terjadi mengikuti rencana dan secara
teratur untuk pembentukan alam semesta berwarna, alih-alih gelap.
l Cahaya datang dari matahari ke bumi berdifusi
dalam bentuk par-tikel foton. Partikel foton ini menyebar ke seluruh bumi dan
bertub-rukan dengan atom materi.
l Foton tidak dapat bergerak jauh di dalam atom.
Mereka menubruk elektron-elektron yang mengitari inti.
l Elektron menyerap (mengabsorpsi) foton yang
menubruknya.
l Ketika elektron mengambil energi dari foton
yang diserap tadi, ia melompat ke kulit lain yang memiliki tingkatan energi
lebih tinggi.
l Elektron ini mencoba kembali lagi ke rumahnya
yang lama.
l Jika kembali lagi ke kulit aslinya, ia
memancarkan foton yang memu-at energi.
l Foton yang dipancarkan elektron ini menentukan
warna sebuah objek.
Sebagai
rangkuman, warna sebuah objek terdiri atas campuran partikel cahaya yang
diserap, kemudian dipancarkan oleh objek ini, dan mencapai mata kita. Warna
benda yang tidak memancarkan cahaya sendiri tetapi memantulkan cahaya yang
diterimanya dari matahari bergan-tung pada dua hal yaitu cahaya yang
diterimanya dan perubahan yang dibuatnya pada cahaya ini. Bila sebuah benda
yang disinari dengan cahaya putih tampak "merah”, ini karena benda
tersebut menyerap seporsi besar campuran yang sampai padanya dari sinar
matahari dan hanya memancarkan merah saja. Yang dimaksud “menyerap” adalah
sebagai berikut:
Seperti
yang disebutkan sebelumnya, setiap kulit memiliki subkulit dan elektron
berpindah antara subkulit-subkulit ini. Setiap kulit mempu-nyai tingkat energi
tertentu dan elektron membawa energi sebanyak yang diizinkan oleh tingkat
energi kulit yang mereka putari. Kulit yang lebih jauh dari inti memiliki
energi yang lebih besar. Bila satu ruang untuk satu elektron menjadi tersedia
di kulit lebih tinggi, elektron tiba-tiba hilang, dan kemudian muncul kembali
dalam subkulit dengan tingkat energi lebih tinggi. Tetapi, agar elektron dapat
melakukan ini, ia harus meningkatkan energinya ke tingkat yang diminta oleh
kulit tujuan. Elektron akan meningkatkan energinya dengan menyerap (menelan)
partikel foton dari matahari.
Kita dapat
membuat situasi lebih jelas dengan beberapa contoh. Mari kita perhatikan kupu-kupu
Morpho. Pigmen pada kupu-kupu menyerap seluruh cahaya matahari dan memancarkan
kembali hanya yang ber-warna biru. Ketika partikel cahaya untuk warna yang
dipantulkan men-capai retina mata, mereka dikonversikan menjadi sinyal-sinyal
elektrik oleh sel-sel cone dalam retina dengan cara tertentu sehingga ditangkap
sebagai warna biru dan kemudian dikirimkan ke otak. Akhirnya warna biru
terbentuk di otak.
Ini berarti
bahwa warna sebuah objek bergantung pada karakter ca-haya yang dipancarkan dari
sumber cahaya dan seberapa banyak bagian cahaya ini dipancarkan kembali oleh
benda tersebut. Sebagai contoh, warna selembar gaun tidak sama bila dilihat di
bawah sinar matahari dan di bawah sinar lampu toko. Jika sebuah objek dianggap
hitam oleh otak kita, itu berarti bahwa objek ini mengabsorpsi semua cahaya
dari mata-hari dan tidak ada yang dipantulkan. Demikian pula, jika benda
meman-tulkan semua cahaya dari matahari dan tidak menyerapnya sedikitpun, maka
otak kita menangkap warna putih dari benda itu. Dalam hal ini, hal-hal yang
perlu kita cermati adalah sebagai berikut:
l Warna
sebuah benda bergantung pada si-fat-sifat cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya.
l Warna
sebuah benda bergantung pada re-aksi elektron-elektron molekul dalam
strukturnya, misalnya cahaya apa yang akan diserap elektron-elektron ini dan
cahaya apa yang tidak diserapnya.
l Warna
sebuah benda bergantung pada ba-gaimana otak kita menangkap foton yang sampai
pada retina.
Di sini,
marilah kita berhenti sejenak dan berpikir sekali lagi.
Elektron
yang berevolusi dengan kecepat-an menakjubkan di sekitar inti atom, yang
me-rupakan materi yang terlalu kecil untuk dilihat mata, tiba-tiba menghilang
dari kulit-nya dan melompat ke tempat lain yang disebut sub-kulit. Juga
dibutuhkan ruang kosong pada sub-kulit ini untuk lompatan tersebut. Elektron
mendapatkan energi yang dibutuhkan selama proses dengan menyerap foton.
Kemudian ia kembali ke orbitnya semula. Selama aksi ini, terbentuklah sesuatu
yang dianggap mata ma-nusia sebagai warna-warna. Lebih jauh lagi, atom-atom
yang berjumlah trilyunan ini terus melakukannya setiap waktu, karenanya kita
melihat “citra” tak terputus.
Mekanisme
menakjubkan ini tidak tertan-dingi kerja mesin apa pun buatan manusia. Se-buah
jam misalnya, memiliki mekanisme yang sangat rumit, dan semua bagiannya (gigi,
cak-ram, mur, baut dan sebagainya) harus ditem-patkan di lokasi yang tepat dan
dengan cara yang tepat sehingga jam bekerja dengan baik. Bila terjadi masalah,
sekalipun kecil, dalam mekanismenya maka jam tersebut akan terganggu. Tetapi,
ketika kita memikirkan struktur atom dan bagaimana mekanisme elektron-elektron
bekerja, kesederhanaan struktur jam itu dapat lebih dimengerti. Seperti yang
telah disebutkan, mekanisme elektron terlalu kompleks, sempurna, dan tanpa cacat
untuk dibandingkan dengan sistem mana pun yang dibu-at manusia. Jelas, sebuah
sistem dengan kompleksitas begitu menakjub-kan dan berjalan begitu sempurna
tidak mungkin muncul dengan spon-tan, sebagai hasil peristiwa kebetulan seperti
yang dikatakan ilmuwan materialis. Sekarang mari kita ajukan perta-nyaan ini:
Ketika Anda berjalan-jalan di gurun dan melihat sebuah jam ter-geletak di
tanah, apakah An-da akan berpikir bahwa jam itu terbentuk dari debu, pasir,
tanah dan batu secara kebetul-an? Tak seorang pun akan ber-pikir seperti itu,
karena rancangan dan pengetahuan pada jam tersebut terlalu jelas. Padahal,
rancangan dan pengetahuan dalam sebuah atom seperti yang disebutkan di atas
sangat superior dibandingkan mekanisme apa pun buatan manusia. Pemilik pengetahuan
ini adalah Allah, yang memiliki ilmu mahatinggi, yang mengetahui, melihat, dan
menciptakan segala sesuatu.
Allah
menciptakan setiap “tempat” baik yang dapat kita lihat dan yang tidak dapat
kita lihat, dengan cita seni tak terbatas dan Dia memberikan rahmat tak
terhitung untuk kita manfaatkan, apakah kita menyadarinya atau tidak. Seluk
beluk warna yang belum kita ketahui sebelumnya, dan kita merasa tidak perlu
mempelajarinya, telah menarik perhatian kita pada detail dan kompleksitasnya
ketika ilmu pengetahuan berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan
dan kema-juan ilmu pengetahuan seharusnya menyebabkan setiap orang yang
menggunakan akal dan nuraninya untuk mempercayai keberadaan Allah. Walaupun
begitu, masih ada orang-orang yang mengabaikan ke-luasan cita seni dan ilmu
yang dapat diamati di mana pun di alam se-mesta. Seorang ilmuwan terkenal,
Louis Pasteur, memberikan komentar menarik tentang hal ini dengan mengatakan,
“Ilmu pengetahuan yang sedikit menjauhkan Anda dari Tuhan, namun pengetahuan
yang dalam mendekatkan Anda kepada-Nya”.23
Ketika
seseorang belajar lebih banyak mengenai contoh-contoh pen-ciptaan di
sekitarnya, ia akan lebih memahami bahwa Allah meling-kupinya dari segala arah,
Dia mengatur seluruh urusan di langit dan bumi, dan mengendalikan segala
sesuatunya. Manusia ini mengerti bah-wa hidupnya pasti akan diambil dan
mendapat balasan untuk apa pun yang dilakukannya di dunia. Ketika orang beriman
lebih akrab dengan fenomena tak terhitung banyaknya yang terjadi di sekitarnya,
keka-gumannya akan ilmu Allah meningkat. Kekaguman ini adalah langkah yang
sangat penting menuju pengakuan kekuatan dan kekuasaan tak terbatas milik
Allah, dan menjadi takut kepada-Nya. Hal ini dinyatakan dalam Al Quran:
“Tidakkah
kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami
menghasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan
diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam
warnanya dan ada pula yang hitam pekat dan demikian (pula) di antara manusia,
bina-tang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang ber-macam-macam
warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesung-guhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.” (QS. Faathir, 35: 27-28) !
Picture Text
Ruang
antara proton-proton dan elektron-elektron atom adalah selebar daerah yang
ditandai di peta
Yang
menyebabkan perbedaan unsur-unsur adalah jumlah proton dalam inti atomnya.
Perbedaan inilah yang membuat material-material di atas tampak begitu berbeda
satu dengan lainnya.
Proton dan
netron dalam inti terbentuk dari partikel yang lebih kecil lagi yang disebut
quark.
Dari
struktur atom hingga ke struktur quark, dapat dilakukan analisis
partikel-partikel terkecil yang membentuk atom dengan menggunakan akselerator
modern. Diagram di samping menggambarkan hubungan ini secara berurutan.
Pada
diagram sebelah kanan, Anda melihat empat jenis orbit berbeda yang dibuat
elektron, tergantung pada gerak gelombang. Elektron mengikuti orbit ini, tak
ubahnya planet-planet yang bergerak mengelilingi matahari, tergantung pada
sifat partikel-partikelnya. Gerakan elektron yang berbeda ini mencegah batasan
tertentu.
Revolusi
elektron mengitari inti berada dalam keseimbangan sangat rumit sebagaimana
planet berevolusi mengelilingi matahari.
Sesungguhnya
pada pertukaran
malam
dan siang itu dan pada apa yang
diciptakan
Allah di langit dan di bumi,
benar-benar
terdapat tanda-tanda
(kekuasan-Nya)
bagi orang-orang
yang
bertaqwa.
(QS.
Yunus, 10:6) !
PARTIKEL-PARTIKEL TERAKSELERASI
Pengkajian
partikel yang merupakan bahan penyusun materi dimungkinkan dengan menyelidiki
partikel yang berjuta-juta kali lebih kecil daripada atom.
Penelitian
terhadap partikel yang sangat renik ini hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan eksperimental fisika partikel yang sangat kompleks dan
besar. Eksperimen yang sedemikian rumit hanya dapat dilakukan dengan penggunaan
komputer yang ekstensif .
Fisika
partikel energi-tinggi adalah bidang sains yang mempelajari bahan pembangun
materi dan interaksi di antara mereka. Percobaan terbaru yang dilakukan dengan
bantuan teknologi baru yang canggih memungkinkan kita memperluas dengan cepat
pengetahuan kita tentang komposisi materi.
Penelitian
pada fisika partikel dilakukan di laboratorium akselerasi partikel yang
berdiameter berkilo-kilometer. Di dalam akselarator, partikel bermuatan —
kebanyakan proton dan elektron — dipercepat hingga kecepatan sangat tinggi
melalui medan elektromagnetik dan diarahkan pada kamar awan. Partikel yang
dipercepat kemudian dibuat bertabrakan dengan target tetap atau dengan
sesamanya. Partikel-partikel yang pecah sebagai hasil tabrakan ini akan diuji
dengan pelbagai sistem detektor.
Teknologi
akselerator dan detektor, yang kecanggihannya dengan cepat meningkat sejak
tahun 1950, membuat tabrakan berenergi setinggi mungkin. Penelitian tentang
tabrakan ini oleh sistem detektor lanjut membuka jalan untuk penemuan bahwa
proton dan netron, yang diketahui sebagai dasar materi, mempunyai sub-struktur
yang terdiri dari partikel, yang disebut quark. Pengukuran dilakukan pada
tingkat energi tinggi memberi peluang kepada ilmuwan untuk mempelajari
komposisi materi pada jarak sekecil seperseratus jari-jari proton. Laboratorium
akselerator hanya ditemukan di beberapa pusat di dunia karena pendirian dan
pengoperasiannya sangat mahal. Yang terpenting adalah CERN (Jenewa), DESY
(Hamburg), Fermilab-FNAL (Chicago) dan SLC (California). Para ahli fisika
energi-tinggi mengikuti studi eksperimental ini di pusat-pusat tersebut dalam
kelompok-kelompok besar dan mempelajari rahasia atom. Di antara lab-lab ini,
SLC berdiameter 3 km dan CERN 27 km. Namun, pemenang dalam kompetisi ukuran ini
adalah proyek AS, SSC yang sedang dibangun di pusat kota Texas, Amerika
Serikat, dengan diameter sekitar 85 km. Biaya peralatan meningkat sebanding
dengan ukuran (untuk SSC, angkanya mendekati 6 milyar dollar)20.
Laboratorium
fisika partikel CERN menggunakan tabung 100 meter di bawah tanah yang dipasang melingkar
dengan diameter 27 km. Partikel awalnya dipercepat di dalam tabung panjang ini,
kemudian dibuat saling bertabrakan.
Labortorium
fisika partikel CERN adalah pusat penelitian internasional yang berlokasi di
perbatasan Swiss-Prancis dan didirikan oleh 19 negara Eropa anggotanya. Tujuan
penelitian laboratorium ini adalah struktur dasar materi dan partikel-partikel
utama yang membentuk struktur ini. Sekitar 3.000 ahli fisika, insinyur, teknisi
dan karyawan administratif dipekerjakan di lab ini, yang dikunjungi lebih dari
6.000 ahli fisika anggota untuk tujuan riset.
ELEKTRON MEMBANTU KEHIDUPAN MANUSIA
Listrik
adalah salah satu bagian paling penting dalam hidup kita. Tampaknya kita tidak
dapat melakukan apa pun tanpanya. Hidup kita terikat pada listrik ketika kita
makan, menonton TV, berpergian dari satu tempat ke tempat lain atau
membersihkan rumah. Kita menekan tombol dan segala sesuatu di sekitar kita
menjadi terang. Kita tekan tombol lain, dan semua peralatan listrik mulai
bekerja. Bentuk listrik yang kita gunakan setiap waktu disebut arus listrik.
Yang membuat arus ini terjadi adalah elektron-elektron yang kita bicarakan
sejak awal buku ini. Listrik adalah arus bermuatan yang terbentuk dari
pergerakan elektron dan ion bermuatan negatif. Peralatan seperti televisi dan
kulkas dalam penggunaan sehari-hari membutuhkan listrik sebesar 1-2 Amper.
Jadi, apa arti jumlah ini? Arus sebesar 1 Ampere/detik berarti transmisi 6
milyar kali satu milyar elektron dari area tertentu per detik. Ini adalah satu
juta kali lebih besar daripada untuk sebuah sambaran kilat.
Elektron
mengikuti orbit yang sangat kompleks dalam atom. Walaupun lingkungan yang jauh
lebih padat daripada lalulintas kota terbentuk dalam tempat yang begitu kecil,
tak satu kecelakaan pun terjadi.
TANDA-TANDA DARI AL-QURAN
Ketika
mempelajari kulit elektron, kita juga harus memikirkan ayat yang menjelaskan
hal ini di dalam Al Quran. Ada tujuh kulit elektron di sekeliling inti atom.
Pada setiap kulit terdapat elektron dalam jumlah tertentu. Mungkinkah
pernyataan “tujuh langit” yang digunakan dalam Quran untuk menggambarkan
lapisan-lapisan yang membentuk langit, dimaksudkan juga sebagai kulit elektron
yang seakan-akan menjadi langit dari atom? (QS. Al Mulk, 67:3)
Angka ini
tidak pernah berubah. Tidak pernah menjadi 6 atau 8. Di sini, yang paling ajaib
adalah bahwa angka tujuh kulit elektron sangat sesuai dengan ayat ini.
Tujuh puluh
persen sinar yang mencapai bumi kita dari matahari porsinya sangat tepat untuk
kelangsungan kehidupan di bumi.
Sangat
banyak macam sinar dari matahari sampai ke bumi. Seperti terlihat pada spektrum
elektromagnetik di atas, kita hanya melihat sebagian kecil saja dari
sinar-sinar ini.
Rancangan
superior dalam pembentukan warna telah membawa kita pada fakta tunggal: alam
semesta telah diciptakan dalam keharmonisan dan keteraturan luar biasa, dari
partikel terkecil hingga terbesar. Cita rasa seni warna adalah salah satu tanda
ciptaan Allah yang sempurna.
Foton dari
matahari yang menabrak struktur objek di bumi memungkinkan kita melihat dunia
penuh warna.
Bab 3
LANGKAH KEDUA
MENUJU MATERI: MOLEKUL
Apa
sebetulnya yang membuat benda-benda yang Anda lihat di sekitar Anda saling
berbeda? Apa yang membedakan warna, bentuk, rasa dan bau mereka? Mengapa satu
zat lunak, semen-tara yang lain keras, namun satu lagi cair? Dari yang sudah
Anda baca sejauh ini, Anda mungkin akan menjawab pertanyaan ini dengan
menga-takan, “Perbedaan di antara atom-atom merekalah yang menyebab-kannya”.
Tetapi, jawaban ini tidak memadai, karena jika atom-atom adalah penyebab
perbedaan ini, maka harus ada miliaran atom yang memiliki sifat bebeda-beda.
Dalam praktiknya, tidak seperti itu. Banyak materi tampak berbeda dan memiliki
sifat-sifat berbeda walaupun atom-atom mereka sama. Penyebabnya adalah beragam
ikatan kimia yang dibentuk atom di antara mereka untuk menjadi molekul.
Untuk
menjadi materi, molekul adalah langkah kedua setelah atom. Molekul adalah unit
terkecil yang menentukan sifat-sifat kimia dari suatu materi. Benda kecil ini
disusun oleh dua atom atau lebih dan terkadang oleh ribuan kelompok atom.
Atom-atom terikat dalam molekul dengan ikatan kimia yang ditentukan oleh gaya
tarik elektromagnetik, yang berarti bahwa ikatan-ikatan ini terbentuk berdasarkan
muatan listrik atom. Muatan listrik atom, pada gilirannya, ditentukan oleh
elektron-elektron yang berada pada kulit terluar. Penyusunan molekul dalam
kombinasi berbeda menimbulkan keanekaragaman materi di sekitar kita. Pentingnya
ikatan kimia yang mendasari perbedaan materi menjadi jelas di sini.
Ikatan-Ikatan Kimia
Seperti
yang diterangkan di atas, ikatan kimia dibentuk melalui gerakan
elektron-elektron di kulit terluar atom. Tiap atom memiliki ke-cenderungan
untuk mengisi kulit terluarnya dengan elektron sejumlah yang mampu ia tampung.
Jumlah maksimum elektron yang dapat ditampung oleh kulit terluar atom adalah 8.
Untuk melakukan ini, atom menerima elektron dari atom lain demi melengkapkan
jumlah elektron kulit terluar menjadi 8, atau jika atom ini memiliki elektron
lebih sedikit pada kulit terluar, ia memberikannya pada atom lain, membuat
subkulit yang sebelumnya telah dilengkapi di dalam orbit terluarnya.
Kecenderungan atom untuk saling bertukar elektron menyusun basis yang memicu
gaya ikatan kimia yang mereka bentuk di antara mereka.
Gaya
penggerak ini, yaitu, tujuan atom untuk meningkatkan jumlah elektronnya pada
kulit terluar menjadi maksimal, menyebabkan atom membentuk tiga macam ikatan
dengan atom lain. Yaitu, ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
Biasanya,
ikatan khusus yang dikategorikan sebagai “ikatan lemah”, terjadi di antara
molekul. Ikatan ini lebih lemah daripada ikatan yang di-bentuk oleh atom untuk
menjadi molekul, karena molekul membutuh-kan struktur yang lebih fleksibel untuk
membentuk materi.
Sekarang,
mari kita tinjau sekilas sifat ikatan-ikatan itu dan bagaimana mereka
terbentuk.
Ikatan Ion
Atom-atom
yang digabungkan dengan ikatan ion saling bertukar elektron untuk melengkapi
jumlah elektron pada kulit terluarnya menjadi delapan. Atom yang memiliki
sampai dengan empat elektron pada kulit terluarnya memberikan elektron ini
kepada atom lain yang akan berga-bung dengannya, dan dengan keempat elektron
itu mereka berikatan. Atom yang memiliki lebih dari empat elektron pada kulit
terluarnya menerima elektron dari atom lain yang akan berikatan dengannya.
Mole-kul-molekul yang terbentuk dengan jenis ikatan ini memilik struktur
kristal (kubik). Molekul garam dapur (NaCl) adalah salah satu senyawa yang
terbentuk oleh ikatan ini. Mengapa atom memiliki kecenderungan itu? Apa yang
akan terjadi bila mereka tidak memilikinya?
Hingga saat
ini, ikatan yang dibentuk atom dapat didefinisikan secara umum. Belum
dimengerti mengapa atom-atom mengikuti prinsip ini. Mungkinkah atom-atom memutuskan
sendiri bahwa jumlah elektron kulit terluarnya harus 8? Tentu saja tidak. Ini
adalah perilaku yang berkehendak, dan berada di luar jangkauan atom, karena
atom tidak memiliki intelegensi, keinginan, atau kesadaran. Jumlah ini adalah
kunci dalam penggabungan atom-atom sebagai molekul, yang merupakan langkah
pertama dalam penciptaan materi, dan akhirnya alam semesta. Jika atom tidak
memiliki kecenderungan seperti itu yang berdasarkan prinsip ini, molekul, dan
pada gilirannya, materi tidak akan ada. Tetapi, sejak pertama kali diciptakan,
atom telah berperan dalam pembentukan molekul dan materi dengan sempurna berkat
kecenderungan ini.
Ikatan Kovalen
Para
ilmuwan yang mempelajari ikatan antara atom menghadapi situasi yang sangat
menarik. Sementara sebagian atom saling bertukar elektron agar ikatan terjadi,
beberapa dari mereka justru saling berbagi elektron pada kulit terluarnya.
Penelitian lebih jauh mengungkap bahwa banyak molekul yang memegang peranan
kritis dalam kehidupan ada berkat ikatan kovalen ini.
Mari kita
tinjau sebuah contoh sederhana untuk menjelaskan ikatan-ikatan kovalen ini
dengan lebih baik. Seperti yang telah disebutkan se-belumnya mengenai
kulit-kulit elektron, atom dapat membawa maksimal dua elektron pada kulit
paling dalam. Atom hidrogen mempunyai elektron tunggal dan ia memiliki
kecenderungan untuk melengkapkan jumlah elektronnya menjadi dua supaya stabil.
Untuk itu, atom hidrogen membentuk ikatan kovalen dengan atom hidrogen lainnya.
Jadi, kedua atom hidrogen berbagi elektron tunggal masing-masing sebagai
elektron kedua. Maka terbentuklah molekul H2.
Ikatan Logam
Jika
sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron ma-sing-masing, ini
disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan
lain-lain, yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita
lihat atau gunakan sehari-hari, men-dapatkan badan yang padat dan rapat karena
ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-atomnya.
Para
ilmuwan tidak mampu menjawab pertanyaan mengapa elektron-elektron pada kulit
elektron atom memiliki kecenderungan itu. Yang paling menarik, makhluk hidup
menjadi ada karena kecende-rungan ini.
Langkah Berikutnya: Senyawa
Apakah Anda
pernah bertanya-tanya berapa banyak senyawa yang dapat dibentuk dengan
ikatan-ikatan ini?
Di
laboratorium, senyawa jenis baru diproduksi setiap hari. Sekarang ini, hampir
ada dua juta senyawa. Senyawa kimia paling sederhana dapat berukuran sekecil
molekul hidrogen, sementara ada juga senyawa yang terbentuk dari jutaan atom.
27
Berapa
paling banyak sebuah unsur membentuk senyawa berbeda? Jawaban dari pertanyaan
ini sangat menarik, karena di satu sisi ada unsur-unsur tertentu yang tidak
berinteraksi dengan unsur lainnya (gas-gas lembam/inert gasses), sementara di
sisi lain ada atom karbon yang mampu membentuk 1.700.000 senyawa. Seperti yang
dinyatakan di atas, jumlah total senyawa ada sekitar dua juta. 108 dari total
109 unsur membentuk 300.000 senyawa. Namun karbon, membentuk 1.700.000 senyawa
sepenuhnya sendirian dengan cara sangat menakjubkan.
Bahan Penyusun Kehidupan: “Karbon”
Karbon
adalah unsur paling penting untuk makhluk hidup, karena semua organisme hidup
dibangun dari senyawa karbon. Halaman banyak sekalipun tidak akan cukup untuk
menjelaskan sifat-sifat atom karbon, yang sangat penting untuk keberadaan kita.
Lagipula ilmu kimia belum mampu menemukan semua sifatnya. Di sini kami akan
menye-butkan hanya beberapa sifat karbon yang paling penting.
Struktur
yang beraneka ragam seperti membran sel, tanduk rusa, batang kayu, lensa mata,
dan bisa laba-laba disusun oleh senyawa karbon. Karbon, bergabung dengan
hidrogen, oksigen, dan nitrogen dalam kuantitas dan susunan geometri yang
berbeda-beda, menghasil-kan pelbagai jenis materi dengan pelbagai sifat baru.
Jadi, apa yang menyebabkan karbon mampu membentuk hampir 1,7 juta senyawa?
Salah satu
sifat terpenting karbon adalah kemampuannya untuk membentuk rantai dengan
sangat mudah dengan cara membariskan atom-atom karbon. Rantai karbon terpendek
dibuat dengan dua atom karbon. Meskipun belum diketahui pasti berapa banyak
atom karbon yang membentuk rantai terpanjang, kita dapat berbicara tentang
rantai dengan 70 mata rantai. Jika kita lihat bahwa atom yang dapat membentuk
rantai terpanjang selain karbon adalah silikon yang membentuk enam sambungan,
maka keluarbiasaan karbon dapat dimengerti lebih baik. 28
Mengapa
karbon membentuk rantai dengan begitu banyak mata rantai adalah karena
rantainya tidak linear. Rantai dapat bercabang, juga mampu membentuk poligon.
Dalam hal
ini, bentuk rantai memainkan peranan penting. Dalam dua senyawa karbon,
misalnya, jika atom-atom karbon yang berjumlah sama membentuk rantai-rantai
yang berbeda, terbentuklah dua zat berbeda. Karakteristik atom karbon yang
disebutkan di atas menghasilkan molekul-molekul yang penting untuk kehidupan.
Sebagian
molekul senyawa karbon hanya mengandung beberapa atom, yang lain mengandung
ribuan bahkan jutaan atom. Juga, tak ada elemen lain yang semampu karbon dalam
membentuk molekul-molekul stabil dan tahan lama.
Mengutip
David Burnie dalam bukunya, Life:
Karbon
adalah unsur yang luar biasa. Tanpa kehadiran karbon dan sifat-sifat uniknya,
tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi.29
Seorang
ahli kimia dari Inggris, Nevil Sidgwick, menulis dalam bukunya Unsur-Unsur
Kimia dan Senyawanya, tentang pentingnya karbon bagi makhluk hidup:
Karbon
adalah elemen yang unik di antara unsur-unsur dalam jumlah dan variasi senyawa
yang bisa dibentuknya. Lebih dari seperempat juta telah ditemukan dan
dijelaskan, tetapi ini tetap belum bisa menggam-barkan kemampuan karbon
sepenuh-nya, mengingat karbon adalah dasar semua bentuk materi hidup.30
Kelas
senyawa yang dibentuk dari karbon dan hidrogen saja disebut 'hidrokarbon'. Ini
adalah keluarga besar senyawa yang mencakup gas alam, minyak cair, kerosin, dan
minyak pelumas. Hidrokarbon eti-lena dan propilena menjadi basis industri
petrokimia. Hidrokarbon se-perti benzena, toluena, dan terpentin adalah
senyawa-senyawa yang sangat dikenal orang yang berurusan dengan cat. Naftalena
yang me-lindungi pakaian kita dari ngengat adalah hidrokarbon lain.
Hidro-karbon yang direaksikan dengan klorin atau fluorin membentu zat
ana-estetik, zat kimia yang digunakan kuntuk memadamkan api, dan freon yang
digunakan untuk pembekuan.
Seperti
yang dikatakan Sidgwick diatas, akal manusia tidak cukup untuk mengerti
sepenuhnya potensi atom yang memiliki hanya 6 proton, 6 netron dan 6 elektron
ini. Tidak mungkin bahkan satu sifat saja dari atom yang sangat penting dalam
kehidupan ini, untuk terbentuk secara tidak sengaja. Atom karbon, seperti yang
lain, telah diciptakan oleh Allah sesuai benar untuk tubuh makhluk hidup, yang
dikuasai Allah sampai ke atom terkecil.
“Kepunyaan
Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan)
Allah maha meliputi segala sesuatu.” (QS. An-Nisaa', 4: 126) !
Ikatan Antarmolekul: Ikatan Lemah
Ikatan yang
menjalin atom-atom dalam molekul lebih kuat daripada ikatan-ikatan lemah antar
molekul ini. Ikatan ini dapat membantu pem-bentukan jutaan, bahkan miliaran jenis
molekul.
Lalu,
bagaimana molekul-molekul bergabung untuk membentuk materi?
Karena
molekul-molekul menjadi stabil setelah pembentukan, mereka tidak lagi bertukar atom.
Jadi, apa
yang membuat mereka tetap berikatan?
Dalam usaha
untuk menjawab pertanyaan ini, para ahli kimia menghasilkan teori-teori
berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa molekul-molekul mampu bergabung dengan
pelbagai cara tergantung pada sifat atom dalam komposisi mereka.
Ikatan ini
sangat penting untuk ki-mia organik, yang merupakan kimia makhluk hidup, karena
molekul ter-penting untuk kehidupan dibentuk berkat kemampuan mereka menjalin
ikatan ini. Protein contohnya. Bentuk-bentuk tiga dimensi yang kompleks dari
protein, yang merupakan bahan penyusun makhluk hidup, terbentuk berkat ikatan
ini. Ini berarti bahwa ikatan kimia lemah antar molekul setidaknya sama
pentingnya dengan ikatan kimia kuat antar atom demi pembentukan kehidupan.
Tentu saja, kekuatan ikatan ini harus memp-unyai ukuran tertentu.
Kita
lanjutkan dengan contoh protein. Molekul yang disebut asam amino bergabung
membentuk protein, sebuah molekul yang jauh lebih besar. Atom-atom yang
membentuk asam amino tergabung oleh ikatan kovalen. Ikatan lemah menyatukan
asam amino-asam amino ini se-demikian sehingga membentuk pola tiga dimensi.
Protein dapat ber-fungsi dalam organisme hidup hanya jika mereka memiliki pola
tiga dimensi ini. Jadi, jika ikatan-ikatan ini tidak ada, baik protein maupun kehidupan
tidak akan ada.
Ikatan
“hidrogen”, sejenis ikatan lemah, memainkan peranan utama dalam pembentukan
materi yang sangat penting untuk kehidupan kita. Contohnya, molekul-molekul
yang membentuk air, sebagai dasar kehidupan, disatukan dengan ikatan hidrogen.
Molekul Ajaib: Air
Zat cair
yang khusus dipilih untuk kehidupan — “air” — meliputi dua pertiga bagian
permukaan bumi. Tubuh seluruh makhluk hidup di bumi dibentuk cairan khusus ini
dengan perbandingan berkisar antara 50-95%. Dari bakteri yang hidup di sumber
air panas dengan suhu mendekati titik didih air, sampai lumut pada aliran
lelehan salju, kehidupan ada di segala tempat di mana ada air, tidak peduli
pada suhu berapa pun. Bahkan dalam setetes embun di daun setelah hujan,
beribu-ribu organisme berukuran mikroskopis lahir, berkembang biak, dan mati.
Bagaimana
tampak bumi ini bila tidak ada air? Tentunya, di mana-mana hanya ada gurun.
Laut tidak ada, dan sebagai gantinya menganga ngarai dan lubang mengerikan.
Langit tampak tidak berawan dan akan berwarna aneh.
Sebetulnya,
air yang merupakan dasar kehidupan di bumi sangat sulit terbentuk. Pertama,
mari kita bayangkan, molekul-molekul hidro-gen dan oksigen, yang merupakan
komponen air, kita masukkan ke dalam mangkok kaca. Lalu kita biarkan mereka dalam
mangkok kaca untuk waktu sangat lama. Gas-gas ini belum tentu membentuk air
walaupun mereka berada di dalam mangkok selama ratusan tahun. Kalaupun air bisa
terbentuk, tak akan lebih dari setetes di dasar mangkok dan itu mungkin akan
terjadi setelah beribu-ribu tahun.
Air
terbentuk begitu lambat dalam kondisi ini karena faktor suhu. Pada suhu kamar,
oksigen dan hidrogen bereaksi sangat lambat.
Oksigen dan
hidrogen, dalam keadaan bebas, berbentuk molekul H2 dan O2. Untuk membentuk
molekul air, mereka harus bertubrukan. Sebagai hasil dari tubrukan ini,
ikatan-ikatan yang membentuk molekul hidrogen dan oksigen melemah, sehingga
tidak ada rintangan lagi bagi atom-atom hidrogen dan oksigen untuk bergabung.
Suhu meningkatkan energi yang kemudian meningkatkan kecepatan molekul-molekul
ini, dan akhirnya memperbanyak jumlah tubrukan. Jadi, ini mempercepat reaksi.
Namun, saat ini tidak ada suhu yang cukup tinggi untuk meng-hasilkan air di
bumi. Panas yang dibutuhkan untuk membentuk air disediakan ketika bumi terbentuk,
yang menghasilkan begitu banyak air sehingga memenuhi tiga perempat bagian
permukaan bumi. Kini, air menguap dan naik ke atmosfer di mana air mendingin
dan kembali ke bumi dalam bentuk hujan. Jadi, tidak ada peningkatan dalam
kuantitas; hanya siklus yang tiada henti.
Sifat-Sifat Ajaib Air
Air
mempunyai banyak sifat kimia yang istimewa. Setiap molekul air terbentuk dari
penggabungan atom hidrogen dan oksigen. Yang menarik adalah bahwa kedua gas
ini, yang satu bersifat membakar, yang lain bersifat mudah terbakar, bergabung
untuk membentuk cairan, yaitu air.
Sekarang,
mari kita lihat sepintas bagaimana air terbentuk secara kimia. Muatan listrik
air adalah 0, berarti netral. Tetapi disebabkan ukuran atom oksigen dan
hidrogen, komponen oksigen molekul air memiliki muatan yang sedikit negatif,
dan komponen hidrogennya bermuatan sedikit positif. Ketika lebih dari satu
molekul air bergabung, muatan-muatan positif dan negatif saling menarik untuk
membentuk ikatan yang sangat khusus yang disebut “ikatan hidrogen”. Ikatan
hidrogen adalah ikatan yang sangat lemah dan entah mengapa berumur pendek. Usia
ikatan hidrogen ini kira-kira satu per seratus-milyar detik. Tetapi begitu satu
ikatan pecah, ikatan yang lain terbentuk. Jadi, molekul-molekul air merekat kuat
satu sama lain sambil mempertahankan bentuk cair karena mereka diikat dengan
ikatan lemah.
Ikatan
hidrogen juga memungkinkan air menahan perubahan tempe-ratur. Walaupun
temperatur udara meningkat cepat, suhu air meningkat dengan lambat, dan begitu
juga bila suhu udara tiba-tiba turun, maka suhu air akan turun dengan lambat.
Dibutuhkan perubahan suhu yang besar untuk menyebabkan perubahan suhu dalam
air. Energi termal air yang tinggi ini memiliki fungsi penting dalam hidup
kita. Sebagai contoh, terdapat sejumlah besar air dalam tubuh kita. Bila air
beradaptasi sesuai dengan perubahan suhu yang tiba-tiba di udara, kita akan
menjadi demam atau beku tiba-tiba.
Air juga
memerlukan energi termal yang tinggi untuk menguap. Kare-na air menggunakan
energi termal cukup banyak saat menguap, suhunya menjadi turun. Sebagai contoh,
kembali ke tubuh manusia, suhu tubuh normal manusia adalah 36oC, dan suhu
tertinggi yang dapat ditolerir tubuh adalah 42o C. Interval 6o ini memang
sangat kecil dan bahkan bekerja di bawah terik matahari selama berjam-jam dapat
meningkatkan suhu badan setinggi itu. Tetapi, tubuh kita mengeluarkan banyak
energi termal dengan berkeringat, yaitu menguapkan air di dalam tubuh, yang
akhirnya menyebabkan suhu tubuh menjadi turun. Bila tubuh kita tidak memiliki
mekanisme seperti itu, bekerja di bawah sinar matahari beberapa jam saja akan
fatal akibatnya.
Ikatan
hidrogen melengkapi air dengan sifat lain yang juga luar biasa, yaitu air lebih
kental pada keadaan cair daripada keadaan bekunya. Padahal, sebagian besar zat
di bumi lebih kental pada bentuk padat daripada bentuk cairnya.
Berlawanan
dengan zat lain, air memuai ketika membeku. Ini karena ikatan hidrogen mencegah
molekul-molekul air agar tidak berikatan terlalu kuat, akibatnya banyak ruang
kosong di antara mereka. Ikatan hidrogen terurai ketika air berada dalam
kondisi cair, yang menyebabkan atom-atom oksigen saling mendekat dan membentuk
struktur yang lebih kental.
Hal ini
juga yang menjadi penyebab es lebih ringan daripada air. Biasanya, bila Anda
mencair-kan logam apa saja dan memasukkan logam padatnya ke dalam cairan itu,
maka logam padat ini akan langsung tenggalam ke dasar cairan. Pada air, tidak
seperti itu. Gunung es dengan berat puluhan ribu ton mengapung di atas air
seperti pelampung. Jadi keuntungan apa yang diberikan oleh sifat-sifat air ini
untuk kita?
Mari kita
jawab pertanyaan ini dengan contoh sungai: Ketika cuaca sangat dingin, yang
membeku bukan seluruh sungai namun hanya permukaannya saja. Air mencapai
kondisi terberat pada suhu 4OC dan begitu air mencapai suhu ini, air langsung
tenggelam ke dasar. Es ter-bentuk di atas air sebagai lapisan, di bawah lapisan
ini air terus mengalir, dan karena 4OC adalah suhu di mana organisme hidup
masih dapat bertahan, maka kehidupan dalam air tetap berlangsung.
Sifat-sifat
unik yang telah Allah berikan kepada air membuat kehi-dupan bisa terwujud di
atas bumi. Dalam Al Quran, Allah menyatakan pentingnya rahmat besar ini, yang
diberikan-Nya kepada manusia:
“Dia-lah
yang menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, seba-hagiannya menjadi
minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat
tumbuhnya) kamu menggem-balakan ternakmu dan Dia menundukkan malam dan siang
matahari dan bulan untukmu. Dan binatang-binatang itu ditundukkan (untuk-mu)
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahaminya.” (QS. An- Nahl, 16:
10-11) !
Sifat Air yang Menarik
Kita semua
tahu bahwa air mendidih pada suhu 100O C dan membeku pada suhu 0OC. Sebetulnya,
pada kondisi normal, air tidak mendidih pada suhu 100OC melainkan pada 180O C.
Mengapa?
Dalam tabel
periodik, sifat-sifat unsur dalam grup yang sama meningkat mulai dari unsur
teringan hingga unsur terberat. Urutan ini paling tampak pada senyawa hidrogen.
Senyawa elemen-elemen dari grup yang sama dengan oksigen pada tabel periodik
disebut “hidrida”. Air bahkan disebut “oksigen hidrida”. Hidrida unsur-unsur
lain dalam grup ini memiliki struktur molekul yang sama dengan air. Titik didih
dari senyawa-senyawa ini semakin tinggi dimulai dari belerang (Sulfur) hingga
unsur yang lebih berat lagi; namun, titik didih air justru bertolak belakang
dengan pola ini. Air atau oksigen hidrida mendidih kurang 80OC dari yang
semestinya. Situasi lain yang juga mengejutkan adalah titik beku air.
Seharusnya, menurut urutan dalam sistem periodik, air membeku pada suhu 100 OC.
Tetapi air melanggar aturan ini dan membeku pada suhu 0OC, 100OC lebih tinggi
dari seharusnya. Hal ini membuat kita bertanya-tanya, mengapa tidak ada hidrida
lain, melainkan hanya air (oksigen hidrida), yang melanggar aturan sistem
periodik ini?
Hukum-hukum
fisika, hukum-hukum kimia, dan lain-lainnya yang kita sebut aturan hanyalah
usaha untuk menerangkan keseimbangan sempurna di alam semesta, dan detail
penciptaan. Seluruh penelitian yang dilakukan di abad ke-20, lebih jelas
menunjukkan bahwa semua keseimbangan fisik di alam semesta dirancang khusus
untuk kehidupan manusia. Penilitian mengungkap bahwa semua hukum fisika, kimia
dan biologi yang berlaku di alam semesta seperti halnya atmosfer, matahari,
atom-atom, molekul-molekul, dan lain-lain, semuanya diatur seperti yang
dibutuhkan dalam menyokong kehidupan manusia. Air, seperti elemen lain yang
disebut di atas, cocok untuk kehidupan sampai pada taraf tidak tertandingi zat
cair lain, dan sebagian besar bumi terisi air dalam jumlah yang memang tepat
untuk kehidupan. Jelas bahwa semua itu tidak mungkin merupakan kebetulan dan
bahwa ada aturan dan rancangan sempurna yang berlaku di alam semesta.
Sifat-sifat
kimia dan fisika air yang mengejutkan ini membuktikan bahwa zat cair ini telah
diciptakan khusus untuk kehidupan manusia. Allah memberikan kehidupan kepada
manusia melalui air dan dengan-nya menumbuhkan segala sesuatu dari tanah yang
dibutuhkan manusia agar tetap hidup. Allah menyeru manusia untuk memikirkan hal
ini:
“Dan
Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tum-buhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu
tanaman yang menghijau, Ka-mi keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan
kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan deli-ma yang serupa
dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan
(perhatikan pulalah) kematangan-nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda (ke-kuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al An’aam,
6: 99) !
Langit-Langit Pelindung: Ozon
Udara yang
kita hirup, yaitu atmosfer paling rendah, komposisi utamanya adalah gas
oksigen. Yang dimaksud gas oksigen adalah O2. Dengan kata lain molekul-molekul
oksigen di atmosfer bawah masing-masing terdiri dari dua atom. Tetapi, molekul
oksigen terkadang terbentuk dari tiga atom (O3). Dalam hal ini, molekul ini
tidak disebut oksigen lagi, tetapi ozon. Karena kedua gas ini saling berbeda.
Satu hal
yang perlu disebutkan di sini: Sementara oksigen terbentuk ketika dua atom
bergabung, mengapa gas berbeda yang disebut ozon yang terbentuk ketika tiga
atom oksigen bergabung? Bukankah sama-sama atom oksigen yang bergabung, apakah
itu dua atau tiga atom dalam satu molekul? Lalu mengapa dua gas yang berbeda
ini muncul? Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kita tinjau apa yang
membedakan gas-gas ini.
Oksigen
(O2) ditemukan pada atmosfer lebih rendah dan memberi kehidupan pada semua
makhluk melalui pernapasan. Ozon (O3) adalah gas beracun dan berbau tidak
sedap. Ozon ditemukan pada lapisan atmosfer tertinggi. Andaikan kita harus
menghirup ozon alih-alih oksigen, tak ada manusia yang bertahan hidup.
Ozon berada
di atmosfer teratas, karena di sana ozon berfungsi vital untuk kehidupan. Ia
membentuk lapisan kira-kira 20 km di atas atmosfer yang menyelubungi bumi
seperti sabuk. Ozon menyerap sinar-sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari,
mencegahnya mencapai bumi dengan intensitas penuh. Karena sinar ultraviolet
mempunyai energi sangat besar, kontak langsung dengan bumi akan menyebabkan
segala sesuatu di bumi terbakar, dan tidak memungkinkan kehidupan berkem-bang.
Karena alasan ini, lapisan ozon menjadi tameng pelindung di at-mosfer.
Agar ada
kehidupan di bumi, semua makhluk hidup harus dapat ber-nafas dan terlindungi
dari radiasi sinar matahari yang berbahaya. Yang membentuk sistem ini adalah
Allah, yang mengatur setiap atom, setiap molekul. Tanpa izin Allah, tak ada
kekuatan yang dapat menyatu-kan atom-atom ini dengan proporsi berbeda-beda
seperti molekul oksigen dan molekul ozon.
Molekul yang Kita Rasakan dan Cium
Indra
perasa dan penciuman adalah persepsi yang membuat hidup manusia lebih indah.
Kenikmatan yang dihasilkan indra-indra ini telah menarik minat orang sejak
zaman dahulu, namun baru-baru ini saja ditemukan bahwa ini disebabkan oleh
interaksi molekuler.
“Rasa dan
bau adalah persepsi yang dibuat oleh berbagai molekul berbeda pada organ-organ
indra kita. Singkatnya, bau makanan, minum-an, atau aneka buah dan bunga yang
dapat kita lihat di sekeliling kita, semuanya terdiri dari molekul-molekul
volatil (mudah menguap). Jadi, bagaimana hal ini terjadi?
Molekul-molekul
volatil seperti aroma vanila, dan aroma bunga ma-war mencapai reseptor (penerima)
yang berada pada rambut-rambut ge-tar di area hidung yang disebut epitelium dan
berinteraksi dengan resep-tor-reseptor itu. Interaksi ini ditangkap sebagai bau
di otak kita. Sejauh ini, ada tujuh jenis reseptor yang telah dikenali dalam
lubang hidung kita, yang dibatasi oleh membran pencium sebesar 2-3 cm2. Tiap
reseptor berhubungan dengan sejenis bau dasar. Sama halnya, ada 4 jenis
reseptor kimia di bagian depan lidah kita. Reseptor-reseptor ini berhu-bungan
dengan rasa asin, manis, asam, dan pahit. Otak kita menangkap molekul-molekul
yang datang ke reseptor dari organ indra kita sebagai sinyal kimia.
Telah
diketahui bagaimana rasa dan bau diterima dan bagaimana mereka terbentuk, namun
para ilmuwan sejauh ini belum mencapai kesepakatan mengapa zat tertentu berbau
tajam, sementara zat lain samar saja, dan mengapa ada zat yang lezat, dan ada
yang tidak.
Pikirkanlah
sebentar. Kita dapat tinggal di sebuah dunia tanpa rasa atau aroma apa pun.
Karena kita tidak akan mengetahui konsep rasa dan aroma, bahkan tidak
terpikirkan oleh kita untuk mengharapkan persepsi ini. Namun kejadiannya tidak
begitu. Dari tanah cokelat berbau unik menghasilkan beratus-ratus jenis buah
yang enak dan harum, sayur dan bunga ratusan warna, bentuk, dan aroma. Lalu,
mengapa atom-atom ini, yang di satu sisi bergabung dengan cara luar biasa untuk
membentuk zat, di sisi lain bergabung untuk menghasilkan bau dan rasa? Meskipun
kita sering menganggap hal itu biasa dan tidak ingat betapa mereka itu rahmat
yang besar, mereka adalah sumbangan bagi dunia kita sebagai hasil sebuah cita
seni yang menakjubkan.
Untuk
makhluk hidup lainnya, sebagian hanya makan rumput dan sebagian lain aneka
bahan makanan. Tentunya, tidak ada yang berbau enak atau terasa lezat. Kalaupun
enak, ini tidak berarti banyak bagi makhluk hidup itu karena mereka tidak
memiliki kesadaran seperti kesadaran manusia. Kita juga bisa mengkonsumsi satu
jenis nutrisi saja seperti mereka. Apakah Anda pernah memikirkan betapa biasa
dan hambarnya hidup Anda jika Anda hanya bisa makan satu jenis makanan seumur
hidup dan hanya minum air putih. Oleh karena itu, bau dan rasa, seperti rahmat
yang lain, diberikan Allah, yang Maha Pemurah dan Pengasih, pada manusia secara
cuma-cuma. Ketiadaan dua indra ini akan membuat hidup manusia sangat hambar.
Sebagai rasa syukur atas semua rahmat ini, manusia seharusnya mencoba menjadi
orang yang menye-nangkan Allah. Dan sebagai imbalan dari sikap ini, Allah
menjanjikan kepadanya kehidupan abadi, yang berlimpah rahmat jauh lebih banyak
dan sempurna daripada yang tampak di bumi yang merupakan contoh saja dari
kenikmatan di kehidupan nanti. Namun, balasan untuk orang yang tidak bersyukur,
ingkar, dan menjauhi Allah, adalah:
“Dan
ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah (nikmat) kepada-mu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS. Ibrahim, 14: 7) !
Bagaimana Kita Memandang Materi?
Yang kita
diskusikan sejauh ini telah mengungkapkan bahwa apa yang kita sebut materi
bukanlah satu entitas yang memiliki warna, bau, dan bentuk tertentu, seperti
yang kita semula percayai. Yang kita bayang-kan sebagai materi, yaitu tubuh
kita, kamar kita, rumah kita, dunia dan seluruh alam semesta, pada kenyataannya
tidak lain adalah energi. Lalu, apa yang membuat segala sesuatu di sekitar kita
dapat dilihat dan disentuh?
Alasan
mengapa kita merasakan benda-benda di sekitar kita sebagai materi adalah
tabrakan elektron-elektron di kulit-kulit orbit atom dengan foton, dan atom
yang saling tarik dan tolak sesamanya.
Anda bahkan
sebenarnya tidak memegang buku yang menurut Anda, Anda pegang sekarang…
Sebenarnya, atom-atom tangan Anda tolak-menolak dengan atom-atom buku, dan Anda
merasakan sensasi sentuhan tergantung intensitas gaya tolak ini. Seperti yang
telah disebutkan ketika membahas struktur atom, mereka dapat saling mendekat
sedekat diameter sebuah atom. Padahal, atom-atom yang mampu sedekat ini
hanyalah atom-atom yang saling bereaksi. Jadi, kalau atom-atom dari zat yang sama
saja tidak dapat bersentuhan, apalagi kita. Tidak mungkin kita menyentuh materi
yang kita pegang, meremas atau mengangkatnya dengan tangan kita. Bahkan, bila
kita dapat berada sedekat mungkin dengan benda di tangan kita, kita akan
terlibat dalam reaksi kimia dengan objek tersebut. Dalam hal ini, sangat tidak
mungkin bagi manusia atau makhluk hidup lain untuk bertahan hidup walapun hanya
satu detik. Makhluk hidup akan langsung bereaksi dengan materi yang dia injak,
duduki, sandari, dan akan berubah menjadi sesuatu yang lain.
Gambaran
akhir yang muncul dalam situasi ini sangat menarik: kita hidup di dunia yang
99,95% terdiri dari kekosongan berisi atom-atom yang hampir seluruhnya
merupakan energi.37 Sebenarnya kita tidak pernah menyentuh apa yang kita anggap
“kita sentuh dan kita pegang”. Jadi, sejauh mana kita mengindra materi yang
kita lihat, dengar atau cium? Apakah substansi-substansi ini benar-benar
seperti apa yang kita lihat dan dengar? Sama sekali tidak. Hal ini sudah kita
singgung pada saat kita membahas elektron dan molekul. Ingat, sungguh tidak
mungkin kita melihat zat yang kita anggap ada dan kita lihat, karena fenomena
yang kita sebut melihat sebenarnya terdiri dari image-image tertentu yang
terbentuk di otak kita oleh foton-foton dari matahari, atau dari sumber cahaya
lainnya, yang menabrak materi, dan materi ini lalu menyerap porsi tertentu dari
cahaya yang datang, dan memancarkan sisanya. Yang dipancarkan kembali dari
benda itulah yang sampai pada mata kita. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi
yang kita lihat hanyalah terdiri dari informasi-informasi yang dibawa oleh
foton yang direfleksikan ke mata kita. Jadi, berapa banyak data tentang materi
ini yang disampaikan pada kita melalui informasi ini? Kita tidak memiliki bukti
bahwa bentuk asli materi yang ada di luar telah direfleksikan sepenuhnya kepada
kita.
Picture Text
Atom sodium
memberikan elektron terluarnya kepada atom klorin dan menjadi bermuatan
positif. Karena menerima elektron, atom klorin menjadi bermuatan negatif.
Keduanya membentuk ikatan ion melalui dua muatan berlawanan yang tarik-menarik
ini. 24
Sebagian
atom membentuk molekul baru dengan ikatan kovalen, berbagi elektron pada orbit
terluar mereka.25
Ikatan antara
atom-atom logam sangat berbeda dengan bentuk ikatan kimia lain — setiap atom
logam menyumbangkan elektron terluarnya pada kolam umum. “Lautan elektron” ini
menjelaskan sifat kunci logam — kemampuannya menghantarkan listrik.26
Materi
mentah alam semesta dan tabel periodik: 92 unsur yang ditemukan bebas di alam
dan 17 unsur yang dibuat di laboratorium atau dalam reaksi nuklir, disusun
dalam sebuah tabel yang disebut “Tabel Periodik” menurut jumlah protonnya.
Sekilas kita lihat, Tabel Periodik hanyalah kotak-kotak berisi satu atau dua
huruf dengan angka-angka di sudut atas dan bawah. Namun yang paling menarik,
tabel ini menampung elemen-elemen seluruh alam semesta termasuk udara yang kita
hirup, di samping pula tubuh kita.
TIGA MOLEKUL YANG SAMA
MENGHASILKAN TIGA ZAT SANGAT BERBEDA.
Bahkan
perbedaan jumlah atom antar molekul menyebabkan hasil yang sangat berbeda.
Sebagai contoh, mari kita cermati dua molekul yang ditulis di bawah ini.
Keduanya tampak mirip kecuali pada komponen karbon dan hidrogennya. Hasilnya
adalah dua substansi yang sangat bertolak belakang:
C18H24O2 dan C19H28O2.
Dapatkah
Anda menebak molekul-molekul apa ini? Kami beritahu saja Anda: yang pertama
adalah estrogen yang kedua adalah testosteron. Yang pertama adalah hormon yang
bertanggungjawab atas sifat-sifat kewanitaan, dan yang kedua adalah hormon yang
bertanggung jawab atas sifat-sifat kelaki-lakian. Paling menarik di sini
adalah, bahkan sedikit perbedaan dalam jumlah atom menyebabkan perbedaan
seksual.
Sekarang
mari kita lihat formula di bawah ini:
C6H12O2.
Bukankah
molekul ini menyerupai molekul hormon estrogen dan testosteron? Jadi, molekul
apa ini? Apakah hormon lain lagi? Biar kami jawab langsung: ini adalah molekul
gula.
Dari contoh
ketiga molekul yang tersusun dari unsur-unsur yang sama, terlihat jelas betapa
beragamnya zat yang dihasilkan dari perbedaan jumlah atom. Di satu sisi, ada
hormon untuk karakteristik seksual, sementara di lain sisi, ada gula, makanan
dasar
Apa yang
Terjadi Seandainya Atom-Atom yang Berdekatan Tiba-Tiba Bereaksi?
Baru saja
dikatakan bahwa seluruh alam semesta dibentuk dari interaksi 109 unsur atom
yang berbeda-beda. Di sini ada hal yang perlu disebutkan, yaitu bahwa kondisi
yang sangat penting harus dipenuhi agar reaksi dimulai. Sebagai contoh, air
tidak terbentuk kapanpun oksigen dan hidrogen bertemu, dan besi tidak segera
berkarat begitu bersentuhan dengan udara. Kalau demikian, besi, yang merupakan
logam keras dan mengkilat, dalam beberapa menit saja akan berubah menjadi besi-oksida,
yang berupa bubuk halus. Tidak ada logam yang tersisa di bumi dan keteraturan
di dunia akan sangat terganggu. Jika atom-atom yang kebetulan berdekatan dengan
jarak tertentu bersatu segera tanpa harus memenuhi kondisi-kondisi tertentu,
atom dari dua zat berbeda akan langsung berinteraksi. Dalam kasus ini, Anda
bahkan tidak mungkin duduk di kursi, karena atom-atom yang membentuk kursi akan
langsung bereaksi dengan atom-atom yang membentuk tubuh Anda, dan Anda akan
menjadi manusia setengah kursi (!). Tentu saja dalam dunia seperti itu, tidak
akan ada kehidupan. Bagaimana hal itu dihindari?
Sebagai
contoh, molekul-molekul hidrogen dan oksigen bereaksi sangat lambat pada suhu
kamar. Ini berarti air terbentuk sangat lambat pada suhu kamar. Tetapi bila suhu
lingkungan meningkat, energi molekul juga meningkat dan reaksi dipercepat,
sehingga air terbentuk dengan cepat pula. Jumlah minimum energi yang dibutuhkan
molekul untuk bereaksi dengan yang lain disebut energi aktivasi. Misalnya, agar
molekul hidrogen dan oksigen bereaksi satu sama lain untuk membentuk air,
energi mereka haruslah lebih tinggi dari energi aktivasi.
Coba
pikirkan. Jika suhu bumi sedikit lebih tinggi, atom-atom akan bereaksi terlalu
cepat, yang berarti akan merusak keseimbangan di alam. Bila kebalikannya, suhu
bumi lebih rendah, maka atom-atom akan bereaksi terlalu lambat, yang sekali
lagi akan mengganggu keseimbangan di alam. Ini menjelaskan mengapa jarak bumi
dari matahari sangat tepat untuk menyokong kehidupan di bumi. Tentu saja, keseimbangan
rumit yang dibutuhkan untuk kehidupan tidak berakhir di sini. Kemiringan sumbu
bumi, massanya, luas permukaannya, proporsi gas-gas dalam atmosfer, jarak
antara bumi dan bulan, serta banyak faktor lain, harus tepat nilainya seperti
sekarang ini sehingga makhluk hidup bisa bertahan. Ini menunjuk pada fakta
bahwa semua faktor ini tidak dapat berkembang secara kebetulan dan semuanya
diciptakan Allah, Pemilik kekuasaan tertinggi, yang memahami semua sifat
makhluk.
Biasanya,
peran ilmu pengetahuan selama proses ini hanyalah memberi nama hukum-hukum
fisika yang teramati. Seperti dijelaskan di awal, dalam fenomena seperti itu,
pertanyaan seperti “apa?”, “bagaimana?” dan “dengan cara bagaimana?”
menjadi
tidak penting. Apa yang kita capai dengan semua pertanyaan ini hanyalah
penjabaran dari hukum-hukum yang telah ada. Pertanyaan utama yang seharusnya
diajukan adalah “mengapa?” dan “siapa yang menciptakan hukum-hukum ini?”
Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini tetap menjadi teka-teki bagi para ilmuwan
yang menganut dogma-dogma materialis secara buta.
Di sini, di
mana para materialis mencapai jalan buntu, gambarannya sangat jelas bagi
orang-orang yang melihat kejadian di alam semesta dengan pikiran dan
kesadarannya. Keseimbangan tanpa cacat di alam semesta, yang tidak bisa
dijelaskan sebagai suatu kebetulan, telah diwujudkan menurut perencanaan dan
kehendak yang agung, seperti yang dinyatakan dalam ayat, “Allah memperhitungkan
segala sesuatu.” (Surat an-Nisa: 86), dan Dia menciptakan segala sesuatu
menurut perhitungan, aturan, dan keseimbangan yang sangat teliti.
Intan, batu
yang sangat berharga, adalah turunan karbon, yang di sisi lain, banyak
ditemukan di alam sebagai grafit.
Protein
harus memiliki konfigurasi tiga dimensi yang khusus untuk menjalankan peranan
pentingnya dalam tubuh kita. Ikatan lemah antar molekul membentuk struktur ini.
“Apakah
kamu tiada melihat bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah
bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hajj, 22: 63) !
Jika
pembekuan air tidak dimulai dari permukaan ke dasar, sebagian besar laut akan
membeku dalam setahun dan kehidupan di laut akan terancam.
Karena
kerapatan air beku lebih kecil daripada bentuk cairnya, maka es terapung di
air.
Molekul-molekul
pada permukaan zat cair membentuk tegangan permukaan. Tegangan ini memberikan
gaya kohesi antara molekul-molekul permukaan, yang cukup untuk mencegah kaki
serangga air menembus permukaan. Tegangan permukaan air sangat penting untuk
proses-proses fisiologis.31
“Allah-lah
yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,
kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
rezeki untuk kamu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu
berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan dia telah menundukkan (pula) bagimu
sungai-sungai. Dan Dia telah menundukkan pula bagimu matahari dan bulan yang
terus-menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan
siang. Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim, 14: 32-34) !
Bagaimana
klorin menghancurkan ozon?
Klorin
bereaksi dengan ozon, menghasilkan sebuah molekul oksigen, dan sebuah ion
hipoklorit (OCl-) (1). Ion-ion ini bereaksi dengan atom oksigen (O2) (2) untuk
membebaskan klorin (3), yang dapat bereaksi dengan ozon dan menghancurkan
molekul ozon yang lain.32
PIPERIN.
Piperin adalah komponen aktif merica putih dan hitam (Piper nigrum). Merica
hitam diperoleh dengan membiarkan buah yang belum matang berfermentasi dan
kemudian dikeringkan. Merica putih didapatkan dengan menghilangkan kulit dan
daging dari buah matang, dan mengeringkan biji-bijinya.33
Para-HYDROXYPHENOL-2-
BUTANONE ve IONONE
Campuran
dari kedua molekul ini menghasilkan aroma yang sangat sedap. Butanon adalah
molekul yang penghasil bau buah raspberrie yang sudah masak. Bau segar buah
yang baru dipetik sebagian dihasilkan oleh Ionon, yang juga menghasilkan aroma
jerami kering dan violet. Ionon adalah komponen pewangi minyak bunga violet.34
Furylmethanethiol.
Molekul ini adalah salah satu molekul penghasil aroma kopi. Efek stimulasi dari
kopi disebabkan oleh kafein. Warna biji kopi kering di samping ini disebabkan
oleh reaksi pencokelatan yang terjadi ketika zat organik yang mengan-dung
nitrogen dipanaskan. Di dalam biji sementara terperang-kap molekul-molekul penghasil
rasa dan efek stimulasi.35
b-KERATIN
Sutra, nama
umum dari b-Keratin, adalah cairan yang memadat yang dikeluarkan sejumlah
serangga dan labah-labah, yang paling berharga dikeluarkan oleh ulat sutra,
ulat dari ngengat sutra. Zat ini adalah sebuah polipeptida yang disusun
sebagian besar dari glisin, alanin, dan sedikit asam amino lainnya. Molekul
b-keratin tidak membentuk helix; melainkan mereka bertumpukan membentuk
lembaran bergelombang rantai asam amino, di mana glisin muncul hanya pada satu
sisi lembaran itu. Lembaran-lembaran itu kemudian saling bertumpuk. Struktur
datar ini terasakan ketika Anda menyentuh permukaan lembut sutra. 36
Gambar di
atas adalah gambar molekul berbau busuk, dan sebelah kanan adalah gambar
molekul berbau harum. Seperti yang kita lihat, yang membedakan bau tidak sedap
dengan aroma wangi adalah perbedaan kecil dalam mikrokosme yang tidak
kasatmata.
Bab 4
ATOM-ATOM
YANG MENJADI HIDUP
Sampai di
sini, kita telah membahas atom dan bagaimana materi diciptakan dari yang sebelumnya
tidak ada. Kita katakan bahwa atom adalah bahan penyusun semua benda baik hidup
maupun mati. Perlu ditegaskan bahwa atom adalah bahan penyusun organisme hidup,
di samping benda-benda mati. Karena atom adalah partikel-partikel yang tidak
hidup, sangat menakjubkan bahwa atom merupakan bahan penyusun makhluk hidup.
Ini juga merupakan masalah yang tidak pernah dapat dijelaskan oleh para
pendukung teori evolusi.
Membayangkan
atom-atom yang tidak hidup bergabung membentuk organisme hidup, sama tak
mungkinnya dengan membayangkan batu-batu bergabung membentuk organisme hidup.
Bayangkan sebongkah batu dan seekor kupu-kupu; yang satu benda mati, yang
lainnya hidup. Tetapi apabila kita tinjau esensi mereka, kita akan melihat
bahwa keduanya terbentuk oleh partikel-partikel subatomik yang sama.
Contoh
berikut ini akan lebih menjelaskan kemustahilan benda mati berubah dengan
sendirinya menjadi benda hidup: dapatkah aluminium terbang? Tidak. Bila kita
gabungkan aluminium dengan plastik dan bahan bakar, dapatkah ia terbang? Tentu
saja, belum bisa. Tetapi, jika kita gabungkan material-material ini dengan cara
tertentu sehingga mem-bentuk sebuah pesawat, baru mereka dapat terbang. Jadi,
apa yang membuat sebuah pesawat bisa terbang? Apakah sayapnya? Mesinnya?
Pilotnya? Tak satu pun dari mereka dapat terbang sendiri. Sesungguhnya, pesawat
terbang dibuat dengan rancangan tertentu melalui perakitan aneka bahan yang
masing-masing tidak dapat terbang. Kemampuan untuk terbang bukan berasal dari
aluminium, bukan juga dari plastik, atau bahan bakar. Spesifikasi bahan ini
sangat penting, tetapi kemam-puan untuk terbang hanya bisa didapatkan setelah
bahan-bahan ini di-gabungkan menurut suatu rancangan khusus. Begitu juga
makhluk hi-dup. Sebuah sel hidup disusun dari atom-atom yang tidak hidup dengan
rancangan khusus. Kemampuan sel hidup seperti pertumbuhan, repro-duksi dan
lain-lainnya, adalah hasil dari rancangan sempurna, bukan merupakan sifat-sifat
molekul. Rancangan tersebut adalah rancangan Allah dalam menciptakan yang hidup
dari yang mati
“Sesungguhnya
Allah menumbuhkkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (Yang
memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?”
(QS. Al An’aam, 6: 95) !
Hanya Allah
yang Mahakuasa dan Mahabijaksana yang dapat meng-hidupkan substansi mati,
dengan kata lain, menciptakan makhluk hidup. Sistem hidup mempunyai struktur
yang sedemikian kompleks sehingga tak sepenuhnya dimengerti bagaimana mereka
bekerja meskipun fasilitas teknologi tersedia saat ini.
Akan
tetapi, ada kenyataan yang dipahami dengan bantuan ilmu pe-ngetahuan yang
membuat kemajuan luar biasa bersamaan dengan teknologi yang semakin canggih di
abad ke-20 ini. Makhluk hidup mempunyai struktur yang sangat-sangat kompleks.
Ketika teori evolusi diajukan pada pertengahan abad ke-19, penelitian ilmiah
yang dilakukan dengan mikroskop primitif telah menciptakan kesan bahwa sel
hanyalah segumpal materi sederhana. Namun pada abad ke-20, observasi dan
penelitian yang dilakukan dengan alat-alat canggih dan mikroskop elektron
mengungkap bahwa sel, yang merupakan bahan penyusun benda-benda hidup,
mempunyai struktur sangat kompleks yang hanya dapat dibentuk sebagai hasil
rancangan sempurna. Yang paling penting, penelitian ini menunjukkan bahwa
mustahil kehidupan bisa muncul begitu saja dari zat mati. Sumber kehidupan
hanyalah kehidupan. Fakta ini telah dibuktikan secara eksperimental pula.38 Ini
merupakan masalah yang tidak pernah dapat dipecahkan oleh para evolusionis.
Oleh karena itu, alih-alih menunjukkan bukti-bukti ilmiah, ilmuwan evolusionis
yang menemui jalan buntu, menceritakan dongeng yang tak lebih dari omong
kosong. Mereka mengajukan pernyataan yang sama sekali tidak masuk akal dan
tidak ilmiah bahwa materi mempunyai kesadaran, kemampuan, dan kemauan sendiri.
Anehnya, mereka sendiri juga tidak mempercayai kisah tidak logis ini dan pada
akhirnya terpaksa mengaku bahwa pertanyaan utama yang harus dijawab tidak dapat
dijawab secara ilmiah:
Pernah ada
sebuah masa sebelum kita hidup, ketika bumi masih kosong dan tak berpenghuni.
Sekarang dunia kita dipenuhi dengan kehidupan. Bagai-mana ini terjadi?
Bagaimana molekul organik berbasis karbon dibuat dalam ketiadaan kehidupan?
Bagaimana makhluk hidup yang pertama muncul? Bagaimana kehidupan berevolusi
sehingga terbentuk makhluk hidup sedemikian detail dan rumit seperti kita, yang
dapat menggali misteri asal-usul kita sendiri?39
Misteri
evolusi terbesar saat ini adalah bagaimana materi muncul dan ber-evolusi,
mengapa bentuknya di alam semesta dan di bumi seperti sekarang ini? Dan mengapa
ia mampu membentuk dirinya menjadi kumpulan molekul hidup yang kompleks?40
Seperti
yang diakui para ilmuwan evolusio-nis di atas, tujuan utama teori evolusi
adalah untuk menyangkal bahwa Allah menciptakan makhluk hidup. Meskipun
kebenaran pencipta-an sangat jelas pada setiap sudut alam semesta dan tampak
gamblang bahwa setiap detail adalah hasil desain yang terlalu sempurna untuk terjadi
secara kebetulan, evolusionis menutup mata pada kenyataan ini dan terjebak
dalam lingkaran intelektual tak putus.
Alih-alih
percaya pada kebenaran, para ilimuwan evolusionis memilih membicarakan
kemampuan benda mati, bagaimana mereka mengubah diri menjadi organisme hidup.
Sambil menutup mata dari kebenaran, para ilmuwan ini tanpa sadar mempermalukan
diri mereka sendiri. Sangat jelas, menyatakan bahwa atom mempunyai bakat dan
menggunakan bakat ini untuk mengubah diri menjadi sistem hidup, tidak ada hubungannya
dengan nalar.
Setelah
membaca contoh yang akan kita kutip sekarang, Anda akan menentukan sendiri
realistis atau tidak kisah-kisah ini. Berikut ini adalah skenario yang diajukan
para evolusionis untuk menggambarkan peru-bahan atom-atom mati dan tidak
berkesadaran menjadi organisme hidup, atau tepatnya, menjadi manusia dengan
tingkat kesadaran dan kecerdas-an tinggi.
Setelah Big
Bang, atom-atom, yang mengandung gaya-gaya yang tepat seimbang, entah bagaimana
memunculkan dirinya. Sementara sebagian atom, yang memadai jumlahnya untuk
membentuk seluruh alam semes-ta, membentuk bintang-bintang dan planet-planet,
serta sebagian mem-bentuk bumi. Sebagian atom yang membentuk bumi, pada awalnya
mem-bentuk daratan, dan kemudian, secara tiba-tiba memutuskan untuk mem-bentuk
makhluk hidup! Atom-atom ini pertama-tama mengubah dirinya menjadi sel-sel
dengan struktur yang sangat kompleks dan kemudian memproduksi duplikat sel yang
mereka bentuk dengan membelah diri menjadi dua. Setelah itu mereka mulai
berbicara dan mendengar. Kemu-dian, atom-atom ini berubah menjadi
profesor-profesor yang melihat diri mereka sendiri melalui mikroskop elektron
dan menyatakan bahwa me-reka muncul secara kebetulan. Sebagian atom bergabung
untuk memben-tuk insinyur-insinyur sipil yang membangun jembatan dan gedung
pen-cakar langit, sementara atom-atom lain bergabung untuk memproduksi satelit,
pesawat terbang. Dan atom-atom lainnya lagi menjadi spesialis di bidang fisika,
kimia, dan biologi. Atom-atom seperti karbon, magnesium, fosfor, potasium dan
besi berkumpul untuk membentuk otak yang sempurna dengan kompleksitas luar
biasa, dan masih mengandung rahasia yang belum terungkap. Otak ini mulai
melihat benda-benda tiga dimensi dengan resolusi sempurna yang belum pernah
dicapai teknologi. Sebagian atom membentuk pelawak dan mentertawakan lelucon
yang dibuat pelawak. Lagi, sebagian atom menciptakan musik dan menikmati musik
itu.
Cerita ini
bisa kita perpanjang, tetapi mari kita hentikan sampai sini, dan melakukan
eksperimen untuk menunjukkan bahwa cerita seperti itu tidak akan pernah
terwujud. Biarkan para evolusionis memasukkan atom-atom sebanyak yang
diperlukan unsur-unsur yang membentuk kehidupan ke dalam sebuah tong. Biarkan
mereka menambahkan apa saja yang mereka anggap perlu ke dalam tong itu agar
atom-atom ini bersatu untuk membentuk zat organik, dan biarkan mereka menunggu.
Biarkan mereka menunggu selama 100 tahun, 1.000 tahun, dan bila perlu selama
100 juta tahun, dengan mengalihkan tugas penantian dari ayah kepada anaknya.
Akankah suatu saat muncul seorang profesor dari tong ini? Tentu saja tidak.
Berapa lama pun mereka menunggu, seorang professor tidak akan muncul dari tong
ini. Bukan hanya professor, satu makhluk hidup pun tak akan keluar dari tong
ini. Tidak ada burung, ikan, kupu-kupu, apel, gajah, mawar, stroberi, jeruk,
bunga violet, pohon, semut, lebah madu, bahkan nyamuk, tidak akan pernah ada,
karena sekalipun jutaan keping zat organik terkumpul, mereka tidak akan dengan
spontan memiliki sifat-sifat makhluk hidup.
Sekarang,
mari kita lihat apakah atom-atom yang tidak berkesadaran dapat secara spontan
membentuk DNA, batu pertama kehidupan, dan protein.
DNA
(Deoxyribonucleic Acid/Asam Deoksiribonukleat), yang terletak pada inti sel
mengandung kode-kode yang membawa informasi dari semua organ dan karakteristik
tubuh. Kode ini sedemikian kompleks sehingga para ilmuwan hanya dapat
menerjemah-kannya secara terbatas baru pada tahun 1940-an. DNA, yang berisi
semua informasi tentang makhluk hidup pemiliknya, juga dapat berkembang biak sendiri.
Bagaimana molekul yang terbentuk melalui perakitan dari atom-atom dapat berisi
informasi dan bagaimana ia memperbanyak jumlahnya dengan menduplikat diri
sendiri, masih merupakan salah satu pertanyaan yang tidak terjawab.
Protein
adalah bahan pembangun makhluk hidup dan mereka me-mainkan peran kunci dalam
banyak fungsi penting organisme. Misalnya, hemoglobin mengirim oksigen ke
seluruh tubuh kita, antibodi menjinak-kan mikroba yang memasuki tubuh kita, dan
enzim membantu kita mencer-na makanan yang kita makan dan mengubahnya menjadi
energi.
Rumus pada DNA kita memungkinkan pembentukan
50.000 macam protein. Jelas, protein sangat penting untuk kelangsungan makhluk
hidup dan ketiadaan satu protein saja, mustahil makhluk hidup itu bisa hidup.
Secara ilmiah mustahil bagi DNA dan protein, yang masing-masing merupakan
molekul besar, untuk terbentuk begitu saja secara kebetulan.
DNA adalah serangkaian nukleotida yang
tersusun dalam urutan terentu. Protein adalah serangkaian asam amino yang
tersusun lagi-lagi dalam urutan tertentu. Sebelumnya, secara matematika tidak
mungkin baik untuk molekul DNA maupun molekul protein, yang terdiri dari ribuan
jenis, untuk memilih secara kebetulan urutan yang diperlukan untuk kehidupan.
Perhitungan probabilitas menunjukkan bahwa molekul protein yang paling
sederhana sekalipun berpeluang nol untuk dapat mencapai urutan yang benar.
(Untuk informasi lebih detail, baca buku Keruntuhan Teori Evolusi oleh Harun
Yahya). Di samping ketidakmungkinan matematis ini, juga ada hambatan kimiawi
untuk pembentukan molekul ini secara kebetulan. Jika hubungan antara DNA dan
protein merupakan fungsi waktu, peluang dan proses alami, maka harus ada
semacam kecenderungan kimiawi pada DNA dan protein untuk bereaksi, seperti asam
dan basa yang mempunyai kecenderungan kuat untuk bereaksi. Dalam hal ini, jika
'peluang' benar-benar berperan, asam-gula, asam aminefosforat, dan seluruh tuan
rumah (host) dari reaksi-reaksi kimia alami lainnya akan terjadi di antara
fragmen-fragmen DNA dan protein manapun, dan makhluk hidup yang kita lihat
sekarang tidak akan terbentuk.
Apakah
kecenderungan alami fragmen-fragmen DNA dan protein untuk bereaksi secara kimia
ini lantas membuat waktu, peluang, dan hu-kum kimia pada akhirnya akan
menghasilkan kehidupan dari campuran molekul-molekul ini? Tidak. Bahkan
sebaliknya. Masalahnya adalah bahwa semua reaksi kimia alami ini adalah reaksi
yang salah selama ini mengenai sistem kehidupan. Jika diserahkan pada waktu,
peluang, dan kecenderungan kimiawi mereka sendiri, DNA dan protein akan
bereaksi sedemikian rupa sehingga menghancurkan sistem kehidupan dan akan
menghambat perkembangan kehidupan.41
Sudah jelas, sama sekali mustahil bagi DNA dan
protein, yang sama sekali tidak dapat terbentuk secara acak, dibiarkan tak
terkedali untuk membentuk kehidupan mengikuti formasi mereka sendiri. Jean
Guitto, filsuf kontemporer, menegaskan ketidakmungkinan ini dalam bukunya yang
berjudul Dieu et la Science (Tuhan dan Ilmu Pengetahuan), dengan menyatakan
bahwa kehidupan tidak terbentuk secara kebetulan:
Mengikuti
'kebetulan' yang manakah atom-atom tertentu saling mendekat untuk membentuk
molekul pertama dari asam amino? Sekali lagi, melalui kebetulan yang mana
molekul-molekul ini bergabung untuk membentuk struktur kompleks yang disebut
DNA? Saya mengajukan pertanyaan seder-hana ini seperti ahli biologi, Francois
Jacob bertanya: Siapa yang mem-persiapkan rencana agar molekul DNA pertama
memberikan pesan pertama yang memicu kelahiran sel hidup pertama?
Jika orang
puas dengan asumsi yang melibatkan faktor kebetulan, perta-nyaan-pertanyaan ini
— dan banyak lagi lainnya — tidak akan pernah terja-wab; Inilah sebabnya,
selama beberapa tahun terakhir, para ahli biologi mulai mengubah pandangannya.
Peneliti-peneliti ternama tidak puas dengan menceritakan kembali hukum Darwin
tanpa berpikir, dari waktu ke waktu; mereka mengajukan teori baru yang
mengejutkan. Teori-teori ini berda-sarkan pada gagasan bahwa ada Zat Pengatur
yang jelas lebih superior daripada materi terlibat dalam proses ini. 42
Seperti
yang dikatakan Jean Guitton, sains telah mencapai suatu titik, berkat
penelitian dan penemuan-penemuan ilmiah di abad ke-20, sehingga secara ilmiah
telah terbukti bahwa teori evolusi Darwin tidak berlaku. Ahli biologi Amerika,
Michael Behe, menyampaikan hal ini dalam bukunya yang terkenal, Darwin's Black
Box:
Sains telah
mengalami kemajuan luar biasa dalam memahami bagaimana kimia kehidupan bekerja,
tetapi keanggunan dan kerumitan sistem biologi pada tingkat molekul telah
melumpuhkan usaha-usaha sains untuk menjelaskan asal usul manusia. Jangankan
kemajuan, usaha untuk menjelaskan asal usul sistem biomolekular yang spesifik
dan kompleks saja nyaris tidak ada. Banyak ilmuwan berpura-pura menyatakan
bahwa penje-lasan sudah di tangan, atau akan ada cepat atau lambat, tetapi
tidak ada du-kungan untuk pernyataan ini dalam literatur ilmiah profesional.
Lagipula, ada alasan-alasan yang memaksa — ber-dasarkan struktur sistem itu
sendiri — kita berpikir bahwa penjelasan Darwin untuk mekanisme kehidupan
selamanya terbukti tidak masuk akal.43
Seperti
halnya seluruh alam semesta di-ciptakan dari sesuatu yang tidak ada, begitu
pula makhluk hidup. Tidak ada yang dapat muncul dari ketiadaan secara
kebetulan, demikian pula, zat mati tidak dapat berga-bung secara kebetulan
untuk membentuk makhluk hidup. Hanya Allah, pemilik kekuatan, kebijakan, dan
ilmu pengetahuan tak terhingga, yang memiliki kekuatan untuk melakukan semua
ini:
“Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan la-ngit dan bumi dalam enam masa,
lalu dia bersemayan di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bin-tang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
men-ciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta
alam.” (QS. Al A’raaf, 7: 54) !
Picture Text
Dapatkah
material— plastik, aluminium, dan baja di atas — terbang? Tidak. Mereka tidak
dapat terbang sekalipun mereka ditempatkan bersama dalam suatu wadah. Pesawat
dibuat dengan merakit banyak bahan yang masing-masing tidak mampu terbang,
dengan rancangan khusus. Kemampuan untuk terbang bukan didapat dari aluminium,
plastik, atau bahan bakar. Spesifikasi bahan ini sangat penting, tetapi
kemampuan untuk terbang hanya bisa didapatkan setelah bahan-bahan ini
digabungkan menurut suatu rancangan khusus. Begitu juga makhluk hidup. Sebuah
sel hidup disusun dari atom-atom yang tidak hidup dengan rancangan khusus.
Mengapa
kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidup-kan
kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkannya kembali, kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan? (QS. Al Baqarah, 2: 28) !
Jelas
betapa tidak berartinya sketsa di atas. Semua orang kini tahu bahwa batu-batu
atau kerikil di alam tidak berubah menjadi katak atau ikan. Tak diragukan lagi,
mustahil kehidupan bisa terbentuk dari materi mati. Ini menyangkal teori
evolusi yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari benda mati secara
kebetulan.
KETIKA ATOM MEMPELAJARI ATOM
Menurut pernyataan
evolusionistis, atom-atom yang secara kebetulan berubah menjadi profesor dan
melihat diri sendiri dengan mikroskop elektron, menyatakan bahwa mereka
terbentuk secara kebetulan. Tidak diragukan pernyataan demikian sangat tidak
meyakinkan bahkan bagi anak kecil.
Molekul DNA
yang mengandung informasi lengkap tentang sel-sel hidup dalam sistem pengkodean
sempurna, memiliki struktur yang sangat kompleks. Struktur molekul tanpa cacat
ini menggugurkan pernyataan evolusionis bahwa ia terbentuk secara kebetulan.
“Semua
yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah
(menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan, dan
Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al Hadiid, 57: 1-2) !
Dan
kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua
makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat)
tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang berkuasa atas
mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (QS. An-Nahl,
16: 49-50) !
Bab 5
KEKUATAN
ATOM
Kita
mengetahui bagaimana atom, bahan pembangun seluruh alam semesta dan segala
sesuatu di dalamnya, baik hidup mau-pun mati, membentuk materi dengan cara luar
biasa. Seperti yang telah kita kaji, partikel kecil ini mempunyai organisasi
yang sempurna di dalamnya. Namun, aspek ajaib dari atom tidak berakhir di sana,
atom juga menyimpan energi yang sangat dahsyat.
Kekuatan
tersembunyi di dalam atom sedemikian hebat sehingga penemuannya memungkinkan
manusia untuk membangun kanal besar antarsamudra, menggali menembus gunung,
memproduksi iklim buat-an, dan menyelesaikan banyak proyek bermanfaat. Namun,
sementara kekuatan tersembunyi di dalam atom berguna bagi kemanusiaan di satu
sisi, ia mengandung bahaya sangat besar bagi kemanusiaan di sisi lain.
Sedemikian dahsyat sehingga penyalahgunaan kekuatan ini, puluhan ribu orang
kehilangan jiwanya dalam waktu yang relatif singkat — bebe-rapa detik saja — di
Hiroshima dan Nagasaki di masa Perang Dunia ke-2. Beberapa tahun belakangan,
sebuah kecelakaan yang terjadi di Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl, Rusia
menyebab-kan kematian atau terlukanya sejumlah besar manusia.
Sebelum
memberikan informasi lebih detail tentang bencana yang disebabkan kekuatan atom
di Hiroshima, Nagasaki dan Chernobyl, mari kita tinjau sifat kekuatan atom dan
bagaimana kekuatan ini dilepaskan.
Kekuatan Tersembunyi di Dalam Inti
Pada bab
berjudul “Episode Pembentukan Atom”, telah dikatakan bahwa gaya yang menjaga
proton dan netron tetap bergabung di dalam inti atom adalah “gaya nuklir kuat”.
Kekuatan dahsyat energi nuklir didapatkan dengan pelepasan sebagian kecil dari
gaya ini di inti. Kadar energi ini bervariasi tergantung jenis unsurnya, karena
jumlah proton dan netron dalam inti setiap unsur berbeda. Ketika inti
berkembang, jumlah netron dan proton dan kadar gaya yang mengikat mereka
meningkat. Sangat sulit untuk melepaskan gaya yang berperan menjaga kebersamaan
proton dan netron di dalam inti besar. Ketika jarak antar partikel semakin
jauh, mereka, seperti tali busur yang terentang, mencoba untuk berkumpul
kembali dengan gaya yang lebih kuat.
Sebelum
mencermati gaya ini lebih detail, mari kita berpikir sejenak. Bagaimana gaya
sedemikian besar berada di tempat yang sedemikian kecil? Gaya ini baru
ditemukan setelah bertahun-tahun penelitian yang dilakukan oleh ribuan orang.
Jika tidak di-ganggu, gaya ini tidak akan membahayakan siapa pun, tetapi karena
intervensi manusia, gaya ini kapan saja dapat membunuh jutaan manusia.
Dua proses
teknis yang disebut “fisi” dan “fusi” melepaskan gaya dahsyat dalam inti atom
ini, yang dapat membahayakan jiwa jutaan manusia. Meskipun reaksi ini semula tampaknya
terjadi di dalam inti atom, sebenarnya semua komponen atom terlibat. Reaksi
yang disebut fisi adalah reaksi nuklir di mana inti atom membelah menjadi
fragmen, dan reaksi yang disebut fusi membawa dua inti bergabung dengan sebuah
gaya yang kuat. Dalam kedua reaksi ini, energi dalam jumlah besar dilepaskan.
Fisi
Fisi adalah
reaksi nuklir di mana inti atom, yang terikat oleh gaya terkuat di alam
semesta, atau “Gaya Nuklir Kuat”, terbelah menjadi fragmen-fragmen. Bahan utama
yang digunakan dalam percobaan fisi adalah “uranium” karena atom uranium adalah
salah satu atom terberat. Dengan kata lain, terdapat banyak proton dan netron
di dalam inti atomnya.
Dalam
percobaan fisi, ilmuwan menembakkan sebuah netron pada inti uranium dengan
kecepatan tinggi. Mereka menghadapi situasi yang sangat menarik. Setelah netron
diserap inti uranium, inti uranium menjadi sangat tidak stabil. Inti atom tak
stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan netron di dalam inti yang
menyebabkan ketidak-seimbangan di dalam strukturnya. Karena itu, inti memulai
pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi untuk meng-hilangkan
ketidakseimbangan ini. Inti, di bawah pengaruh energi yang dilepaskan, mulai
mengeluarkan komponen-komponen yang dimiliki-nya dengan kecepatan tinggi.
Mengingat
hasil percobaan ini, netron diakselerasi dan uranium dibombardir dengan netron
di dalam lingkungan khusus yang disebut “reaktor”. Namun, uranium dibombardir
dengan netron menurut ukuran tertentu, tidak secara acak, karena setiap netron
yang mem-bombardir atom uranium harus dengan cepat mengenai uranium dan pada
titik yang diinginkan. Karena itu, percobaan ini dilakukan dengan
mempertimbangkan segala kemungkinan. Jumlah uranium, jumlah ne-tron untuk
menembak uranium, durasi, dan kecepatan tembak netron, harus dihitung dengan
saksama.
Setelah
semua perhitungan dilakukan dan lingkungan yang sesuai disiapkan, inti
dibombardir dengan netron-netron sedemikian rupa se-hingga mereka menembus inti
atom di dalam uranium. Dari gumpalan inti, satu inti saja yang terbelah menjadi
dua sudah cukup. Dalam pem-belahan ini, rata-rata dua atau tiga netron dikirim
keluar dengan kece-patan tinggi dan energi yang besar. Netron-netron yang
dilepaskan memulai reaksi berantai dengan menabrak inti uranium lainnya dalam
gumpalan itu. Setiap inti yang baru terbelah berperilaku seperti inti uranium
pertama. Jadi, reaksi berantai pun dimulai. Sejumlah besar inti uranium
terbelah menjadi fragmen sebagai hasil reaksi berantai ini, dan menyebabkan
terlepasnya sejumlah besar energi.
Pembelahan
inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di Hiro-shima dan Nagasaki, dan
merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen pertama bom atom dijatuhkan di
Hiroshima oleh Amerika Seri-kat dalam Perang Dunia II, tahun 1945, dan setelahnya,
diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom lagi yang dijatuhkan Amerika di
Nagasaki tiga hari setelah bencana di Hiroshima menyebabkan kematian 40.000
orang tepat pada saat peledakan. Kekuatan yang dilepaskan inti di sam-ping
menyebabkan kematian banyak orang, juga menghancurkan area pemukiman yang luas,
dan radiasinya menimbulkan banyak penyim-pangan genetik yang tidak bisa
diperbaiki dan masalah psikologis di pemukiman yang tersisa, yang kelak akan
mempengaruhi generasi berikutnya.
Jika bumi
kita, seluruh atmosfer, semua benda hidup dan mati terma-suk kita, terdiri dari
atom, apa yang mencegah atom-atom itu melakukan reaksi nuklir seperti yang
terjadi di Hiroshima dan Nagasaki, yang dapat saja terjadi kapan saja dan di
mana saja?
Netron
diciptakan dengan cara seperti itu sehingga, ketika mereka bebas di alam —
tanpa terikat pada sebuah inti — mereka rentan terha-dap dekomposisi/peluruhan
yang disebut “disintegrasi beta”. Karena peluruhan ini, tidak ada netron yang
berkeliaran bebas di alam. Karena itu, netron yang digunakan pada reaksi nuklir
ini didapatkan melalui metode buatan.
Ini
menjelaskan bahwa, Allah, Pencipta seluruh alam semesta, men-ciptakan segala
sesuatu dengan ukuran tepat. Jika netron tidak luruh dalam kondisi bebas, bumi
hanya akan menjadi bola langit tak berpeng-huni di mana reaksi berantai
berjalan terus-menerus. Allah menciptakan atom lengkap dengan kekuatan dahsyat
di dalamnya dan menjaga kekuatan ini terkendali secara menakjubkan.
Fusi
Fusi
nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua inti ringan menjadi
inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang dilepaskan. Namun,
untuk mencapai hal ini secara terkendali sangat tidak mudah. Ini karena inti
bermuatan listrik positif dan berto-lakan satu sama lain dengan kuat jika
dipaksa bersatu. Karena itu, sebuah gaya yang cukup kuat diperlukan untuk
mengatasi gaya repulsif di antara mereka agar fusi terjadi. Energi kinetik yang
dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta derajat.44 Temperatur
ini luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda padat untuk menampung
partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi ini tahan ter-hadapnya.
Jadi, tidak ada satu mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi
kecuali panas dari bom atom.
Reaksi fusi
terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang datang dari matahari
adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan energi dilepaskan sebagai
ganti materi yang hilang selama perubahan ini. Setiap detik, matahari mengubah
564 juta ton hidrogen menjadi 560 juta ton helium. 4 juta ton sisa materi
diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini menghasilkan tenaga matahari
yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita, dan telah berjalan selama
jutaan tahun tanpa jeda. Dalam benak kita mungkin akan timbul pertanyaan
seperti ini: Jika setiap detik matahari kehilangan materinya sebanyak 4 juta
ton, kapan matahari akan habis?
Matahari
kehilangan 4 juta ton materi setiap detiknya, atau 240 juta ton per menit. Jika
kita asumsikan bahwa matahari telah memproduksi energi dengan laju seperti ini
selama 3 milyar tahun, maka matahari telah kehilangan massanya selama itu
sebesar 400.000 juta kali juta ton, yang sama dengan seper 5000 total massa
matahari sekarang. Jumlah ini seperti satu gram pasir yang hilang dari
bongkahan batu seberat 5 kilogran dalam kurun 3 milyar tahun. Ini menjelaskan
bahwa massa matahari sedemikian besar sehingga waktu yang sangat-sangat panjang
akan terlewati sebelum matahari habis.
Abad ini,
manusia hanya dapat menemukan komposisi matahari dan kejadian kejadian yang
berlangsung di dalamnya. Sebelumnya, tidak ada yang pernah tahu tentang gejala
seperti ledakan nuklir, fisi atau fusi. Tak seorang pun tahu bagaimana matahari
menghasilkan energi. Tetapi, selagi manusia tak menyadari semua ini, matahari
terus-menerus menjadi sumber energi bumi dan kehidupan, selama jutaan tahun
dengan mekanisme menakjubkan ini.
Sekarang,
yang benar-benar menarik adalah bahwa bumi kita telah diletakkan pada jarak
sedemikian tepat dari matahari — sumber energi bermassa besar — sehingga tidak
terpapar kekuatan matahari yang membakar dan merusak, sekaligus tidak
kehilangan energi bermanfaat yang disediakan matahari. Demikian pula, matahari
yang memiliki daya dan energi sebegitu besarnya, diciptakan pada jarak, dengan
kekuatan dan ukuran, yang sempurna untuk seluruh kehi-dupan di bumi, dan
terutama, manusia.
Massa
raksasa dan reaksi-reaksi nuklir hebat yang terjadi di dalamnya terus melakukan
aktivitas selama berjuta-juta tahun dalam keharmonisan sempurna dengan bumi dan
peri-laku terkendali. Untuk memahami betapa hebat, terkendali, dan seimbangnya
sistem ini, kita hanya perlu mengingat bahwa manusia tidak mampu mengendalikan
sumber tenaga nuklir paling sederhana yang didirikannya sendiri. Tak ada
ilmuwan, tak peralatan teknologi canggih, yang mampu mencegah kecelakaan nuklir
yang terjadi di reaktor Chernobyl di Rusia pada tahun 1986. Dikatakan bahwa
efek kecelakaan nuklir ini bertahan hingga 30-40 tahun. Walaupun ilmuwan telah
menutup bagian reaktor yang terkontaminasi dengan beton sangat tebal untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut, belakangan dilaporkan bahwa ada kebocoran pada
beton ini.
Jangankan
ledakan nuklir, kebocoran nuklir saja sudah sangat berba-haya bagi kehidupan
manusia, dan sains tidak berdaya terhadap ancam-an ini.
Di sini,
kita berhadapan dengan kekuatan Allah yang mahaluas dan kedaulatan-Nya pada
setiap partikel (atom) di alam semesta dan par-tikel-partikel subatomik di
dalamnya (proton, netron,). Kekuatan Allah dan kedaulatan-Nya atas segala
sesuatu yang diciptakan-Nya dinyata-kan dalam ayat berikut:
“Kamu
tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan
kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di
waktu kamu melakukan-nya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar
zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak
(pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang
nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yunus, 10: 62) !
Efek Bom Atom: Hiroshima dan Nagasaki
Bom atom
yang dijatuhkan pada tahun terakhir Perang Dunia ke-2 telah menunjukkan pada
seluruh dunia kekuatan dahsyat yang tersim-pan dalam atom. Kedua bom itu
menyebabkan ratusan ribu orang kehi-langan jiwa dan menyisakan kerusakan fisik
seumur hidup pada orang-orang yang selamat.
Mari kita
lihat kekuatan dahsyat dalam atom, yang menyebabkan ke-matian ratusan ribu
orang dalam beberapa detik, yang dilepaskan detik per detik:
Pada Momen Ledakan
Mari kita
asumsikan bom atom meledak pada ketinggian 2.000 m seperti yang terjadi di
Hiroshima dan Nagasaki. Netron-netron yang membombardir uranium dan yang
membelah atom pertama menjadi fragmen-fragmen, menghasilkan reaksi berantai di
dalamnya seperti yang disebutkan sebelumnya. Dengan kata lain, netron-netron
yang ter-lempar keluar dari inti pertama yang pecah menabrak inti lain dan
memecahnya pula. Jadi, semua inti terfragmentasi dengan cepat dalam reaksi
berantai, dan ledakan terjadi dalam waktu sangat singkat. Netron bergerak
begitu cepat sehingga bom melepaskan total energi sebesar 1.000 milyar kilo
kalori hanya dalam sepersejuta detik.
Bom segera
berubah menjadi gas, dan temperatur gas ini meningkat menjadi beberapa juta
derajat dan tekanan gas meningkat menjadi satu juta atmosfer.
Seperseribu Detik Setelah Ledakan
Diameter
massa gas yang diledakkan meningkat dan pelbagai radiasi dipancarkan.
Radiasi-radiasi ini membentuk “kilatan awal (initial flash)” ledakan. Kilatan
ini dapat menyebabkan kebutaan total pada orang-orang yang berada dalam radius
puluhan kilometer dari ledakan. Kilatan ini ratusan kali lebih kuat daripada
yang dipancarkan dari permukaan matahari (per satuan permukaan). Waktu yang
berselang setelah ledakan begitu pendeknya sehingga orang yang berada di dekat
lokasi ledakan bahkan belum sempat menutup mata.
Tekanan
akibat guncangan ini menyebabkan kerusakan berat di dalam bangunan. Menara-menara
pemancar daya, jembatan-jembatan dan gedung-gedung tinggi yang dibangun dari
baja-kaca juga rusak. Di sekitar ledakan, sekumpulan besar debu halus
membumbung.
Dua Detik Setelah Ledakan
Kumpulan
debu yang berkilat dan udara di sekitarnya membentuk bola api. Panas yang
dipancarkan bola api ini, yang permukaannya masih sangat panas dan berpendar
seperti matahari, bahkan cukup dahsyat untuk menyalakan zat-zat yang mudah
terbakar di dalam lingkup daerah berdiameter 4-5 km. Radiasi bola api dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada indra penglihatan. Pada momen ini,
gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi meluas di sekitar
bola api.
Enam Detik Setelah Ledakan
Pada saat
ini, gelombang kejut menghantam bumi dan menyebabkan kerusakan mekanik pertama.
Gelom-bang ini menciptakan tekanan udara yang sangat tinggi, yang intensitasnya
baru menurun setelah jauh dari pusat ledakan. Bahkan sekitar 1,5 km dari titik
ini, tekanan tambahan dua kali lebih kuat daripada tekanan atmosfer normal.
Kemungkinan orang bertahan hidup pada tekanan ini adalah 1%.
Tiga Belas Detik Setelah Ledakan
Gelombang
kejut menyebar sepanjang permu-kaan bumi dan diikuti ledakan yang terjadi
karena reposisi udara oleh bola api. Ledakan ini menyebar sepanjang bumi pada
kecepatan 300-400 km/jam.
Sementara
itu, bola api telah mendingin dan volumenya menurun. Karena lebih ringan dari
udara, bola api ini mulai naik. Gerakan ke atas menyebabkan arah angin di bumi
berbalik dan menimbulkan angin kencang mulai bertiup ke arah pusat, walaupun
sebelumnya bertiup keluar dari pusat ledakan.
Tiga Puluh Detik Setelah Ledakan
Setelah
bola api naik, bentuknya yang bulat berubah seperti bentuk jamur.
Dua Menit Setelah Ledakan
Awan
berbentuk jamur tadi kini telah mencapai ketinggian 12.000 m. Ini adalah batas
terendah lapisan stratosfer. Angin yang bertiup di ketinggian ini menyebabkan
awan gelap berbentuk jamur itu menyebar, dan komponennya yang sebagian besar
debu radioaktif berhamburan ke dalam atmosfer. Karena debu radioaktif ini
berisikan partikel-partikel yang sangat kecil, mereka dapat naik ke
lapisan-lapisan atmosfer lebih atas. Sebelum kembali jatuh ke bumi, debu ini
mungkin berhasil mengelilingi bumi beberapa kali terbawa angin pada lapisan
atmosfer yang lebih tinggi. Jadi, debu radioaktif sisa ledakan ini mungkin
telah tersebar di seluruh dunia.
Radiasi yang Dipancarkan Atom
Radiasi
terdiri dari sinar gamma, netron, elektron dan partikel-partikel subatomik
sejenis, yang bergerak dengan kecepatan tinggi, mencapai 200.000 km/detik.
Partikel-partikel ini dapat dengan mudah menembus tubuh manusia dan merusak
sel-sel pembentuk tubuh. Kerusakan ini dapat menyebabkan kanker fatal atau bila
terjadi pada sel-sel reproduksi, dapat mengakibatkan gangguan genetika yang
memengaruhi generasi berikutnya. Jadi, partikel radioaktif yang menembus tubuh
manusia berakibat sangat serius.
Radiasi yang
dilepaskan dalam ledakan atom mempengaruhi makhluk hidup baik secara langsung
maupun melalui produk-produk peluruhan radioaktif yang timbul dalam ledakan.
Ketika satu
partikel atau sinar ini mengenai materi dengan kece-patan tinggi, dengan kuat
ia menabrak atom atau molekul yang meng-halanginya. Tubrukan ini dapat
menyebabkan kerusakan struktur sel. Sel menjadi mati, atau kalaupun pulih, ia
bisa tumbuh tanpa terkendali — yaitu kanker — mungkin setelah berminggu-minggu,
berbulan-bulan , atau bertahun-tahun kemudian.
Radiasi
sangat kuat di daerah dengan radius 500 m dari pusat ledakan. Mereka yang
berhasil selamat dari faktor fatal telah kehilangan hampir semua sel-sel darah
putih, luka-luka muncul di atas kulit, dan mereka semua meninggal karena
pendarahan dalam waktu singkat, sekitar beberapa hari sampai 2-3 minggu
kemudian. Efek radiasi bagi orang-orang yang berada lebih jauh dari lokasi
ledakan bervariasi. Mereka yang terkena sinar merusak yang dipancarkan bola api
dari jarak 13, 16, dan 22 km, berturut-turut menderita luka bakar tingkat
pertama, kedua, dan ketiga. Masalah pencernaan dan pendarahan paling sedikit
terjadi, na-mun penyakit nyata yang muncul belakangan adalah: rambut rontok,
kulit terbakar, anemia, kemandulan, keguguran, melahirkan bayi cacat atau salah
bentuk. Dalam kasus ini, kematian sangat mungkin terjadi dalam periode 10 hari
hingga 3 bulan. Bahkan bertahun-tahun kemudian, kerusakan mata, leukimia, dan
kanker radiasi bisa berkembang. Satu bahaya terbesar dari ledakan bom hidrogen
(bom nuklir lain dengan kekuatan dahsyat yang disebabkan fusi inti
bermacam-macam isotop hidrogen dalam membentuk inti helium) adalah tembusnya
debu radio-aktif ke dalam tubuh, melalui pernafasan, pencernaan, dan kulit.
Debu ini menyebabkan masalah-masalah yang disebutkan di atas tergantung dan
kadar kontaminasinya.
Semua ini
disebabkan oleh atom yang bahkan tidak dapat kita lihat dengan mata kita.
Atom-atom dapat membentuk hidup seperti mereka dapat menghancurkannya.
Sifat-sifat atom ini jelas menunjukkan kepada kita betapa tak berdayanya kita
dan betapa besar kekuatan Allah.
“Dan
orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada
kami,” katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib,
sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi
daripadanya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan
tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut
dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). “(QS. Saba’, 34: 3) !
Picture Text
Fisi adalah
sebuah reaksi pemisahan inti atom menjadi fragmen-fragmen. Seperti terlihat
pada gambar berikut, atom uranium 235 yang ditabrakan dengan sebuah netron
menjadi terpisah dan membentuk atom kripton 92 dan barium 142. Dampak dari
tabrakan ini yaitu dilepaskannya sinar gamma dalam bentuk energi
Fusi
nuklir, kebalikan dari fisi, adalah proses penyatuan dua inti ringan menjadi
inti yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang dilepaskan. Inti di
bintang berfusi ketika mereka bertabrakan. Inti baru kemudian terbentuk, dan
neutrino, positron, netron dan proton serta partikel subatomik lainnya
dilepaskan sebagai energi. Sumber energi yang besar dari bintang-bintang adalah
fusi nuklir ini.
Ratusan
ribu orang meninggal dalam beberapa detik saja akibat pelepasan kekuatan
dahsyat yang tersembunyi dalam inti atom.
Tiga macam
reaksi fusi yang tampak pada diagram menghasilkan pelepasan energi dan
partikel.
Kecelakaan
nuklir yang terjadi di reaktor Chernobyl, Rusia pada tahun 1986 mengakibatkan
dampak permanen pada manusia dan semua makhluk hidup. Ilmuwan menyatakan efek
ini akan bertahan 30-40 tahun lagi. Langkah-langkah untuk mencegah kebocoran
nuklir tidak banyak menolong. Sebuah studi sedang dilakukan untuk menghilangkan
dampak radiasi yang berbahaya.
Radiasi
bisa menimbulkan kerusakan sangat serius, dengan membentuk ion positif ketika
mengenai atom dan menyingkirkan elektron-elektron di kulit terluarnya. Elektron
membentuk ion negatif dengan berikatan pada atom netral lain.
Kehidupan
hancur total setelah bom dijatuhkan di Hiroshima, dan hanya puing-puing yang
tersisa.
Debu
radiasi menyebar sangat luas akibat angin kencang yang terbentuk setelah
ledakan, dan meninggalkan gambaran seakan segalanya diselimuti lapisan abu.
“Dan
orang-orang yang kafir berkata: “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada
kami,” katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib,
sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi
daripadanya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan
tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan
tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). “(QS. Saba’, 34: 3) !
KESIMPULAN
Dengan
tubuh tersusun atas atom-atom, Anda menghirup atom di udara, memakan atom dalam
makanan dan meminum atom dalam air. Yang Anda lihat tidak lain adalah tabrakan
elektron atom di mata Anda dengan foton. Dan bagaimana yang Anda rasakan dengan
sentuhan? Sensasi itu dibentuk oleh atom-atom kulit Anda yang menolak atom-atom
objek.
Memang,
dewasa ini hampir setiap orang tahu bahwa tubuhnya, alam semesta, dunia,
pendeknya, segala sesuatu, terdiri atas atom. Tetapi, barangkali sebagian besar
orang sejauh ini tidak pernah memikirkan sistem macam apa yang dimiliki entitas
yang kita sebut atom itu. Atau kalaupun mereka berpikir, mereka tidak merasakan
kebutuhan untuk menyelidikinya, karena mereka selalu menganggap itu tugas ahli
fisika saja.
Akan
tetapi, manusia terkait dalam sistem yang sempurna ini sepanjang hidupnya.
Sistem ini sedemikian rupa sehingga setiap atom dari trilyunan atom yang
membentuk kursi yang kita duduki memiliki susunan yang jika diuraikan perlu
satu buku tersendiri. Diperlukan banyak halaman untuk menyampaikan informasi,
sistem dan kekuatan sebuah atom saja. Dengan kemajuan teknologi dan peningkatan
ilmu pengetahuan kita mengenai alam semesta, buku ini akan semakin tebal.
Lalu,
bagaimana susunan ini terbentuk? Tidak mungkin partikel-partikel yang tersebar
setelah Big Bang membentuk atom dengan keputusan tiba-tiba, dan kemudian
lingkungan kondusif terbentuk secara kebetulan, dan atom-atom ini lalu berubah
menjadi materi. Jelas mustahil menjelaskan sistem seperti ini sebagai suatu
kebetulan. Segala sesuatu yang Anda lihat di sekitar Anda, dan bahkan udara
yang tidak dapat Anda lihat terdiri dari atom-atom, dan terdapat lalulintas
yang sangat kompleks di antara atom-atom ini.
Jadi, siapa
yang dapat mengatur lalulintas atom-atom? Andakah? Bila Anda mengira bahwa
tubuh Anda terdiri dari atom-atom saja, maka atom mana yang mengatur apa? Apakah
atom-atom otak Anda, yang tidak berbeda dengan atom-atom lain, mengontrol atom
lainnya? Bila kita menganggap atom-atom di kepala adalah pengatur, maka kita
harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
l Bila semua atom yang membentuk otak adalah
pengatur, bagai-mana dan berdasarkan apa mereka mengambil keputusan? Bagaimana
trilyunan atom otak bekerja sama?
l Mengapa tidak ada satu pun atom dari trilyunan
atom ini yang menentang keputusan yang diambil?
l Bagaimana atom-atom ini berkomunikasi satu
sama lain?
Mengingat
pertanyaan-pertanyaan di atas, jelas sebuah deduksi yang sangat tidak logis
untuk mengatakan bahwa trilyunan atom yang membentuk otak seluruhnya adalah
pengatur.
Jadi,
bukankah tepat bila kita berpikir bahwa hanya satu dari trilyun-an atom ini
yang menjadi pengatur dan yang lain adalah pengikutnya? Bila kita percaya bahwa
satu atom menjadi pengatur maka pertanyaan yang akan muncul adalah:
l Atom mana yang menjadi pengatur? Siapa yang
memilih atom ini?
l Di bagian otak mana atom ini berada?
l Apa perbedaan atom ini dengan atom lainnya?
l Mengapa atom lain mematuhi atom ini tanpa
syarat?
Sebelum
menjawab pertanyaan ini, ada satu hal lagi yang perlu di-nyatakan: satu atom
pengatur tersebut juga terbuat dari partikel-partikel lain. Mengapa dan dengan
motif apa partikel-partikel ini bergabung membentuk atom pengatur? Siapa yang
mengontrol partikel-partikel ini? Karena ada kehendak lain yang mengarahkan
partikel-partikel ini, layakkah mempertahankan keyakinan tentang atom tunggal
di otak yang menjadi pengatur?
Sampai
di sini, tak terelakkan lagi bahwa pernyataan itu tidak berlaku. Bagaimana atom
yang tak terhitung jumlahnya di alam semesta meneruskan eksistensinya dengan
penuh keharmonisan, padahal orang, binatang, tumbuhan, tanah, udara, air,
benda, planet, ruang angkasa, dan lain-lainnya terbuat dari atom? Atom mana
yang dapat menjadi pengatur, padahal atom itu sendiri terbuat dari banyak
subpartikel? Menyatakan pendapat seperti itu atau menganggap segala sesuatu
terjadi begitu saja, dan mengingkari keberadaan Allah yang menciptakan seluruh
dunia, hanyalah “mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka)
padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya.“ (QS. An-Naml , 27: 14).
Coba
pikirkan: manusia, yang terbuat dari susunan atom dengan aneka kombinasi, dilahirkan,
diberi makan dengan atom-atom, dan tumbuh besar dengan atom-atom. Kemudian dia
membaca buku-buku yang terbuat dari atom dalam sebuah gedung yang terbuat dari
atom pula. Kemudian, dia menerima ijazah yang terdiri dari atom-atom yang
menyatakan “Sarjana Teknik Nuklir”. Namun, dia masih bisa maju dan menyampaikan
pidato seperti ini: “ Atom-atom ini bergabung dengan spontan, dan sis-tem yang
begitu hebat di dalamnya terbentuk secara kebetulan.” Jika memang demikian,
dari mana dia mendapatkan kesadaran, ke-inginan dan kecerdasan untuk memberikan
pidato ini?
Dalam
hampir setiap halaman buku ini, ki-ta berulang-ulang melihat bahwa sangat tidak
mungkin bagi atom yang membangun benda-benda hidup atau mati di alam semesta
untuk terbentuk secara kebetulan. Apa yang akan kita katakan kepada mereka,
yang sudah mendengar penjelasan ini, namun tetap berpikir bahwa fenomena ini
menjadi ada secara “kebetulam” atau terbentuk sampai seperti sekarang ini
karena mekanisme “coba-coba”, tidak akan berbeda dengan apa yang dikatakan oleh
Nabi Ibrahim (Alaihis Salam) kepada orang-orang yang ingkar:
“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah)
karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika
Ibrahim mengatakan, ‘Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,’ orang itu
ber-kata: ‘Saya dapat menghidupkan dan mematikan’ Ibrahim berkata ‘Sesungguhnya
Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbit-kanlah dia dari barat,”’lalu
heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah, 2: 258) !
“Maka
bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam
Dan
bagi-Nyalah keagungan di langit dan di bumi, Dialah Yang Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.” (QS. Al Jaatsiyah, 45: 36-37)
"Mahasuci Engkau,
tidak ada yang kami ketahui
selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Mengetahui
lagi Mahabijaksana."
(QS. Al Baqarah, 2: 32) !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar